Prabowo: Ubah Aturan Impor Beras Saat Panen, Menteri Perdagangan Tak Lapor Presiden

Merdeka.com - Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto, menuding pemerintah telah menyengsarakan petani dengan aturan impor beras saat panen. Menurutnya, menteri perdagangan telah mengubah aturan tidak boleh impor beras satu bulan sebelum dan dua bulan sesudah masa panen.

"Sekarang kapan saja boleh impor. Tolong bapak cek. Menteri Perdagangan bapak tidak lapor ke bapak baru saja ubah keputusan menteri tak boleh impor. Ini dikeluhkan petani kita," ujarnya saat debat kedua capres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2).

Calon Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo, menanggapi bahwa impor dilakukan untuk menjaga ketersediaan stok. Pemerintah ingin harga beras tetap stabil meski terjadi bencana gagal panen atau ada serangan hama.

"Karena impor untuk menjaga ketersediaan stok untuk stabilisasi harga karena punya cadangan," jelasnya.

Jokowi menyadari dilema saat penentuan harga beras. Saat harga di petani dinaikkan maka akan ikut mengerek harga di pasar. "Maka dari itu kita jaga keseimbangan, petani untung, masyarakat bisa menjangkau," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua TKN Moeldoko mengatakan pemerintah melakukan impor beras tersebut untuk menutupi stok beras yang jumlahnya semakin menipis. Atas dasar tersebut, kemudian dirinya memandang bahwa impor memang perlu dilakukan untuk menjaga ketersediaan beras di kalangan masyarakat.