Perinus Gandeng Garuda Indonesia Tingkatkan Harga Ikan ke Jepang dan Hong Kong
Merdeka.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bekerjasama dengan PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus dalam bidang kargo dan pemanfaatan cold storage untuk distribusi hasil perikanan nasional di pasar internasional.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara mengatakan, pihaknya akan bantu Perinus dalam menerbangkan produksi ikan tuna dan kerapu Perinus ke Jepang dan Hong Kong.
"Dengan Perinus kami ingin bekerjasama dalam makanan, dan kami akan mengantar logistik ikan ke luar negeri, yaitu Jepang dan Hong Kong," ujar dia di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (16/10).
Dia menceritakan, harga ekspor ikan tuna dan kerapu ke dua negara tersebut selama ini hanya dihargai Rp350.000 per Kg. Dengan mengenakan pesawat, harga jualnya bisa terangkat menjadi Rp1 juta per Kg.
"Tadi saya juga berbicara dengan pak Yana (Aditya, Dirut Perinus), ternyata selama ini per kilogram cuma dihargai Rp350.000. Pantas Perinus enggak kaya-kaya. Mendingan naik Garuda, bayar lebih tapi dihargai Rp1 juta per kilogram," ungkapnya.
Ari menjelaskan, harga jualnya bisa meningkat lantaran ikan-ikan yang diterbangkan dari Indonesia masih dibawa dalam keadaan hidup. "Kenapa segitu, karena ikannya enggak dimatikan. Kalo naik kapal kan seminggu harus dimatikan. Nah kalau di Garuda enggak perlu dimatiin, tinggal dikasih kokain," sebut dia.
Secara pembagian keuntungan, Perinus bakal menerima benefit lebih besar dari Garuda Indonesia. Berdasarkan contoh yang diberikannya, pembagian profit antara Perinus dan Garuda yakni 60 persen berbanding 40 persen.
"Kalau misal sebagian pak Yana dapat Rp1 juta, Rp600.000 ke pak Yana, dan saya Rp400.000," ungkap Ari.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dijual Mahal di Jepang, Belut Ternyata Kaya Zat Gizi dan Punya Manfaat Tersendiri
Belut Jepang, juga dikenal sebagai unagi, memiliki harga yang relatif mahal di Jepang.
Baca SelengkapnyaJago Lihat Peluang, Kisah TKI Jepang Pulang ke Tulungagung Sukses Budidaya Ikan hingga Diekspor ke Negeri Sakura
Tinggal di Jepang lebih dari 10 tahun membuka peluang bisnis yang bisa diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPotret Ikan Salmon hingga Tuna Asap Dijual di Pinggir Jalan Tuban, Cocok untuk Oleh-Oleh Lebaran
Menjelang Idulfitri, pedagang ikan asap Tuban bisa mengantongi omzet penjualan lebih dari Rp20 juta per hari.
Baca Selengkapnya3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok
Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIbu di Banyuwangi Jual Ayam Ingkung tanpa Penyedap Rasa, Awalnya Iseng Kini Omzetnya Jutaan Rupiah per Hari
Menariknya, pembeli menikmati sajian ayam ingkung di teras rumah layaknya makan di kediamannya sendiri
Baca Selengkapnya