Brutalnya OSPEK China bikin kekerasan kampus Indonesia nampak cemen
Merdeka.com - Tradisi militeristik saat penyambutan mahasiswa baru di China masih marak. Kampus sipil pun melakukan orientasi pengenalan kampus dengan hukuman fisik.
Namun, tingkat kekerasan serta hukuman bagi mahasiswa baru yang dianggap tak disiplin menggugah kekhawatiran orang tua murid. Beberapa foto pelaksanaan OSPEK di Universitas Hunan yang tersebar di jejaring sosial mengundang kecaman masyarakat.
Shanghaiist melaporkan, Jumat (18/9), senior-senior yang menjadi penegak disiplin menghukum mahasiswi yang asramanya kotor dengan tidur di aspal saat siang bolong. Belasan perempuan dibungkus selimut di seluruh badan, kemudian dipanggang di aspal. Rekan mahasiswa lainnya, sekitar 2 ribu orang, diwajibkan melihat hukuman tersebut.
Salah satu mahasiswa baru di Kampus Hunan, dengan panggilan Liu Min, mengatakan hukuman itu diberikan tanpa pandang bulu. Durasi sanksi tidak lama, tapi sering. "Lama hukuman biasanya tidak sampai 15 menit," ujarnya.
Di kampus lain, ada juga hukuman lari keliling lapangan memakai sarung, kemudian kepalanya dipasang ember. Hukuman ini membuat para peserta OSPEK dehidrasi lebih cepat.
Mendapat kritikan para netizen, Rektor Universitas Hunan mengaku akan melakukan evaluasi. Hukuman badan yang berlebihan itu diakui bisa menyebabkan tekanan psikologis pada mahasiswa baru.
"Kami akan menyediakan pendampingan psikologis setelah para mahasiswa baru melewati penyambutan militeristik," ujarnya.
Pemerintah Negeri Tirai Bambu masih mewajibkan kampus memasukkan materi bela negara, dasar-dasar militer, baris berbaris, serta hukuman badan untuk OSPEK. Sebagian kampus sampai mewajibkan setiap mahasiswa mengenakan seragam tentara selama masa pengenalan.
Tujuan budaya militeristik ini agar para mahasiswa lebih disiplin. Baik lelaki maupun perempuan akan mendapatkan gojlokan luar biasa selama seminggu penuh masa orientasi.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas
Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca SelengkapnyaChina Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaJokowi Kunjungi Dua Kampus di Amerika: Separuh Mahasiswanya dari China, Indonesia Cuma 5 Orang
Inilah yang membuat China berhasil di atas negara-negara yang sudah maju dalam 20 tahun terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tetap Harus Berangkat Sekolah Meski Terdampak Banjir, Perempuan Ini Bocorkan Aksi Manis Kakaknya yang Bikin Iri
Sebagian wilayah Indonesia belakangan ini dilanda hujan lebat hingga menyebabkan terjadinya banjir.
Baca SelengkapnyaBegini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit
Tradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.
Baca SelengkapnyaGerakan Kampus Kritik Jokowi Makin Luas, Timnas AMIN: Pertanda Alam Perubahan akan Terjadi
Timnas AMIN menilai gerakan sejumlah kampus di Indonesia menginginkan Pemilu 2024 berjalan dengan jujur merupakan pertanda perubahan akan terjadi.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Kritik Guru Besar Jadi Peringatan untuk Pemerintahan Jokowi
Menurut Cak Imin, suara para guru besar dari pelbagai perguruan tinggi di tanah air menjadi peringatan bagi semua elemen bangsa.
Baca SelengkapnyaKesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaSampai Bikin China-Eropa Khawatir, Begini Suksesnya Hilirisasi Indonesia yang Diungkapkan Eks Mendag Lutfi
Berkembangnya hilirisasi Indonesia bikin China-Eropa ketar-ketir.
Baca Selengkapnya