Isolasi di Kapal Pelni Bisa Nikmati WiFi Gratis
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berharap Pemerintah Daerah (Pemda) bisa memanfaatkan kapal-kapal yang portstay sebagai fasilitas isolasi terapung. Isolasi di kapal ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 tanpa gejala.
"Menhub (Budi Karya Sumadi) sudah bilang bahwa program ini didukung sepenuhnya dengan memanfaatkan kapal-kapal yang portstay. Nanti mungkin juga ada daerah yang tidak terlalu besar kebutuhannya bisa disiapkan kapal yang portstay untuk mendukung program isolasi terpusat terapung di kapal ini," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Agus H.Purnomo, dalam konferensi pers pada Kamis (19/8).
Oleh sebab itu, dia berharap Pemda lain untuk proaktif jika ingin mengikuti program isolasi terpusat terapung ini. "Kami mendukung penuh supaya betul-betul manfaatnya dirasakan," sambungnya.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Mugen Sartoto, mengatakan bahwa kapal-kapal yang menjadi tempat isolasi ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas di atas kapal, seperti tempat tidur dan toilet, tenaga kesehatan dan pengamanan fasilitas olahraga, tempat penyimpanan obat-obatan, serta mushola.
Selain itu, area pasien juga dilengkapi dengan TV, WiFi, dan sambungan listrik.
Kemenhub menawarkan kapal penumpang PSO milik PT Pelni (Persero) yang melakukan portstay karena dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, untuk diperbantukan dalam penanganan pasien Covid-19.
Saat ini sudah ada enam kapal PELNI yang disiapkan yaitu KM Umsini di Makassar, KM TataMailau untuk wilayah Bitung dan Minahasa Utara, KM. Sirimau untuk wilayah Sorong, KM Tidar di Jayapura, KM Bukit Raya di Medan, dan KM Lawit di Lampung. KM Umsini di Makassar sudah menerima pasien sejak awal Agustus 2021.
Biaya Ditanggung Negara
Komponen pembiayaan dalam isolasi terpusat ditanggung oleh Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPPB), Pelni, dan Kementerian Kesehatan.
Pemda antara lain mempersiapkan tenaga kesehatan untuk ditempatkan di kapal isolasi. Selain itu Kemenhub diantaranya akan menanggung biaya BBM dan minyak pelumas, gaji dan tunjangan nahkoda, ABK dan non ABK, hingga biaya kepelabuhanan.
BNPB dalam hal ini antara lain bertanggung jawab mempersiapkan perlengkapan kamar pasien dan kamar mandi hingga dukungan operasional untuk personil dan relawan.
Sementara Pelni mengoperasikan kapal yang telah ditunjuk, serta mempersiapkan nahkoda dan ABK untuk ditugaskan di kapal. Kemudian Kemenkes mempersiapkan APD, obat-obatan, reagen PCR test, serta insentif untuk tenaga kesehatan.
"Sampai saat ini, ada 6 kapal yang sudah dikirim. Untuk di Bitung, Sorong, Jayapura, dan Medan saat ini sedang persiapan, mudah-mudahan yang saya dengar tadi, mereka hari Jumat sudah siap menerima pasien pertama," kata Mugen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Subsidi tiket gratis lebih efisien dibandingkan skema sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaIni hal yang perlu dihindari saat menggunakan wifi gratis di tempat umum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
pemberian internet gratis untuk sekolah bertujuan memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaHadapi lonjakan pemudik, Pelindo siapkan sarana dan prasarana di pelabuhan Ciwandan sebagai alternatif pelabuhan Merak, Banten.
Baca SelengkapnyaBangunan ini punya desain moderen dan hadirkan pemandangan langsung menuju laut
Baca SelengkapnyaDaftar rute mudik gratis Kementerian Perhubungan dengan kereta api, bus dan kapal laut.
Baca Selengkapnya