Garuda Indonesia Resmi Batalkan Pesanan 49 Pesawat Boeing Max 8
Merdeka.com - Garuda Indonesia secara resmi telah membatalkan pemesanan pesawat Boeing 737 Max 8. Pembatalan tersebut sudah melayangkan surat ke Boeing. Diketahui, perusahaan pelat merah tersebut sudah memesan 49 pesawat yang belum dikirim oleh Boeing.
Komisaris Utama Garuda Indonesia Agus Santoso mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi modal Garuda Indonesia membatalkan pemesanan tersebut. Pertama, melihat berbagai temuan yang sudah ada, mulai dari hasil kecelakaan Lion Air PK-LQP dan juga Ethiopia Airlines, sistem piloting pesawat tersebut kurang sempurna.
Kedua, pesawat Boeing yang diklaim paling laris ini, pasca dua kecelakaan tersebut, sudah tidak mendapat kepercayaan dari para penumpang. Meskipun pihak Boeing terus melakukan perbaikan sistem yang dimilikinya.
"Lalu selanjutnya adanya keputusan otoritas unuk melakukan grounded, ini menjadi alasan kuat kami juga untuk memutuskan pembatalan pemesanan ini," kata Agus kepada Liputan6.com, Jumat (22/3).
Dalam klausul kontrak pembelian, sebenarnya tidak bisa secara sepihak tanpa alasan yang jelas sebuah perusahaan membatalkan pemesanan. Kalaupun terjadi, perusahaan pemesan pesawat tersebut harus membayar denda yang cukup tinggi.
"Namun untuk kasus Max 8 ini kita punya alasan kuat untuk bisa membatalkan pemesanan tanpa harus membayar denda yang cukup tinggi tersebut," imbuhnya.
VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan menjelaskan rencananya perusahaan akan membatalkan pemesanan Max 8 namun kembali membeli pesawat berbadan lebar produksi Boeing. "Mungkin kita lebih memilih Boeing tipe yang lain. Kita pilihannya ke wide body mungkin. Itu lebih ke alasan komersial saja," ucap Ikhsan.
Ikhsan menjelaskan, Garuda Indonesia tidak mau berspekulasi dengan Boeing 737 Max 8, mengingat keselamatan penerbangan menjadi satu hal yang paling diutamakan di sebuah maskapai. Meski Boeing terus melakukan perbaikan terhadap salah satu produknya tersebut, namun diklaim Boeing 737 Max 8 sudah kehilangan kepercayaan oleh para penumpang.
"Mereka memang tetap melakukan perbaikan tapi ini masalah trust penumpang, bahwa dia nyaman tidak terbang dengan Max. Kalau penumpang trust kurang pasti lebih memilih terbang dengan yang lain," tambah Ikhsan.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga pesawat Boeing baru berkisar antara USD89 juta hingga USD440 juta atau setara Rp1,3-Rp6,8 triliun.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga tiket pesawat tidak lepas dari kejadian yang menimpa Boeing
Baca SelengkapnyaDiharapkan ke depannya, BBN Airlines Indonesia dapat terus menambah jumlah armada dan memenuhi permintaan penerbangan domestik & internasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Maskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.
Baca SelengkapnyaSalah satu jendela pesawat Boeing 737 Max 9 itu lepas saat terbang
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaMaskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia juga akan menampilkan tokoh kartu tersebut di fasilitas lainnya.
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu orang terkaya di dunia, dia memiliki Global Express BD-700, jet privat yang didesain oleh Bombardier.
Baca Selengkapnya