Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjual gorengan batasi jumlah cabai pembeli

Penjual gorengan batasi jumlah cabai pembeli pedagang gorengan di malang. ©2017 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Efek kenaikan harga cabai yang begitu fantastis dirasakan oleh para penjual gorengan di Kota Malang, Jawa Timur. Keuntungan dari penjualan harus berkurang demi tetap menyediakan penikmat jajanan pinggir jalan itu.

Tidak mungkin memang, menjual gorengan seperti tahu isi, ote-ote, tahu bulat, mendoan dan menjes (tempe bongkrek) tanpa cabai. Pembeli selalu bertanya saat cabai tidak tersedia, terutama saat langsung menikmati di tempatnya.

Mbak Ning, penjual gorengan di Jalan Sunandar Priyo Sudarmo, Kota Malang mengaku harus mengantisipasinya agar tidak terlalu merugi. Tetapi dirinya juga tidak mau pelanggannya kecewa karena persoalan cabe.

"Caranya dibatasi pengambilan lomboknya (cabe). Tidak ditaruh di meja begitu. Kalau biasanya memang diletakkan di meja dalam wadah, sekarang tidak berani, rugi," kata Mbak Ning sambil melayani pelanggan, Minggu (8/1).

Mbak Ning menggunakan cabe kecil hijau yang memang khusus untuk makan gorengan. Harga beli di pasar masih di atas Rp 70.000 per kilogram, kendati kebutuhannya tidak lebih dari dua kilogram.

Tetapi baginya, dengan harga gorengan Rp 700 per biji dan pekerja empat orang yang membantunya, angka itu sangat berharga. Karena, katanya keuntungan tidak terlalu besar.

Mbak Ning meletakkan cabainya di sebuah nampan di belakang tempatnya berdiri. Saat pembelinya datang mengambil gorengan, ia akan menyesuaikan jumlahnya.

Tangannya meraih cabe, seolah sambil menghitung, di samping juga memberi petis yang sudah terbungkus plastik. Khusus petis memang tidak pengaruh dan tetap tersedia seperti biasa.

"Kalau ada pembeli diambilkan cabainya, nanti kalau sudah turun harganya juga akan seperti biasa lagi," katanya.

Kondisi serupa juga diungkapkan oleh juragan penjual bakso yang mengaku harus mengatur penyediaan sambal. Sambal tidak diumbar begitu saja kepada para pembelinya.

"Sambal itu kan sebenarnya bonus, tidak dihitung saat membeli bakso. Tetapi saat harganya Rp 100.000 begini ya bikin pusing juga," kata Susanto, juragan bakso.

Susanto memiliki lima orang penjual yang keliling dengan gerobak. Sementara dirinya hanya memasak saja, termasuk menyediakan sambel.

"Sehari sekitar empat kilogram cabai untuk sambalnya. Nanti dibagi lima orang penjual," katanya.

Santo juga mengungkapkan, kalau penjualnya yang keliling di sekolahan lebih banyak menghabiskan sambal. Anak-anak remaja usia SMP dan SMA, menurutnya jago makan pedas.

Baik Mbak Ning maupun Susanto mengatakan, kalau pelangganya bisa memahami dengan langkah yang mereka ambil. Saat cabainya berkurang atau sambalnya kurang pedas, pelanggan bisa mengerti.

(mdk/sau)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beda dengan Zulhas, Wali Kota Semarang Temukan Harga Cabai Masih Rp100 Ribu per Kg

Beda dengan Zulhas, Wali Kota Semarang Temukan Harga Cabai Masih Rp100 Ribu per Kg

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).

Baca Selengkapnya
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Hobi Mancing, Pria Mantan Karyawan Ini Iseng Ternak dan Jual Beli Cacing di Gowa, Kini Sukses

Berawal dari Hobi Mancing, Pria Mantan Karyawan Ini Iseng Ternak dan Jual Beli Cacing di Gowa, Kini Sukses

Menurut pengakuan Irwan, mencari cacing di wilayah Sulawesi, khususnya Gowa sangat sulit tidak seperti di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.

Baca Selengkapnya
Gurihnya Menjes Goreng, Makanan Berbahan Dasar Kedelai di Jawa Timur

Gurihnya Menjes Goreng, Makanan Berbahan Dasar Kedelai di Jawa Timur

Menjes umumnya digoreng dengan tepung dan dimakan dengan cabai rawit.

Baca Selengkapnya
Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar

Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar

Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Nenek 60 Tahun Beli Beras di Kantor Bupati Batang: Gowes Sepeda sejak Jam 6 Pagi dan Antre 2 Jam

Perjuangan Nenek 60 Tahun Beli Beras di Kantor Bupati Batang: Gowes Sepeda sejak Jam 6 Pagi dan Antre 2 Jam

Total ada 400 paket sembako yang berisi beras 5 kg, minyak goreng, dan gula yang dijual murah.

Baca Selengkapnya
Jelang Panen Raya, Harga Beras Hanya Turun Rp200 Per Kg

Jelang Panen Raya, Harga Beras Hanya Turun Rp200 Per Kg

Penurunan harga beras terlihat dari menurunnya harga gabah kering panen di tingkat produsen.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Harga Beras Mahal, Pedagang Pilih Berhenti Jualan Karena Tak Tega Naikkan Harga

Gara-Gara Harga Beras Mahal, Pedagang Pilih Berhenti Jualan Karena Tak Tega Naikkan Harga

Dia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.

Baca Selengkapnya