Merdeka.com - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan ada 200 juta orang di dunia yang jatuh miskin akibat pandemi Covid-19. Angka ini tidak termasuk dengan 700 juta orang di dunia yang sudah hidup di bawah garis kemiskinan.
Deputy Representative UNICEF Indonesia, Robert Gass mengatakan, anak-anak pun ikut menjadi korban dampak pandemi dari sisi ekonomi. Survei yang dilakukan UNICEF menunjukkan 75 persen rumah tangga dan anak-anak kekurangan pangan.
"Sebanyak 75 persen keluarga dan anak-anak mereka menghadapi kekurangan pangan," kata Robert dalam webinar Perlindungan Sosial dalam Respon Covid-19: Perlindungan dan Layanan Sosial Inklusif, Jakarta, Selasa (23/3).
Anak-anak kian menjadi rentan terdampak pandemi karena 13 persen anak umur di bawah 5 tahun belum menjalani imunisasi. Selain itu, 57 persen anak-anak juga tidak memiliki akses internet yang dampaknya kehilangan akses belajar daring.
"Anak-anak kehilangan ruang untuk belajar dan hal ini harus segera ditangani," kata Robert.
Pemerintah Didorong Perluas Bansos
Robert mengakui, pemerintah memang tidak tinggal diam. Mereka banyak memberikan bantuan sosial kepada warganya. Setidaknya ada 10 program bantuan sosial yang diberikan pemerintah.
Dalam survei yang sama menunjukkan 67 persen penerima bantuan dari pemerintah mengaku sangat terbantu dan berguna. "Dari populasi yang rentan tersebut, 67 persen telah menerima bantuan itu sangat berguna," katanya.
Robert menilai dampaknya akan semakin lebih terasa bila pemerintah setempat melakukan perluasan penyaluran bantuan sosial. Terutama dalam hal program sosial untuk kesejahteraan anak-anak untuk mendapatkan nutrisi yang cukup, akses kesehatan dan edukasi.
Sebab, saat ini 13 persen atau 3,2 juta anak yang hidup tanpa orangtua (anak angkat) hidup di garis kemiskinan. "Sebanyak 13 persen anak angkat hidup di garis kemiskinan, itu mengingat 3,2 juta anak akan mengalami dampak buruk dari pandemi Covid-19," kata dia mengakhiri.
[bim]
Baca juga:
Kasus Pertama Covid-19 di China Kemungkinan Sudah Ada Sejak Oktober 2019
Mensos Risma Khawatir Pandemi Buat Anak-Anak Menjadi Egois
MUI Jateng Sebut Pelaksanaan Vaksinasi di Bulan Ramadan Aman dan Tak Batalkan Puasa
Bio Farma Jaga Kualitas Vaksin Covid-19 selama Proses Distribusi
Wamenag: Tak Perlu Ragu Pakai AstraZeneca, MUI dan BPOM Sudah Mengizinkan
Update 23 Maret 2021: 1.300 WNA Positif Covid-19 di Indonesia
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami