Buat Onar, Pengungsi Asal Sudan dan Afganistan di Makassar Dikeroyok Warga
Merdeka.com - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar mengamankan dua pengungsi asal Sudan dan Afganistan yakni AMI (34) dan AE (48). Keduanya diamankan Rudenim Makassar karena dikeroyok oleh warga lantaran berbuat onar di Jalan Muhajirin pada Sabtu (25/9).
Kepala Rudenim Makassar, Alimuddin mengatakan kedua pengungsi tersebut diamankan dua tempat berbeda. Ia menjelaskan AMI hampir dikeroyok warga karena ucapan kasarnya kepada seorang tokoh masyarakat.
"Kita sudah perintahkan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Saat ini AMI sudah kita amankan di Rudenim," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Senin (27/9).
Sementara AE, dikabarkan dikeroyok oleh orang tidak dikenal (OTK). Diduga, AR dikeroyok akibat memukul pengelola tempat penampungan imigran.
"Kita amankan di wismanya setelah dia dipukul OTK. Sebelumnya AR memukul pengelola penampungan," kata dia.
Alimuddin mengaku sebelum dipindahkan ke Rudenim, keduanya dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Alimuddin pun sangat menyayangkan adanya dua pengungsi yang berbuat onar sehingga dikeroyok warga.
"Seharusnya pengungsi mengikuti aturan dan menghargai adat istiadat berlaku di Indonesia," ucapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaPerempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaAda empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaDari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaMasyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaSaat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda.
Baca Selengkapnya