Tahun Baru Imlek, pedagang mengeluh pendapatan menurun
Merdeka.com - Sama seperti perayaan hari besar lainnya, Tahun Baru Imlek selalu diramaikan dengan berbagai pernak pernik guna memeriahkan hari besar warga Tionghoa ini. Biasanya, beberapa bulan sebelum perayaan, sejumlah pedagang pernak pernik Imlek telah menjajakkan dirinya berjualan di berbagai titik.
Namun, salah satu pedagang Pasar Glodok Lina Herlina mengaku pendapatan hasil penjualan pernak pernik Imlek tahun ini menurun dibanding dengan tahun lalu. Dia menilai, hal tersebut disebabkan oleh perekonomian masyarakat yang menurun akhir akhir ini.
"Menurun dibanding dengan tahun lalu, tahun ini daya beli masyarakat kurang. Mungkin karena beli pernak pernik ini bukan prioritas kali ya. Jadi uangnya dipakai buat yang lain," ujar Lina di Pasar Glodog, Jakarta, Sabtu (28/1).
Dia menambahkan, daya beli masyarakat untuk perayaan Imlek tahun ini sudah terlihat menurun sejak bulan Desember lalu. Biasanya, dua bulan sebelum imlek masyarakat sudah berbondong bondong berburu perlengkapan imlek.
"Kita biasanya buka toko khusus perlengkapan imlek itu, dua bulan sebelum Imlek. Biasanya sudah banyak yang mencari. Tapi kalau tahun ini sepi, tetap ada yang mencari cuma tidak seramai tahun lalu," kata Lina.
Pedagang pernak pernik Imlek lainnya, Amoy mengaku transaksi jual beli perlengkapan untuk Imlek paling ramai seminggu sebelum perayaan. "Kalau mau lihat transaksi jual beli itu paling ramai dua hari lalu. Tapi seminggu sebelum Imlek juga sudah ramai sekali. Kadang buat jalan saja susah," ujar Amoy.
Amoy menambahkan ramainya pembeli yang datang kadang bukan hanya untuk beli perlengkapan Imlek. Banyak masyarakat datang untuk beli perlengkapan lain seperti baju dan sepatu. Namun, ada juga yang datang hanya untuk jalan jalan bersama keluarga.
"Ramai memang, tapi tidak hanya beli perlengkapan imlek. Beli baju sama sepatu juga banyak. Tapi masih lebih banyak yang hanya datang untuk jalan jalan sama keluarganya," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaCurhat Pedagang: Harga Beras Bertahan Mahal Jelang Bulan Puasa, Pelanggan Terus Berkurang
Kenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaMinta Warga Tak Panik, Kepala Daerah Ini Ungkap Penyebab Harga Bahan Pokok Naik di Pasaran
Meski harga mengalami kenaikan, Pj Wali Kota memastikan pasokan beras dan sembako masih aman.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong
Kalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca Selengkapnya