Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SKK Migas: Produksi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri

SKK Migas: Produksi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri

SKK Migas: Produksi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Penggunaan energi yang bersumber dari energi fosil, seperti minyak dan gas bumi (migas) akan tetap digunakan di masa transisi energi.

Produksi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berkomitmen bahwa produksi gas bumi dari lapangan migas di Indonesia akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. "Terkait gas, termasuk LNG (liquefied natural gas), sektor hulu migas berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dulu," kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto dikutip dari Antara, Selasa (15/8).

Indonesia saat ini berada dalam masa transisi menuju penggunaan energi bersih dengan mencanangkan target net zero emission (NZE) di 2060. Sejalan dengan hal itu, porsi energi bersih dalam bauran energi nasional terus meningkat.

SKK Migas: Produksi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Meski demikian, penggunaan energi yang bersumber dari energi fosil, seperti minyak dan gas bumi (migas) akan tetap digunakan. Hingga target NZE tercapai di 2060, energi yang bersumber dari hidrokarbon, khususnya gas bumi masih memegang peranan penting sebagai penopang ketahanan energi nasional.

SKK Migas: Produksi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri

SKK Migas mencatat bahwa dari segi cadangan, potensi gas bumi Indonesia masih cukup menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per Mei 2023, cadangan gas alam Indonesia mencapai 54,83 TCF. Apabila proyek-proyek pengembangan lapangan gas berjalan sesuai rencana, Indonesia diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan gas domestik.

"Setelah 2030, kemampuan dukungan industri hulu migas untuk pemenuhan kebutuhan gas domestik menjadi semakin kuat seiring dengan selesainya Proyek Abadi Masela yang dijadwalkan onstream di 2029," ujar Dwi.

SKK Migas: Produksi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi mengungkapkan produksi gas dari lapangan-lapangan migas di Indonesia masih sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan oleh pasar dalam negeri, termasuk sektor industri yang memiliki peranan besar dalam menggerakkan roda perekonomian.

SKK Migas: Produksi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Menurut Kurnia, jaminan ketersediaan pasokan gas bagi industri, terutama industri pengolahan, menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh investor sebelum menanamkan modal di suatu daerah atau kawasan di Indonesia.

SKK Migas: Produksi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri

"Kami akan terus mendorong industri dalam negeri untuk bisa memanfaatkan gas kita," kata Kurnia.

Country Head Indonesia Rystad Energy, Sofwan Hadi menyatakan masih ada beberapa tantangan agar produksi gas nasional bisa terserap secara optimal oleh sektor domestik. Penguatan infrastruktur yang mampu mendukung pemrosesan, distribusi, dan penerimaan gas ke pasar domestik masih dibutuhkan. Selain itu, perlu juga adanya kebijakan-kebijakan yang mendukung pengembangan lapangan-lapangan gas sehingga kebutuhan gas bumi selama masa transisi energi bisa terpenuhi.

"Apabila investasi untuk pengembangan gas, termasuk infrastruktur pendukung, tidak dimulai dari sekarang, pada satu titik di masa depan, Indonesia bisa menjadi net importer gas," ujar Sofwan.

SKK Migas: Produksi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Merujuk pada Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), gas bumi diamanatkan untuk digunakan secara optimum. Hal itu dikarenakan gas bumi dipandang sebagai sumber energi fosil yang relatif lebih bersih dibanding minyak bumi. Dalam target bauran energi 2015-2050, persentase pemanfaatan gas bumi ditetapkan paling sedikit 22 persen di 2025 dan minimal 24 persen di 2050.

Berdasarkan proyeksi yang tertuang dalam RUEN, kebutuhan gas di 2025 diperkirakan mencapai 44,8 million ton oil equivalent (MTOE). Di 2050, volume kebutuhan gas diperkirakan naik menjadi 113,9 MTOE. Guna mencukupi kebutuhan tersebut, dibutuhkan pasokan gas bumi sebesar 89,5 MTOE atau setara 9.786,7 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) di 2025 dan 242,9 MTOE atau setara 27.013,1 MMSCFD di 2050.

Agar pasokan energi yang bersumber dari gas bumi tetap terjamin, RUEN mengamanatkan pengurangan porsi ekspor gas bumi menjadi kurang dari 20 persen di 2025 dan penghentian ekspor gas bumi paling lambat di 2026.

SKK Migas: Produksi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Amanat itu dijalankan dengan menjamin penyerapan produksi gas dalam negeri untuk industri yang terintegrasi hulu-hilir, transportasi, dan sektor lainnya. Sejauh ini, gas bumi yang diproduksikan oleh lapangan-lapangan migas di Indonesia sudah terserap sebesar 65 persen untuk sektor domestik.

SKK Migas: Produksi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri
Kebutuhan Minyak & Gas Indonesia Diprediksi Terus Naik Hingga 2050, Ini Penjelasan Kepala SKK Migas
Kebutuhan Minyak & Gas Indonesia Diprediksi Terus Naik Hingga 2050, Ini Penjelasan Kepala SKK Migas

SKK Migas jmenyatakan peningkatan produksi migas dari lapangan yang sudah ada perlu dibarengi pula dengan peningkatan kegiatan eksplorasi secara masif.

Baca Selengkapnya
Pabrik Pupuk di Aceh dan Industri Sumut Dapat Pasokan Gas Bumi, Sumber Pasokannya dari Daerah Ini
Pabrik Pupuk di Aceh dan Industri Sumut Dapat Pasokan Gas Bumi, Sumber Pasokannya dari Daerah Ini

Pemanfaatan gas bumi dari WK B diharapkan dapat menjaga keberlangsungan penyaluran gas di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya
Aduh, Gas Elpiji 3 Kg Banyak Ditimbun Hingga Harga Jual Melebihi HET
Aduh, Gas Elpiji 3 Kg Banyak Ditimbun Hingga Harga Jual Melebihi HET

Penyaluran elpiji 3 kg bersubsidi masih belum tepat sasaran. Salah satunya diakibatkan berbagai macam penyimpangan saat distribusi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata, Ini Alasan PGN Belum Naikkan Harga Gas Non HGBT
Ternyata, Ini Alasan PGN Belum Naikkan Harga Gas Non HGBT

Dalam penetapan biaya transmisi dan niaga gas bumi berfasilitas, lanjutnya, PGN mengikuti Peraturan Menteri ESDM dan Peraturan BPH migas.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Mengeluh Batasan Harga Gas Bikin Sektor Hulu Menderita, Ini Kata SKK Migas
Pengusaha Mengeluh Batasan Harga Gas Bikin Sektor Hulu Menderita, Ini Kata SKK Migas

Terdapat 7 sektor industri yang dikenai patokan harga gas di bawah harga keekonomian, senilai USD 6 per mmBtu.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Migas Asal China, HCML Jadi Produsen Gas Terbesar di Jatim
Perusahaan Migas Asal China, HCML Jadi Produsen Gas Terbesar di Jatim

Produksi gas HCML ini naik hampir 150 persen dari pertengahan 2019 hingga awal 2020 yang hanya 110 MMSCFD.

Baca Selengkapnya
Ini Dilakukan PGN Amankan Saluran Gas ke Sumatera dan Singapura
Ini Dilakukan PGN Amankan Saluran Gas ke Sumatera dan Singapura

TGI selalu fokus pada bisnis utama yakni transportasi gas. Utamanya untuk pasar domestik dan internasional seperti Singapura.

Baca Selengkapnya
Tekan Emisi Gas Rumah Kaca, PLN-MedcoEnergi Kini Sepakat Jual Beli Listrik
Tekan Emisi Gas Rumah Kaca, PLN-MedcoEnergi Kini Sepakat Jual Beli Listrik

Medco Energi Bangkanai Limited dapat melakukan pengurangan emisi CO2 sebanyak 2.708 tCO2e/tahun.

Baca Selengkapnya
Kementerian ESDM Sebut Produksi Gas Alam Cair Membludak di 2026, Indonesia Dapat Apa?
Kementerian ESDM Sebut Produksi Gas Alam Cair Membludak di 2026, Indonesia Dapat Apa?

Kondisi tersebut bakal menyebabkan banyaknya hasil produksi LNG yang belum terkontrak atau memiliki pembeli (uncommitted cargo).

Baca Selengkapnya