Tiru 5 Tips Bertahan di Tengah Pandemi untuk Pelaku Usaha Kecil
Merdeka.com - Pandemi tidak hanya membuat sejumlah perusahaan besar merugi, namun pihak lain yang tidak kalah terpukul adalah pemilik usaha kecil dan menengah (UKM). Kebijakan lockdown seperti bekerja dan sekolah di rumah, telah membuat pendapatan di berbagai sektor menurun.
Rantai pasokan telah terganggu dan memengaruhi mobilitas bisnis yang mengimpor barang sementara beberapa bisnis ekspor harus beradaptasi untuk fokus pada pasar domestik terlebih dahulu. Ini merupakan tantangan baru bagi setiap pelaku usaha kecil untuk menyesuaikan diri dan bertahan di lingkungan operasi yang sangat berbeda.
Berikut 5 tips yang bisa membantu Anda sebagai pelaku usaha untuk tetap bertahan dan kembali berkembang terutama di 2021 ini, dilansir Stuff.
1. Temukan Cara untuk Mendigitalkan Bisnis Anda
Menjadi 'digital' sebenarnya memiliki arti yang berbeda untuk setiap bisnis. Digital bagi sebagian bisnis mungkin berarti membangun situs web yang mudah dijangkau oleh pelanggan dalam membeli produk Anda secara online. Bagi sebagian yang lain, digital mungkin berarti menggunakan perangkat lunak berbasis cloud untuk mengotomatiskan tugas.
Jelajahi apa arti 'online' yang tepat bagi bisnis Anda dan jika Anda belum melakukannya, tanyakan pada diri Anda mengapa dan bagaimana cara memulainya.
Hal ini menjadi penting karena peluang untuk berhasil akan jadi lebih besar ketika pebisnis mampu beradaptasi dengan perubahan perilaku dan keinginan pelanggan, baik itu pemesanan berbasis online, pengiriman gratis dan cepat, atau opsi pembayaran digital yang lebih bervariasi.
2. Manfaatkan Bakat Tersembunyi dari karyawan Anda
Ada banyak cerita tentang pemilik bisnis yang berhasil memanfaatkan bakat dan minat karyawan mereka dengan cara yang baru. Contohnya memaksimalkan potensi karyawan yang memahami media sosial dan pemasaran.
Gunakan pengetahuan mereka untuk keuntungan bisnis Anda dan terus pasarkan produk atau layanan Anda untuk menjangkau pelanggan baru, bukan hanya pelanggan lokal yang sudah ada karena pemasaran media sosial yang baik adalah emas. Anda juga dapat menggunakan media sosial sebagai wadah untuk lebih terhubung dengan pelanggan, misalnya mendengar langsung bagaimana tanggapan mereka terhadap produk yang baru dirilis.
3. Kolaborasi adalah kunci
Jelajahi kemungkinan bermitra dengan bisnis lokal lain untuk membuat penawaran produk baru dan menarik pelanggan untuk mencoba produk atau layanan baru yang tidak dapat mereka tolak.
Mencontoh dari Selandia Baru, ada penata rambut yang sampai berkolaborasi dengan bar lokal untuk menawarkan minuman saat pelanggan duduk di kursi dan bisnis dengan jaringan distribusi bekerja sama dengan pemasok makanan untuk memenuhi target pengiriman berskala nasional maupun internasional.
4. Kesehatan dan Keselamatan Jadi yang Terpenting
Dalam lingkungan saat ini, pengunjung bisnis Anda ingin merasa yakin bahwa Anda memperhatikan kesehatan mereka dengan serius, terutama jika Anda berada di industri yang berkaitan dengan pariwisata dan perhotelan.
Hal ini berarti penting untuk memastikan bahwa tindakan kesehatan dan keselamatan yang Anda lakukan sangat terlihat. Jaga agar pembersih tangan tetap penuh dan diposisikan secara mencolok.
5. Beradaptasi dengan Kebiasaan Baru
Tim Deane selaku Executive General Manager - Business Banking di Bank ASB menuturkan bahwa terdapat pola perilaku baru dari pelanggan dalam menentukan bagaimana uangnya akan dihabiskan. Mereka yang tidak memiliki masalah dengan pengeluaran untuk liburan ke luar negeri mungkin tetap ragu untuk menghabiskan jumlah yang sama untuk pengalaman pariwisata domestik karena menganggap nilai pengalaman keduanya tidak setara.
Sekarang adalah tugas Anda untuk menantang diri sendiri untuk berpikir apakah harga yang ditetapkan untuk pembeli setara dengan apa yang didapatkan dari produk atau layanan Anda.
Selain itu, penting memahami kebutuhan untuk terus berkembang dan berinovasi dalam beroperasi. Luangkan waktu juga untuk berpikir apa strategi yang akan Anda terapkan ketika kondisi semakin membaik di masa yang akan datang.
Reporter: Priscilla Dewi Kirana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaPemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil
Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaKesulitan Ekonomi Berpotensi Picu Stroke, Yastroki Desak Pemerintah Terpilih Utamakan Usaha Mikro
pemerintah hasil Pemilu 2024 didesak agar mengutamakan pemberdayaan ekonomi mikro berbasis lingkungan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melihat Kemeriahan Kampung Ramadan Sanden Bantul, Jadi Momen Inisiatif Pemuda Berdayakan UMKM Lokal
Banyaknya warga yang berburu takjil membuka peluang usaha bagi para pedagang untuk meningkatkan perekonomiannya.
Baca SelengkapnyaKisah Pedagang Sayur Bangkit dari Covid & Kebakaran, Andalkan KUR BRI untuk Menata Kembali Usaha
Ati mengaku kewajiban pembayaran cicilan KUR BRI Rp9 juta per bulan justru menjadi penambah semangat berjualan.
Baca SelengkapnyaPulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaIndustri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca Selengkapnya