Merdeka.com - Nama Nurul Habibah langsung menjadi buah bibir masyarakat setelah foto dirinya tersebar luas di media sosial. Banyak para netizen atau pengguna media sosial yang kagum atas kecantikan dara asal Pandeglang, Banten, ini.

Saking ngebetnya dengan paras cantik Nurul, banyak netizen yang mengunggah foto-foto dara muda ini. Selain rupanya yang cantik, profesinya sebagai anggota Satpol PP menjadi daya tarik sendiri bagi pengguna Netizen. Banyak pengguna media sosial yang menyayangkan wanita secantik Nurul menjadi seorang Satpol PP.

Bahkan saking kagumnya dengan kecantikannya, membuat para pengguna sosial teringat dengan foto-foto polisi wanita cantik, seperti Briptu Eka, yang sempat menghebohkan jagat dunia maya.

"Kalau Satpol PP kayak gini, mau dong saya jadi PKL biar digusur," tulis Eko di akun facebook miliknya menanggapi kecantikan Nurul seperti dikutip merdeka.com, Jumat (19/9).

Kendati mendapat banyak pujian tak membuat dirinya menjadi 'artis dadakan' alias sombong. Dalam pengakuannya, Nurul malah menjadi sungkan. Lantas apakah saja tanggapan Nurul terkait fenomena pengguna media sosial yang kagum kepada, berikut rangkumannya:

Takut fotonya nyebar di medsos

Setelah fotonya dirinya beredar luas di media sosial, Nurul malah menjadi takut. Nurul merasa tidak enak hati dan takut setelah foto yang diunggahnya ramai menjadi perbincangan di medsos. Apalagi fotonya mendapat komentar yang beragam dari para netizen."Enggak enak hati dan takut, takut banget, kok jadi ramai. Padahal cuma foto iseng aja kalau lagi istirahat kerja," ujar Nurul saat dihubungi wartawan.Nurul sama sekali tak menduga fotonya menyebar dengan cepat dan menjadi perbincangan di media sosial. Nurul mengaku pertama kali tahu dari temannya, bahwa fotonya tiba-tiba ramai menjadi perbincangan dan berita."Saya tahu dari temen, saya penasaran dan nyari tahu. Kaget lihatnya," kata Nurul.

Pernah ikut ajang Kaka Teteh Pandeglang

Sebelum menjadi petugas Satpol PP Kabupaten Pandeglang, Banten, Nurul mengaku pernah mengikuti audisi Pemilihan Kakang/Kaka Teteh Pandeglang 2013. Namun sayangnya Nurul gagal memenangkan kontes itu."Enggak lolos kaka teteh, 2013. Diajak sama kakak aku ikut kaka teteh. Aku ikut buat seru-seruan aja, ngeramein," kata Nurul, Jumat (19/9).Nurul kini bertugas menjadi Satpol PP Kabupaten Pandeglang sebagai tenaga kerja honorer dengan jabatan staf administrasi. Dirinya juga mengaku kerap mengikuti kegiatan Satpol PP di lapangan."Suka ikut juga, kalo lagi razia atau penertiban. Penertiban pedagang, Razia pelajar dan razia PNS yang keluyuran di jam kerja," ujar wanita berjilbab itu.

Nurul jadi takut ke pasar

Nurul sudah 2 tahun bertugas di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pandeglang. Statusnya masih sebagai tenaga kerja honorer.Setiap harinya Nurul bertugas menjadi staf administrasi di kantor Satpol PP Kabupaten Pandeglang, Banten. Meski berparas cantik, Nurul mengaku tak segan turun langsung ke lapangan seperti razia dan juga penertiban pedagang."Kadang suka takut kalau lagi ke pasar. Enggak berani pakai seragam mending pakai baju bebas. Takut dibilang, dia tuh yang pernah menertibkan," ujar Nurul.Dalam melakukan kegiatan Satpol PP di lapangan seperti razia pelajar dan PNS yang berkeluyuran di jam kerja, tak jarang Nurul mendapatkan perlawanan saat melakukan tugasnya tersebut. "Kadang suka adu mulut, yah cuma mau gimana lagi. Harus, namanya juga tugas," ujarnya.Karena menyukai pekerjaan ini, Nurul mengaku siap menghadapi segala risiko pekerjaan yang digelutinya. "Kadang suka ada saja yang sinis lihatnya, tapi enggak papa. Satpol PP enggak seburuk yang mereka pikirkan," kata Nurul.

Merasa tertantang jadi Satpol PP

Meski bekerja sebagai petugas Satpol PP dan statusnya yang masih honorer. Nurul mengaku menyukai pekerjaannya.Selain ingin mengabdi kepada negara, menurut Nurul bekerja sebagai Satpol PP merupakan sebuah tantangan. "Tidak masalah mas rezeki sudah Allah yang mengatur jadi tidak usah takut mau kerja di manapun juga, yang penting halal dan diberkahi sama Allah," ujar Nurul melalui pesan singkat, Sabtu (20/9).Nurul yang masih menjalani kuliah di salah satu kampus di Kabupaten Pandeglang di jurusan administrasi negara ini meyakini, pekerjaannya menjadi Satpol PP akan menambah banyak pengalamannya. "Lagi pula ada tantangan tersendiri menjadi anggota Satpol PP, kita lebih banyak pengalaman menambah wawasan juga," ujarnya.Terkait banyaknya sejumlah pihak yang membenci pada pekerjaannya, Nurul menganggap hal tersebut merupakan hal yang biasa, karena menjadi petugas Satpol PP berkewajiban mengingatkan dan menindak bagi mereka yang melanggar peraturan."Lagipula Satpol PP tidak seburuk apa yang banyak orang kira. Ini semua hanya tuntutan pekerjaan, dan memang sudah kewajibannya mengingatkan bagi mereka yang melanggar," kata Nurul.