Jokowi minta tabungan nasional capai 75 persen guna genjot investasi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan peningkatan tabungan nasional harus dilakukan guna mendukung investasi dalam negeri. Sehingga, dia meminta agar kementerian dan lembaga (K/L) bisa melakukan inklusi keuangan (financial inclusion) agar tabungan masyarakat terhadap PDB semakin besar.
Dengan demikian, dia menargetkan tabungan nasional terhadap PDB bisa mencapai 75 persen hingga tahun 2019. Sebab, saat ini jumlah tabungan masyarakat masih berada di angka 36-40 persen.
"Selain sekuritisasi untuk proyek yang sudah profit dan sudah matang, saya kira untuk investasi menengah dan kecil juga butuh anggaran dan uang yang mau tidak mau akan menyedot perbankan kita. Tapi kalau tabungan nasional kita tidak bisa beri support disitu, saya kira ini akan menghambat investasi di dalam negeri," kata Jokowi di Jakarta, Selasa (6/12).
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan tabungan nasional yang masih berada di angka 36-40 persen dipengaruhi oleh konsumsi dan spekulasi tanah. Menurutnya, masyarakat Indonesia lebih menyenangi investasi tanah dibanding menabung di bank.
"Tidak bisa orang menabung itu kerjanya beli tanah, itu tidak sehat. Selain harga tanah melonjak-lonjak begitu saja, tapi ya memang faktanya naik," jelas Darmin.
Dengan banyaknya masyarakat yang memilih untuk membeli tanah, maka investasi masyarakat di pasar obligasi maupun perbankan tidak setinggi yang diharapkan. "Kenapa kita perlu capital inflow, penanaman modal asing, tapi juga portfolio. Tabungan kita kerendahan, ya karena itu senanganya beli tanah," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil Jokowi 'Kondangan' Pangeran Mateen dan Absen HUT PDIP: Bawa Pulang Investasi Rp7 Triliun
Estimasi investasi dari 2 negara tersebut diperkirakan mencapai Rp7 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi Semringah, Baru 8 Tahun Nasabah Mekaar Sudah 15,2 Juta dengan Total Pinjaman Rp800 Miliar
Sejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKedekatan Jokowi Saat Temui Ibu Nasabah PNM dari Magelang
Jokowi juga mengapresiasi pencapaian PNM yang mencapai telah mencapai target pada 2023 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi untuk AO dan Nasabah PNM: Saya Sangat Menghargai Kerja Keras Semuanya
Pertumbuhan nasabah PNM yang begitu pesat hingga kini berada di angka 15,2 juta nasabah.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaTabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut
Data LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Tinjau Progres Pembangunan Hotel Nusantara di IKN, Targetkan Selesai Agustus 2024
Jokowi menambahkan, menggeliatnya pembangunan sejumlah proyek di IKN menunjukkan semakin bertambahnya minat investor untuk berinvestasi di sana.
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Selesaikan 190 Proyek Strategis Nasional dari 2016-2023, Nilai Investasi Rp1.515 Triliun
Estimasi total serapan tenaga kerja langsung (direct) secara kumulatif dari penyelesaian 190 PSN tersebut mencapai 2,71 juta orang.
Baca Selengkapnya