Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rabobank Tutup, Intip Jejak Bisnisnya yang Sempat Disebut Bank Asing Terbesar di RI

Rabobank Tutup, Intip Jejak Bisnisnya yang Sempat Disebut Bank Asing Terbesar di RI Rabobank. ©2019 Rabobank

Merdeka.com - PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia) resmi menghentikan operasinya di Indonesia. Rabobank akan melakukan konsolidasi bisnis ke Singapura.

Robobank Indonesia adalah anak usaha Rabobank Group yang bermarkas di Utrecht, Belanda. Perusahaan itu beroperasi di Indonesia sejak 1990 sebagai penyedia jasa keuangan.

Pada 2008, Rabobank mengklaim menjadi bank internasional nomor satu di Indonesia, setelah menyelesaikan proses merger dengan Hagabank dan Bank Hagakita. Dengan ketentuan single presence policy dari Bank Indonesia, maka Rabobank, Hagabank dan Bank Hagakita melakukan merger dengan nama baru Rabobank Indonesia.

Orang lain juga bertanya?

Proses merger tiga bank ini membuat perseroan akan menjadi bank internasional terbesar karena memiliki 94 kantor cabang di Indonesia dan sekitar 1.700 karyawan. Selain itu, merger tersebut juga menghasilkan total aset gabungan saat itu mencapai Rp 10,2 triliun atau sekitar USD 1,1 miliar.

Setelahnya, Rabobank mulai melebarkan sayap ke sektor pangan dan agribisnis. Rabobank pun tertarik pada rantai suplai dua sektor itu, seperti produksi bibit, pupuk, dan peralatan ternak, demikian penjelasan di situs resmi Rabobank Indonesia.

Rabobank Indonesia memiliki 33 cabang yang tersebar di kota-kota Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Cabang paling banyak berada di DKI Jakarta.

Selain memiliki personal banking, produk Rabobank lain yang mereka tawarkan di Indonesia adalah SME & commercial banking, trade finance, cash management, dan foreign exchange.

Rabobank menyebut memiliki delapan cabang di Asia Pasifik. Ada pula cabang di China, Hong Kong, dan Jepang. Mereka menyebut memiliki 8,7 juta klien di seluruh dunia.

Dianugrahi Bank Dengan Komitmen Investasi Hijau Terbaik

International NGO Forum on Indonesian Development (INVID) dan Indonesia Working Group and on Forest Finance (IWGFF) meluncurkan Indeks Investasi Hijau (IIH) perbankan Indonesia. Indeks ini bertujuan untuk melihat sejauh mana komitmen investasi hijau yang dilakukan oleh perbankan di Indonesia.

Koordinator Indonesia Working Group and on Forest Finance (IWGFF), Willem Pattinasarany mengatakan, indeks ini merupakan upaya mendorong perbaikan kebijakan pada lembaga jasa keuangan khususnya perbankan di Indonesia. Hal ini diupayakan dapat sejalan dengan konsep keuangan berkelanjutan peta jalan (road map) dan regulasinya telah diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Penyusunan indeks investasi hijau ini menggunakan data yang diambil dari laporan tahunan dan laporan berkelanjutan tahun 2016 dari bank-bank yang berkomitmen menjalankan kebijakan keuangan berkelanjutan OJK, memiliki aset besar, serta memberikan pinjaman dan investasi pada sektor bisnis perkebunan kelapa sawit, hutan dan tambang," ungkapnya.

Berdasarkan kriteria, terdapat 12 bank nasional maupun internasional yang beroprasi di Indonesia masuk ke dalam penilaian indeks. Bank-bank tersebut di antaranya adalah Bank Negara Indonesia (BNI 46), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, BCA, Danamon, Panin Bank, CIMB Niaga, Citibank, Permata, Robobank, Sumitomi, DBS Bank.

Willem membeberkan, dari hasil temuan indeks ini tidak ada bank yang memiliki persentase 'sangat bagus' karena berdasarkan hasil penilaian dan pengukuran yang dilakukan tidak ada bank yang masuk dalam interval nilai 81-100 persen. "Hanya ada dua bank yang masuk dalam interval 61-80 persen atau kategori bagus yaitu Citibank dan Rabobank," imbuhnya.

Willem menyimpulkan, hasil pengukuran indeks investasi hijau ini menunjukkan bahwa Citibank dan Rabobank sebagai bank asing memperoleh skor indeks yang lebih tinggi dibandingkan 10 bank lainnya. Dirinya menilai, bank-bank lain pun umumnya juga sudah menunjukkan perhatian pada isu lingkungan dan sosial dalam program-program CSR, namun belum sampai pada penyediaan dana secara khusus dan pendanaan berkelanjutan secara inklusif.

"Boleh dikatakan kedua bank ini (Citibank dan Rabobank) sudah mempunyai produk-produk finansial yang terintegrasi pada nilai-nilai keberlanjutan green banking baik secara internal maupun eksternal," pungkasnya.

Reporter: Tommy Kurnia

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BI Catat Modal Masing Asing Masuk Rp8,91 Triliun
BI Catat Modal Masing Asing Masuk Rp8,91 Triliun

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
RUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan
RUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan

Bank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
The Global 2.000: Forbes Kembali Nobatkan BRI Sebagai Perusahaan Terbesar di Indonesia
The Global 2.000: Forbes Kembali Nobatkan BRI Sebagai Perusahaan Terbesar di Indonesia

BRI menduduki peringkat 308 diikuti Bank Mandiri (373), BCA (457), Telkom Indonesia (912) dana BNI (944)

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.

Baca Selengkapnya
Superbank Luncurkan Tabungan Inovatif Pertama di Indonesia, Masyarakat Bisa Dapat Bunga Tinggi 10 Persen per Tahun
Superbank Luncurkan Tabungan Inovatif Pertama di Indonesia, Masyarakat Bisa Dapat Bunga Tinggi 10 Persen per Tahun

Nantinya Celengan by Superbank akan otomatis pecah ketika mencapai Rp5.000.000, atau bisa dipecahkan oleh nasabah tanpa penalti.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya

Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Sederet Upaya Bank DKI Dorong Pertumbuhan UMKM dengan Layanan Perbankan
Sederet Upaya Bank DKI Dorong Pertumbuhan UMKM dengan Layanan Perbankan

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi mempercayai bahwa digitalisasi adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya
Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut

Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya

Baca Selengkapnya