Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jabat Eselon II, Pihak Swasta Diingatkan Tak Terafiliasi Politik

Jabat Eselon II, Pihak Swasta Diingatkan Tak Terafiliasi Politik

Jabat Eselon II, Pihak Swasta Diingatkan Tak Terafiliasi Politik

Pemerintah tengah melakukan uji publik Revisi Undang-Undang No.5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Pakar Kebijakan Publik, Yogi Suprayogi menekankan agar pihak swasta yang menjabat Eselon II tidak terafiliasi dengan politik. Di satu sisi, Yogi mendukung rencana Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Abdullah Azwar yang ingin merevisi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN).

"Saya sangat setuju 100 persen. Dengan syarat harus netral, harus ada fit and proper test," kata Yogi kepada merdeka.com, Senin (7/8).

Dia mengatakan, fit and proper test atau uji kepatutan menjadi langkah penting untuk memastikan agar pihak swasta yang direkrut pada instansi pemerintah pusat nantinya memiliki kompetensi manajerial yang unggul.

Jabat Eselon II, Pihak Swasta Diingatkan Tak Terafiliasi Politik

Jika revisi Unsang-Undang ASN ini dibahas, Yogi juga mengingatkan agar sejak dini pemerintah mematok standar kompetensi yang harus dipenuhi pihak swasta.

Jabat Eselon II, Pihak Swasta Diingatkan Tak Terafiliasi Politik

"Pada intinya dia harus masuk dulu pada kompetensi pemerintahannya harus masuk," kata dia.

Menurutnya, pemanfaatan swasta di instansi pemerintah bukan hal baru. Di Singapura, pegawai swasta yang bekerja di pemerintahan sangat lazim terjadi. Hal ini untuk meningkatkan dan menjaga daya saing di internal pemerintahan. "Beberapa negara seperti di Singapura, itu sudah biasa PNS kolaborasi dengan swasta. Di kita saja yang sampai pensiun," ungkapnya.

Sementara itu, penempatan swasta sejatinya sudah diatur dalam Undang-Undang tersebut hanya saja itu berlaku khusus Eselon I.

"Karena hanya boleh eselon I diluar PPPK atau PNS. Sementara eselon II tidak boleh, karena UU (ASN) mengatur demikian," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Abdullah Azwar Anas.

Antara pegawai swasta dan Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki beberapa perbedaan yang kerap diunggulkan.

Jabat Eselon II, Pihak Swasta Diingatkan Tak Terafiliasi Politik
Untuk pegawai swasta, umumnya diasosiasikan sebagai pegawai yang memiliki etos kerja dan daya saing yang tinggi.

Untuk pegawai swasta, umumnya diasosiasikan sebagai pegawai yang memiliki etos kerja dan daya saing yang tinggi.

Alasannya, pendapatan ataupun bonus pegawai swasta dilihat berdasarkan kinerja.

Sementara tunjangan untuk ASN sudah diatur dalam aturan yang mengikat. Menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 37 Tahun 2015, tunjangan kinerja tertinggi sebesar Rp117.375.000 untuk pejabat struktural Eselon I dengan peringkat jabatan 27. Sedangkan tunjangan terendah ditetapkan sebesar Rp 5.361.800 untuk jabatan pelaksana atau peringkat jabatan 4.

Blak-blakan Mahfud MD Ungkap Kesepakatan Politik dengan Megawati Soekarnoputri
Blak-blakan Mahfud MD Ungkap Kesepakatan Politik dengan Megawati Soekarnoputri

Mahfud mengaku terkejut dengan tawaran langsung sebagai bacawapres.

Baca Selengkapnya
Batal Tentukan Nasib Budiman, PDIP Rapat Dadakan Bahas Survei dan Dukungan Masif untuk Ganjar
Batal Tentukan Nasib Budiman, PDIP Rapat Dadakan Bahas Survei dan Dukungan Masif untuk Ganjar

Politikus PDI Perjuangan Adi Dharmo meyakini seluruh partai politik pendukung dan relawan akan semakin masif bergerak.

Baca Selengkapnya
Siti Atikoh Luruskan Isu Ganjar akan Hapus Sembako Murah & Bantuan ke Pesantren: Tidak, Justru Diimprove!
Siti Atikoh Luruskan Isu Ganjar akan Hapus Sembako Murah & Bantuan ke Pesantren: Tidak, Justru Diimprove!

Atikoh mengajak seluruh elemen partai politik pengusung dan relawan bergerak untuk kemenangan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PSI Mengaku Tak Pernah Dianggap PDIP Akhirnya Mesra dengan Prabowo, Hasto: Pintu Kami Selalu Terbuka
PSI Mengaku Tak Pernah Dianggap PDIP Akhirnya Mesra dengan Prabowo, Hasto: Pintu Kami Selalu Terbuka

Hasto mengaku enggan mencampuri kedaulatan partai politik lain termasuk PSI yang sebelumnya menyatakan dukungan terhadap Ganjar.

Baca Selengkapnya
Gus Falah Yakin Warga NU Tidak Otomatis Dukung Anies-Cak Imin
Gus Falah Yakin Warga NU Tidak Otomatis Dukung Anies-Cak Imin

Warga NU cerdas dalam menentukan pilihan politik sehingga tidak memilih hanya pada satu partai politik.

Baca Selengkapnya
KPK: 75 Persen Masyarakat Terlibat Politik Uang di Pemilu 2019
KPK: 75 Persen Masyarakat Terlibat Politik Uang di Pemilu 2019

KPK berharap tokoh masyarakat hingga tokoh perempuan bisa membantu KPK dalam memerangi politik uang.

Baca Selengkapnya
Pesan Panglima TNI ke Prajurit: Jangan Terpengaruh Iming-Iming Partai Politik
Pesan Panglima TNI ke Prajurit: Jangan Terpengaruh Iming-Iming Partai Politik

"TNI jangan terpengaruh dengan iming-iming partai politik untuk ikut terlibat atau mendukung," pesan Yudo.

Baca Selengkapnya
PSI Deklarasi Dukung Prabowo Malam Ini: Belum Berjodoh dengan Mas Ganjar dan Anies
PSI Deklarasi Dukung Prabowo Malam Ini: Belum Berjodoh dengan Mas Ganjar dan Anies

Faldo mengatakan, pemilu merupakan kontestasi biasa lima tahunan. Maka perbedaan pilihan politik diharapkan tak memutus silaturahmi.

Baca Selengkapnya
Duet Anies-Cak Imin, Surya Paloh: Selamat Tinggal Politik Cebong dan Kampret
Duet Anies-Cak Imin, Surya Paloh: Selamat Tinggal Politik Cebong dan Kampret

Kata Paloh, munculnya duet Anies-Cak Imin mampu menghadirkan politik yang mempersatukan seluruh elemen.

Baca Selengkapnya