Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ramai-Ramai Pengusaha Protes Pemerintah, Pertanyakan Urgensi Wacana Kenaikan Cukai Minuman Berpemanis

Ramai-Ramai Pengusaha Protes Pemerintah, Pertanyakan Urgensi Wacana Kenaikan Cukai Minuman Berpemanis

Ramai-Ramai Pengusaha Protes Pemerintah, Pertanyakan Urgensi Wacana Kenaikan Cukai Minuman Berpemanis

Penyebab penyakit seperti obesitas dan diabetes tidak hanya disebabkan dari MBDK.

Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM), Triyono Prijosoesilo, menilai rencana Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menerapkan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tahun ini, dapat membuat harga minuman ringan naik.

"Kalau ini diterapkan, konsekuensinya ujung-ujungnya beban tambahan bagi industri, sehingga industri terpaksa menaikkan harga produk. Dan kemudian kalau menaikkan harga apakah menjadi terjangkau oleh konsumen. Mau enggak konsumen membeli?"  kata Triyono saat ditemui di Jakarta, Kamis (14/3).


Triyono mempertanyakan tujuan pemerintah atas rencana penerapan cukai MBDK. Sebab menurutnya, rencana ini belum layak untuk diterapkan dalam waktu dekat.


Dia berujar, jika alasan penerapan cukai MBDK berkaitan dengan isu kesehatan, maka pelaku usaha meminta pemerintah untuk meninjau kembali secara komprehensif.

Menurutnya penyebab penyakit seperti obesitas dan diabetes tidak hanya disebabkan dari MBDK.

Ramai-Ramai Pengusaha Protes Pemerintah, Pertanyakan Urgensi Wacana Kenaikan Cukai Minuman Berpemanis

"Tapi apakah tujuan besarnya bisa tercapai, kalau ternyata asupan gula itu datangnya dari mana-mana, bukan hanya dari minuman siap saji," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal juga mempertanyakan efektivitas dan esensi dari kebijakan cukai MBDK ini.



"Nah tapi sekali lagi tujuannya adalah mengendalikan. Jadi mestinya tolok ukurnya mestinya seberapa efektif kebijakan cukai dalam mengendalikan efek negatif yang dikatakan tadi, kalau yang berpemanis ya terhadap kalori, kesehatan. Ini serang kali dari sisi efektifitasnya sebetulnya rendah,"

 ucap Faisal.

Tarik ulur penerapan cukai MBDK sebenarnya telah bergulir sejak tahun 2015. Saat itu, Triyono yang sudah menjabat sebagai Ketua Umum Asrim menentang kebijakan itu.

Dia merujuk studi dari SEAMEO Regional Center for Food and Nutrition, yang menunjukan minuman hanya berkontribusi sebesar 6,5 persen dari total asupan kalori penduduk perkotaan Indonesia.

Tarik ulur penerapan cukai MBDK sebenarnya telah bergulir sejak tahun 2015. Saat itu, Triyono yang sudah menjabat sebagai Ketua Umum Asrim menentang kebijakan itu.

Dia merujuk studi dari SEAMEO Regional Center for Food and Nutrition, yang menunjukan minuman hanya berkontribusi sebesar 6,5 persen dari total asupan kalori penduduk perkotaan Indonesia.

"Sebesar 33 persen sumber kalori masyarakat Indonesia masih berasal dari karbohidrat, seperti nasi, mi, roti dan sebagainya. Bahkan, konsumsi minuman berkabonasi Indonesia paling rendah di ASEAN. Data dari Kementerian Kesehatan, minuman berkarbonasi dikonsumsi oleh 1,1 persen populasi dengan konsumsi rata-rata 2,4 mililiter per hari," 
ujar Triyono.

merdeka.com

Selain itu, Triyono juga menilai distribusi produk minuman berkarbonasi dan berpemanis tidak perlu diawasi karena peredarannya sudah melalui pengawasan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).


"Setiap produk makanan dan minuman siap saji yang dipasarkan di Indonesia harus melalui proses kajian dan persetujuan dari BPOM, ini terkait aspek keamanan pangan," pungkasnya.

Segera Diterapkan di 2024, Ketahui Pentingnya Penerapan Cukai Minuman Berpemanis
Segera Diterapkan di 2024, Ketahui Pentingnya Penerapan Cukai Minuman Berpemanis

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) pada 2024 ini perlu disambut baik karena manfaat kesehatan yang mungkin diberikannya.

Baca Selengkapnya
Ketahui Waktu Tepat untuk Pemeriksaan Gula Darah secara Mandiri di Bulan Ramadan
Ketahui Waktu Tepat untuk Pemeriksaan Gula Darah secara Mandiri di Bulan Ramadan

Pada bulan Ramadan ketika mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa, penting bagi penderita diabetes untuk memperhatikan kadar gula darah dalam tubuh mereka.

Baca Selengkapnya
Amankah Pepaya Dikonsumsi untuk Mengontrol kadar Gula Darah?
Amankah Pepaya Dikonsumsi untuk Mengontrol kadar Gula Darah?

Adakalanya, bagi individu yang menderita diabetes, kekhawatiran muncul saat ingin menikmati buah-buahan yang memiliki rasa manis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Wamenkes Sebut Pasien Diabetes Bisa Berpuasa, Ini Syaratnya
Wamenkes Sebut Pasien Diabetes Bisa Berpuasa, Ini Syaratnya

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pasien diabetes tetap bisa berpuasa di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Ini Batas Konsumsi Gula Setiap Hari untuk Cegah Diabetes
Ini Batas Konsumsi Gula Setiap Hari untuk Cegah Diabetes

Mengonsumsi gula tidak berlebihan sangat penting untuk mencegah diabetes sejak dini.

Baca Selengkapnya
7 Buah Penurun Gula Darah, Penderita Diabetes Wajib Tahu
7 Buah Penurun Gula Darah, Penderita Diabetes Wajib Tahu

Beberapa jenis buah memiliki kandungan baik untuk kontrol gula darah.

Baca Selengkapnya
Hendak Berpuasa, Pasien Diabetes Disarankan untuk Konsultasi dengan Dokter Lebih Dahulu
Hendak Berpuasa, Pasien Diabetes Disarankan untuk Konsultasi dengan Dokter Lebih Dahulu

Datangnya bulan Ramadan sudah dalam hitungan hari, persiapan untuk puasa penting dilakukan oleh siapa saja termasuk pada pasien diabetes.

Baca Selengkapnya
6 Buah yang Harus Dihindari Penderita Diabetes, Pilih Asupan Nutrisi dengan Bijak
6 Buah yang Harus Dihindari Penderita Diabetes, Pilih Asupan Nutrisi dengan Bijak

Penderita diabetes perlu memperhatikan jenis buah yang mereka konsumsi karena kandungan gula dan karbohidrat di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Gula Darah Tinggi Panji Petualang Harus Konsumsi Obat Seumur Hidup, Begini Saran Dokter
Gula Darah Tinggi Panji Petualang Harus Konsumsi Obat Seumur Hidup, Begini Saran Dokter

Pria pecinta ular kobra tersebut belum lama ini memeriksakan dirinya ke dokter. Usut punya usut, Panji mengidap penyakit diabetes.

Baca Selengkapnya