Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Muslim Rohingya, minoritas yang tertindas

Muslim Rohingya, minoritas yang tertindas Seorang anak etnis muslim Rohingya di Negara Bagian Arakan, Myanmar. (www.boston.com)

Merdeka.com - Mungkin nama Rohingya kurang akrab terdengar di telinga Anda. Tetapi, jika terucap nama Myanmar pastilah Anda cepat teringat.  Mereka adalah kaum muslim hidup dan menempati Negara Bagian Arakan (sekarang Rakhine), sebelah Barat Laut Ibu Kota Yangon. Kira-kira saat ini jumlah mereka mendekati satu juta orang. Mereka adalah minoritas di negara itu.

Banyak versi menyebut kehadiran mereka di Myanmar. Menurut sejarawan setempat, Khalilul Rahman, kata Rohingya berasal dari dari bahasa Arab, Raham, artinya simpati. Dia menarik kesimpulan seperti itu lantaran merujuk kepada sebuah peristiwa di abad kedelapan masehi, yakni eksekusi para pedagang Arab yang kapalnya terdampar di Pulau Ramree milik Kerajaan Arakan. Sebelum masing-masing dipancung, mereka meneriakkan kata Raham berkali-kali.

Tetapi hal itu dibantah Jahiruddin Ahmad dan Nazir Ahmad. Menurut keduanya asal sebutan Rohingya dipakai karena para penduduk muslim itu merupakan keturunan Orang Ruha asal Afghanistan. Seiring waktu, lidah warga setempat menyebutnya Ruhaingya, dan berangsur-angsur menjadi Rohingya, seperti dikutip dari situs www.wikipedia.org.

Namun, sejarawan Myanmar menolak teori itu. Khin Maung Saw mengatakan sebutan Rohingya buat muslim Myanmar tidak pernah ada sampai tahun 1950. Sementara Dr. Maung Maung menarik kesimpulan lebih jauh lagi. Dari hasil pencarian arsip sensus penduduk oleh penjajah Inggris pada 1824, dia tidak menemukan sebutan suku bangsa Rohingya dalam catatan itu.

Namun, apapun yang terjadi, kaum muslim Rohingya hidup tertindas jauh sebelum rezim militer berkuasa di Myanmar pada 1978. Mereka menjadi golongan terbuang di negeri mereka sendiri. Buat mendapatkan kewarganegaraan Myanmar pun dipersulit. Selain itu macam-macam pajak tidak masuk akal juga dikenakan kepada mereka. Dalam mencari nafkah mereka dibatasi. Selain itu, kebanyakan juga masih mengalami praktek kerja paksa.

Di benak orang Rohingya jangan pernah berharap memiliki rumah karena pasti bakal dihancurkan atau dibakar tentara pemerintah. Jika dilihat sekilas, kehidupan mereka mirip orang Yahudi yang diburu di berbagai belahan dunia. Bangsa tanpa tanah air.

Muslim Rohingya seakan dianggap sebagai "pengganggu keindahan" keberagaman oleh rezim di Myanmar. Pada 1978, militer Myanmar mengusir mereka ke Bangladesh. Bukannya bertambah baik, kehidupan mereka malah memburuk, tidak diterima masyarakat dan kembali diusir. Akhirnya mereka harus menerima kenyataan hidup terlunta-lunta, seperti dilansir dari situs www.irrawaddy.org, (25/6). Bahkan hidup mereka lebih buruk dari kaum muslim di Patthani, Thailand Selatan dan Bangsa Moro di Filipina Selatan.

Salah satu pengungsi yang tidak disebutkan namanya mengatakan kisah hidup orang Rohingya lebih buruk dari seekor burung betina. Dia menganggap bahkan burung saja punya hak hidup. Mereka bisa membangun sarang, melahirkan, memberi makan anak-anak mereka, dan membesarkannya. Sementara orang Rohingya harus hidup sengsara tanpa harapan dan diperlakukan layaknya serangga pengganggu.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiga Warga Rohingya Jadi Tersangka Penyelundupan Manusia di Aceh Timur
Tiga Warga Rohingya Jadi Tersangka Penyelundupan Manusia di Aceh Timur

Tiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak
Pengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak

MPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.

Baca Selengkapnya
Ribuan Umat Muslim di Perbatasan Timor Leste Pawai Obor Bawa Pesan Toleransi
Ribuan Umat Muslim di Perbatasan Timor Leste Pawai Obor Bawa Pesan Toleransi

Ribuan Umat Muslim di Perbatasan Timor Leste Pawai Obor Bawa Pesan Toleransi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ratusan Warga Aceh Barat Tolak Kedatangan 69 Warga Etnis Rohingya
Ratusan Warga Aceh Barat Tolak Kedatangan 69 Warga Etnis Rohingya

Polisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.

Baca Selengkapnya
Kedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Kedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal

Kedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal

Baca Selengkapnya
Cerita Jenderal Polisi Ditunjuk Jadi Dubes Myanmar, Tangani Langsung Konflik Rohingya
Cerita Jenderal Polisi Ditunjuk Jadi Dubes Myanmar, Tangani Langsung Konflik Rohingya

Iza Fadri membagikan kisahnya saat ditunjuk menjadi Dubes Indonesia untuk Myanmar, dan ditugaskan menangani konflik Rohingya.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Ingatkan IKN Harus Layak Huni dan Manusiawi
Ridwan Kamil Ingatkan IKN Harus Layak Huni dan Manusiawi

Contohnya seperti Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar, yang dianggap gagal karena kotanya sepi dan desainnya hanya berfokus pada pusat pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Ratusan Pengungsi Rohingya Kini Masuk ke Aceh Timur & Dikabarkan Naik Kapal Nelayan
Ratusan Pengungsi Rohingya Kini Masuk ke Aceh Timur & Dikabarkan Naik Kapal Nelayan

Hingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.

Baca Selengkapnya
13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa
13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa

Mereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.

Baca Selengkapnya