BMKG Sebut Skenario Terburuk Tsunami di Jatim, Ketinggian hingga 30 Meter
Merdeka.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan skenario terburuk gempa bumi dan tsunami di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Khusus gempa bumi, diprediksi akan terjadi hingga magnitudo 8,7, sedangkan tsunami bisa mencapai genangan setinggi 30 meter.
Pemetaan skenario terburuk ini berdasarkan hasil evaluasi terhadap beberapa klaster di wilayah Indonesia. Hasil evaluasi menunjukkan, terjadi peningkatan kejadian gempa, terutama di lepas pantai selatan Jawa Timur, selatan Selat Sunda, selatan Jawa Barat, selatan Jawa Tengah serta sebelah barat kepulauan Mentawai.
"Nah sehingga kami menyusuri pantai mulai Jatim sampai Selat Sunda mengecek yang kami khawatirkan dari catatan sejarah gempa-gempa yang kekuatannya di atas M 7,0 diprediksi skenario terburuk kekuatannya M 8,7. Kekuatan M 8,7 ini bisa membangkit tsunami," katanya dalam webinar Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur pada Jumat (28/5).
Dwikorita mencatat, selama ini rata-rata kejadian gempa bumi di Jawa Timur mencapai 300 hingga 400 kali dalam sebulan. Sementara sejak Januari 2021, kejadian gempa meningkat signifikan menjadi rata-rata 600 kali sebulan.
Dari 600 kali gempa bumi di Jawa Timur, ditemukan ada zona kosong. Zona ini dikhawatirkan belum melepaskan energi gempa.
Profesor Geologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana di Universitas Gadjah Mada (UGM) ini juga mengingatkan pernah terjadi sembilan gempa bumi merusak sejak 1936 hingga 1972. Gempa bumi serupa kemungkinan akan terjadi kembali.
"Artinya kalau masa lalu sudah pernah terjadi ini kemungkinan masih bisa terjadi dalam waktu-waktu ke depan. Inilah yang kita sedang bersiap-siap karena di Jatim itu juga ada zona-zona patahan aktif yang ada di situ patahan aktif Kendeng, Pasuruan. Nah zona-zona ini mohon pemerintah daerahnya perlu mewaspadai Probolinggo, ini juga RMKS di sekitar Rembang sampai ke Madura ini," jelasnya.
Dwikorita melanjutkan, catatan BMKG, pernah terjadi enam kali tsunami di Jawa Timur. Kejadian terakhir terjadi pada 2 Juni 1994 di pesisir pantai selatan Jawa Timur, termasuk Banyuwangi.
Berdasarkan simulasi dan pemodelan potensi tsunami Jawa Timur terkini, potensi tertinggi terjadinya tsunami di Kabupaten Trenggalek mencapai 26 hingga 29 meter. Sementara waktu tiba tsunami tercepat di Kabupaten Blitar selama 20 sampai 24 menit.
BMKG juga melakukan pemetaan terhadap kabupaten yang berpotensi mengalami genangan tinggi akibat tsunami. Yakni, Pantai Teluk Sumbreng Trenggalek maksimal mencapai 22 meter, Pantai Popoh Tulung Agung 30 meter, Pantai Muncar Banyuwangi 18 meter.
Kemudian Pantai Pancer Banyuwangi 12 meter, Pantai Teluk Pacitan 22 meter dan Pantai Pasirian Lumajang 18 meter.
"Pantai Tempursari Lumajang 18 meter maksimal," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pusat gempa tersebut berada di laut sebelah Barat Pulau Karatung atau berjarak 110 kilometer barat laut Karutung, Sulawesi Utara, di kedalaman 141 kilometer.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan dalam keilmuan geologi erupsi gunung berapi seperti ini berpotensi menyebabkan tsunami.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jepang tengah memantau kerusakan akibat bencana ini dan meminta warga bersiap menghadapi kemungkinan gempa susulan.
Baca SelengkapnyaDalam keterangannya, BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya"Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," kata BMKG.
Baca Selengkapnya