Hanya ada 70 pria untuk 'layani' 10.000 artis porno Jepang

Merdeka.com - Japan Adult Video (JAV) menjadi salah satu industri pornografi terbesar di dunia. Tak kurang dari 4.000 film porno dirilis setiap bulan.

Industri JAV memiliki 10.000 artis film dewasa. Namun hanya 70 pemeran pria untuk ribuan wanita itu!

"Aktor film porno di Jepang sangat langka daripada Harimau Bengal," kata Shimiken, salah satu bintang porno pria Jepang lewat akun twitternya.

Aktor film porno veteran asal Jepang yang telah muncul di lebih dari 7.000 film dewasa itu mengaku dunia JAV krisis cowok. Pengakuan Shimiken ini dilansir berbagai media di dunia.

"Setiap hari saya bertemu dengan orang yang sama dan melihat nama yang sama pada skrip," kicau dia di Twitter menggunakan nama akun @shimiken.

Namun, Brian Ashcraft, seorang kolumnis untuk koran the Japan Times dan kontributor editor majalah Wired, meragukan angka-angka dikemukakan Shimiken. Dia menilai pengakuan ini terlalu fantastis. Brian mengutip sebuah data beberapa tahun lalu, 'hanya ada 6.000' artis wanita yang diperkenalkan dalam industri film porno saban tahunnya.

Walau begitu jelas ada ketimpangan yang tajam antara pemeran pria dan wanita dalam industri pornografi Jepang. Para pria umumnya ogah terjun ke dunia ini karena malu atau bayaran yang lebih sedikit dari pemeran wanita.

Menurut kotaku.com (12/9), banyak lelaki Jepang tidak memiliki postur tubuh yang keren. Kurang sedap dipandang mata jika harus beraksi di film porno. Selain itu disebutkan sulit mencari pria dengan ukuran alat vital yang sesuai untuk bermain dalam film porno.

Gaji awal diterima bintang esek-esek lelaki masih kalah dibanding aktris porno amatiran. Mungkin itu sebabnya banyak pria kurang berminat di industri panas ini.

Ittetsu Suzuki misalnya, dia dibayar hanya 1.000 Yen (sekitar Rp 103.000) untuk film porno pertamanya. Sementara pemeran wanita ada yang dibayar berkali-kali lipat.