Jumlah Puskesmas di Jabar Tak Ideal, Ridwan Kamil Aktifkan Posyandu Plus Plus
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui jumlah puskesmas di wilayahnya tidak ideal. Untuk mengatasinya, ia memanfaatkan posyandu dan anggota PKK agar bisa melayani pemeriksaan kesehatan.
Ridwan Kamil mengatakan, tidak idealnya puskesmas terjadi di semua wilayah Indonesia. Di Jabar, jumlahnya hanya ada sekira 1.000 puskesmas.
"Rasio (jumlah puskesmas) Indonesia itu tidak mencukupi. Maka Kemenkes memutuskan menggunakan posyandu yang jumlahnya lebih banyak berlipat-lipat menjadi posyandu plus plus yang tugasnya seperti puskesmas," kata dia usai Fakorda PKK Jabar di Kota Bandung, Selasa (14/3).
"Jabar idealnya ada 3.000-an Puskesmas. Kami kan hanya punya 1.000-an," ia melanjutkan.
Keberadaan posyandu dan ibu PKK dimaksimalkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat. Jangkauannya pun diharapkan bisa lebih luas.
"Kita andalkan konsep baru namanya Posyandu Plus Plus. Posyandu versi baru yang bertindak bisa mengecek kesehatan warga," terang dia.
PKK Diminta Membuat Konten Berisi Capaian Pemerintah
Di sisi lain, pria yang akrab disapa Emil ini berharap PKK bisa membantu menginformasikan capaian Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Caranya dengan membuat konten yang diunggah di media sosial hingga aplikasi pesan singkat. Materi informasinya bisa berisi penghargaan atau hasil kinerja yang sudah dilakukan di masa pemerintahannya.
Ini pun menjadi ujian dan upaya menyeimbangkan informasi viral di media sosial yang cenderung tak bermanfaat dengan informasi yang baik.
"Tim penggeraknya akan berakhir (tahun ini). Kuncinya memberitakan, bikin konten ada 500 pencapaian Jabar, ada ekonomi terbaik, penanganan stunting terbaik, PNS terbaik, penurunan kemiskinan terbaik dan lain-lain," imbuh dia.
"Ya gimana memberitakan pencapaian ke masyarakat, yang viral kan berita negatif. Sekarang pertanyaannya bisakah memviralkan pencapaian berita positif. Ini kan tahun terakhir, sehingga memastikan masyarakat selama lima tahun tahu pencapaian apa saja," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu
Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaYakin Prabowo Menang, Ridwan Kamil Bicara Peluang Jadi Menteri Hingga Pemekaran Wilayah
Di Jawa Barat sendiri, semua target pemenangan Prabowo-Gibran hampir bisa terpenuhi.
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaJokowi: Kualitas Udara di Jabodetabek Sangat-Sangat Buruk Sepekan Terakhir
Jokowi mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan polusi udara di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPemudik Diprediksi Meningkat, Polda Jabar Siapkan Skema One Way dan Contra Flow
Pihak Kepolisian dan Pemprov Jawa Barat menyiapkan petugas, sarana prasarana, hingga rekayasa lalu lintas mengantisipasi peningkatan pemudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Tenang, PKS Serukan Kepada Pendukung AMIN Jaga Basis Jawa Barat
Jika tren angka 51,8 persen Prabowo-Gibran terus naik maka potensi satu putaran cenderung meningkat.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu, Polisi Pastikan Kondisi Jakarta dan Sekitarnya Aman Terkendali
Pencoblosan Pemilu 2024 dilakukan pada Rabu, 14 Februari kemarin.
Baca Selengkapnya