Serangan gas kimia di Suriah, Rusia tegaskan tetap dukung Assad
Merdeka.com - Negara-negara Barat menuding pasukan Suriah berada di balik serangan gas kimia di Kota Idlib, Suriah yang dikatakan menewaskan hampir 80 warga sipil dan melukai ratusan lainnya.
Juru bicara Kremlin menanggapi tudingan itu dengan menegaskan tetap mendukung rezim Basyar al-Assad dalam memerangi terorisme di Suriah.
"Rusia dan pasukan militernya terus mendukung operasi melawan teroris yang dilakukan militer Republik Arab Suriah," kata pernyataan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Sputnik News melaporkan, Rabu (5/4), kelompok oposisi dua hari lalu menuduh pasukan Assad memakai serangan gas kimi yang menewaskan puluhan warga sipil. Milier Suriah membantah tudingan itu dengan mengatakan mereka sudah tidak punya lagi senjata kimia setelah pada 2013 setuju untuk memusnahkannya. Assad juga mengatakan dia menolak penggunaan senjata kimia untuk membunuh warganya sendiri.
Kementerian Pertahanan Rusia kemarin mengatakan serangan udara di Khan Shaykun yang dilakukan jet tempur Suriah mengenai sebuah gudang senjata kimia milik pasukan pemberontak.
Peskov mengatakan militer Rusia akan membeberkan data serangan udara yang mengenai lokasi pembuatan senjata kimia itu di depan Dewan Keamanan PBB.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kendaraan tentara lapis baja milik Israel yang sedang konvoi tiba-tiba dirudal oleh Brigade Al-Qassam hingga hangus terbakar.
Baca SelengkapnyaSebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca SelengkapnyaMantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media
Baca SelengkapnyaData Terbaru Arus Mudik Lebaran 2024: Dalam Lima Hari 322 Kecelakaan, 63 Orang Meninggal
Baca SelengkapnyaDi bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaKondisi terkini Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca Selengkapnya