Ahok tawarkan Jakarta Smart City ke Bawaslu awasi pilgub
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menawarkan kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta untuk menggunakan Jakarta Smart City. Harapannya, dapat meminimalisir kecurangan yang terjadi dalam proses pesta demokrasi.
Dikatakannya, Bawaslu sebagai pihak yang melakukan pengawasan tidak memiliki cukup dana untuk membentuk jaringan pengawasan. Harapannya dengan menggunakan Jakarta Smart City, warga dapat membantu melakukan pengawasan dalam pelaksanaan pilkada.
"Supaya orang bisa lihat tidak ada kecurangan, tentu Bawaslu harus bekerja keras, kita sudah tawarkan Jakarta Smart City. Bawaslu kan tidak bisa membentuk banyak jaringan, dananya terbatas. Jadi biarkan dia buat program, orang melaporkan, ini dia bantu, mereka bisa lihat laporannya itu bisa melakukan penindakan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/5).
"Karena saya melihat bisa saja, fitnah masa kampanye banyak. Jadi lebih baik dibuat transparan, seadil mungkin, baru orang bisa puas," tambah suami Veronica Tan ini.
Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, KPUD DKI Jakarta sudah cukup siap dan profesional dalam penyelenggaraan Pilkada tahun depan. Bahkan, komunikasi telah dilakukan beberapa kali untuk memastikan semua berjalan sesuai tahapan.
"KPU provinsi istilahnya, termasuk Bawaslu. Kita udah ketemu 2-3 kali, saya sampaikan semua yang penting dibuat transparan, terutama sistem pengawasan setelah pemilihan," tutup Ahok.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai
Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP Tepis Isu Ahok jadi Kuda Putih: Justru Mengejutkan Pak Jokowi
Ahok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaKisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaJokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu
Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnya