Pemerintah Diminta Susun APBN Berorientasi Kelestarian Lingkungan
Merdeka.com - Badan Anggaran DPR RI menilai selama ini pembangunan nasional hanya berorientasi pada sektor ekonomi belaka dan mengesampingkan aspek-aspek lingkungan. Tak heran pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak sejalan dengan kelestarian lingkungan.
"Selama ini nalar pembangunan yang terbentuk bersifat ekonomistik, ini hanya untuk perekonomian tinggi dan mengabaikan aspek lingkungan," kata Ketua Banggar, Said Abdullah, dalam Sidang Paripurna di Kompleks DPR-RI, Jakarta, Kamis (30/9).
Said menilai, saat ini sudah saatnya rencana pembangunan nasional memberikan perhatian kepada aspek lingkungan dan keanekaragaman hayati. Isu ini kata dia sudah menjadi pembahasan tingkat global sejak tahun 1997. Namun sayangnya berbagai negara belum meratifikasi Protokol Kyoto di Jepang yang telah disepakati saat itu.
"Sayangnya tidak banyak negara meratifikasi atau menjalankan ini," kata dia.
Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia akhirnya menandatangani Paris Agreement tahun 2016 sebagai upaya pengendalian gas rumah kaca. Perjanjian internasional ini pun telah diratifikasi Indonesia. Namun, sayangnya lagi, kata Said, pembangunan nasional masih belum ramah terhadap emisi.
"Sekali pun sudah diratifikasi, tidak serta merta pembangunan kita ramah emisi," kata dia.
Bahkan di masa depan, kerusakan ekologi dan berbagai virus menjadi tantangan yang akan dihadapi Indonesia. Apalagi Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menyebut, Jakarta sebagai Ibukota Indonesia akan tenggelam sebagai akibat turunnya muka laut. Selain itu beberapa waktu lalu juga ditemukan ribuan burung pipit mati di Bali dan Cirebon karena tingkat keasaman air hujan yang tinggi.
"Ini beban berat bagi bumi," kata dia.
Untuk itu, Said meminta penyusunan APBN selanjutnya berorientasi juga pada wawasan lingkungan. Sehingga tidak hanya semata untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi belaka, melainkan memasukkan aspek lingkungan sebagai penyeimbang.
"Orientasi penyusunan APBN berwawasan lingkungan sangat penting kita lakukan. Ke depan wujud APBN kita tidak semata milik canon ekonomi tapi ada timbangan penyimpangan yaitu timbangan lingkungan," kata dia.
"Banggar berharap asumsi makro kita ini bukan ekonomi makro tapi tambahkan indeks lingkungan hidup dalam pilarnya," sambungnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif di seluruh lapangan usaha di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.
Baca SelengkapnyaKabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.
Baca SelengkapnyaSyaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca SelengkapnyaEkonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaLokasi ini merupakan kampanye yang kedelapan sejak dimulainya Kampanye Akbar, pada 21 Januari 2024.
Baca Selengkapnya