Israel Larang Ratusan Warga Nasrani Palestina Ziarah ke Betlehem Rayakan Natal
Merdeka.com - Umat Nasrani dari seluruh dunia datang ke kota Betlehem, Tepi Barat untuk merayakan Natal. Sementara ratusan umat Nasrani Palestina dari Gaza dilarang Israel memasuki Betlehem.
Lebih dari 3,5 juta turis mengunjungi Betlehem selama Natal, mengantre memasuki gua di dalam Gereja Kelahiran di Betlehem, yang diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus.
Baca juga alkitab online di Merdeka.com.
Menteri Pariwisata Palestina, Rula Maaya kepada AFP menyampaikan angka kunjungan tahun ini cukup meningkat, tapi jumlah warga Nasrani dari Jalur Gaza yang berkunjung menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Wadie Abunassar, seorang penasihat dan juru bicara para pemimpin gereja di Betlehem, mengatakan dari 951 aplikasi dari warga Gaza sejauh ini, hanya 192 yang disetujui.
Ini terjadi setelah Israel mengumumkan pada Minggu bahwa pihaknya akan memungkinkan orang Kristen di Jalur Gaza untuk melakukan perjalanan ke Yerusalem dan Tepi Barat untuk Natal, mengubah keputusan yang dikeluarkan pada April yang melarang warga meninggalkan wilayah tersebut.
Wilayah Palestina di Tepi Barat dan Gaza dipisahkan oleh wilayah Israel dan persimpangan di antara kedua wilayah membutuhkan izin namun sulit didapatkan.
Abunassar mengatakan Natal adalah waktu untuk berharap.
"Tanah Suci bukan hanya tempat kelahiran dan penyaliban (Yesus), tetapi juga tempat kebangkitan," katanya kepada AFP, dilansir dari Alaraby, Rabu (25/12).
"Terlepas dari semua tantangan, kesulitan, rasa sakit, dan masalah yang kita hadapi, kita tetap berharap pada Tuhan dan manusia."
Pengajuan Visa Dipersulit
Uskup Agung Pierbattista Pizzaballa, tokoh Katolik Roma paling senior di Timur Tengah, dijadwalkan melakukan perjalanan dari Yerusalem ke Betlehem pada Selasa pagi.
Dia akan memimpin misa tengah malam di Gereja Kelahiran, dimana Presiden Palestina Mahmud Abbas dijadwalkan hadir.
Betlehem dekat dengan Yerusalem, tetapi terputus dari kota suci oleh tembok pemisah Israel.
Para pemimpin Gereja mengatakan proses pemberian visa yang biasanya mudah menjadi dipersulit.
"Saya berharap bisa pergi ke Betlehem, tetapi situasinya tidak memungkinkan," kata Missak, wakil kepala sekolah di sekolah Kristen di Gaza, kepada AFP.
Pada hari Minggu, COGAT, badan militer Israel yang bertanggung jawab atas izin tersebut, dalam pernyataannya menyampaikan beberapa warga akan diberikan izin "sesuai dengan penilaian keamanan".
Gaza diperintah oleh kelompok Islam Hamas, yang dituduh Israel menyalahgunakan sistem izin untuk merencanakan serangan terhadap warganya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tentara Israel Culik Bayi Palestina dari Jalur Gaza Setelah Orang Tuanya Tewas Akibat Serangan Bom
Bayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.
Baca SelengkapnyaIsrael Serang Kamp Pengungsi di Gaza Saat Malam Natal, 70 Orang Tewas
Israel melakukan pengeboman intensif pada Minggu (24/12) malam sampai Senin (25/12) dini hari.
Baca SelengkapnyaMenteri Israel Serukan Tentara Tembak Anak-Anak dan Perempuan Gaza yang Dekati Perbatasan
Pernyataan berbahaya ini disampaikan saat bertemu petinggi militer Israel di Gaza.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaTak Ada Perayaan Natal di Kota Kelahiran Yesus: Bagaimana Kita Bisa Merayakan Natal di Tengah Genosida Israel Terhadap Gaza?
Suasana kota kelahiran Yesus Kristus, Betlehem kini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya"Jika Israel Menyerang Rafah, Kami Tak Ada Tempat Lain Lagi Kecuali ke Kuburan"
Setelah menyatakan Rafah adalah zona aman untuk warga sipil, Israel mengancam akan menyerang daerah tersebut yang kini menampung 1.5 juta warga Palestina.
Baca SelengkapnyaFOTO: Berduka untuk Gaza, Perayaan Natal di Bethlehem Sunyi Tanpa Pohon dan Lampu Hias
Tahun ini, perayaan Hari Natal di Bethlehem, Tepi Barat, Palestina, akan jauh dari ingar-bingar.
Baca SelengkapnyaIsrael Bakal Alami Kelangkaan Pangan Secara Mendadak, Ini Penyebabnya
Serangan gencar Israel juga menghancurkan separuh perumahan di wilayah pesisir itu dan membuat 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk.
Baca SelengkapnyaFOTO: Hancur Lebur Kamp Pengungsian Warga Palestina Dibombardir Israel, 99 Orang Tewas dalam Semalam
Israel terus membombardir wilayah Jalur Gaza setelah mengancam akan memperluas serangan daratnya di Kota Rafah.
Baca Selengkapnya