Pemulung & Penyapu Jalan di Prabumulih Bisa Dapat Rumah Gratis, Ini Syaratnya
Merdeka.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyiapkan 100 unit rumah gratis untuk warga kurang mampu semisal pemulung dan penyapu jalan di Kabupaten Prabumulih, Sumatera Selatan.
Direktur Rumah Umum dan Komersial Kementerian PUPR Fitrah Nur mengatakan, pengadaan rumah gratis tersebut merupakan pilot project dari program Rumah Inti Tahan Gempa (Ritta).
Biaya pembangunannya berasal dari anggaran Kementerian PUPR, dengan nominal Rp 35 juta per unit untuk bangunan intinya saja. Sementara untuk pengadaan lahan merupakan hibah dari pemerintah provinsi setempat.
"Jumlahnya sekitar 100 unit. Itu (penghuninya) rata-rata adalah pekerja informal, pemulung dan penyapu jalan. Kami siapkan site plan-nya, design-nya juga dari kita, tipe 18, tanahnya itu 72 meter persegi," jelas Fitrah di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (15/5).
Fitrah menjelaskan, alokasi tanahnya berasal dari pemerintah daerah. Sementara anggaran pembangunan 100 rumah gratis tersebut berasal dari program corporate social responsibility (CSR).
"Kemudian nanti gasnya itu dari Pertamina di sana, jalan aksesnya dari pemerintah provinsi, dan kebutuhan air dari pemerintah daerah," imbuh dia.
Selain pemulung dan penyapu jalan, dia melanjutkan, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) lainnya juga berhak mendapatkan rumah gratis tersebut. Salah satu syaratnya, masuk kategori warga kurang mampu dengan penghasilan sebulan tidak mencapai Rp 1 juta.
"Syaratnya belum punya rumah, harus miskin. Jadi kita langsung survey. Soalnya kalau dari pemerintah kota itu kan punya data kemiskinan, dan kita akan survei lalu akan kita validasi, apakah mereka benar miskin atau tidak," ungkapnya.
Selain menyediakan rumah layak huni, Kementerian PUPR juga berharap pilot project program Ritta di Prabumulih tersebut bisa dilanjutkan sekaligus jadi klaster usaha bagi penduduk setempat, contohnya pemulung.
"Nanti kita juga coba untuk kerjasama dengan teman teman cipta karya untuk menyiapkan pemotong plastik (untuk hasil sampah pulungan) supaya jadi butiran butiranm itu kan harganya lebih mahal kalau mereka jual dengan botol," tuturnya.
"Jadi secara perlahan kita siapkan rumahnya dan secara ekonomi juga kita siapkan itu namanya pilot project, program Ritta namanya," pungkas Fitrah.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Debat Pilpres: Prabowo Janjikan 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat Tak Mampu
Debat Pilpres: Prabowo Janjikan 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat Tak Mampu
Baca SelengkapnyaSediakan 25 Unit Bus, Subholding Gas Pertamina Antar 1.020 Orang Pulang Kampung Secara Gratis
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGN, Fadjar Harianto Widodo mengungkapkan, PGN secara rutin menyelenggarakan program mudik gratis ke kampung halaman.
Baca SelengkapnyaMenguak Rahasia Besar Kehidupan Purbakala di Situs Bumiayu Brebes, Jadi Saksi Bisu Terbentuknya Pulau Jawa
Jutaan tahun yang lalu, Bumiayu merupakan rumah bagi peradaban kehidupan purbakala
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ratusan Orang Kumpul di Rumah Prabowo Jelang Pengumuman Resmi KPU, Bersorak saat Hasil Pilpres Diumumkan
Video merekam massa pendukung Prabowo-Gibran berkumpul sambut pengumuman resmi KPU.
Baca SelengkapnyaJadi Kuli Pemotong Rumput di Malaysia, Pasutri TKI Ini Berhasil Bangun Rumah Mewah Bak Istana di Kampung Halaman
Ada bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaSediakan 19 Unit Bus, BUMN Semen Siap Angkut 880 Pemudik Gratis ke Kampung Halaman
Rangkaian kegiatan mudik gratis yang dilaksanakan oleh SIG dimulai pada Jumat (5/4).
Baca SelengkapnyaPerpadi Puji Gebrakan Mentan Amran Soal Penambahan Alokasi Pupuk
Mentan Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan penambahan alokasi pupuk subsidi hingga Rp 28 triliun.
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaKisah Pasutri Bikin Sekolah Berkualitas Gratis di Tulungagung, Awalnya Lesehan di Teras Rumah yang Dindingnya Lapuk
Pasutri ini selalu mengingat pesan orang tuanya untuk tidak mengukur pekerjaan dengan uang yang didapat.
Baca Selengkapnya