Erick Thohir Bakal Terbang ke China, Cari Investor Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Pemerintah berencana membangun kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Pemerintah berencana membangun kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan terbang ke China untuk membahas beragam hal soal kereta cepat Jakarta-Surabaya. Dia juga mengakui akan membahas mengenai bunga utang.
Di sisi lain, ada kewajiban untuk menambal pembengkakan biaya yang diambil dari utang dan setoran modal konsorsium pelaksana.
"Kalau di China itu salah satunya memang diskusi lebih mendalam keberlanjutan kereta cepat dari Bandung ke Surabaya yang studinya sedang dipelajari," bebernya di Sarinah, ditulis Minggu (15/10/2023).
"Tetapi kita juga ingin terus memperbaiki namanya struktur kerjasamanya ya apakah kepemilikan, bunga dan lain-lain," imbuh Erick.
Meski demikian, dia tak merinci bunga yang dimaksudnya itu merujuk pada bunga utang yang akan diambil untuk menambal cost overrun kereta cepat Whoosh atau bukan. Dia hanya menyebut kalau diskusi dengan pihak China adalah soal pengembangan infeastruktur, termasuk kereta cepat.
Menurutnya, segala bentuk pengembangan transportasi perlu ahli teknologi didalamnya. Untuk kwreta cepat ini, kata dia, bisa kembali menggandeng China. Meski dia mendorong kedepannya ada ahli teknologi dari Indonesia.
"Kan semua perlu ahli teknologi. MRT kan kita kerjasama sama Jepang, LRT sudah sendiri, nah kalau kereta cepat ini pasti pelan-pelan harus ada ahli teknologi," paparnya.
sebelumnya, Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo mengabarkan, Indonesia dan China bakal menyepakati besaran suku bunga pinjaman pembengkakan biaya, atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung WHOOSH pada pekan ini.
Pria yang akrab disapa Tiko ini mengatakan, Indonesia dan China telah memfinalkan total pembengkakan biaya kereta cepat sebesar USD 1,2 miliar, atau setara Rp 18,4 triliun (kurs Rp 15.355 per dolar AS). Sementara untuk bunga pinjaman tengah dinegosiasikan keduanya di kisaran 3,5-4 persen.
Merdeka.com
"KAI yang meminjam, karena KAI kan sebagai pemegang saham harus menambah permodalan. Jadi pinjaman ini adalah pinjaman untuk nantinya dipinjamkan oleh KAI ke KCIC, tapi yang meminjam KAI, dan pemerintah itu ada di belakang KAI," jelasnya.
"Jadi tetap resiko pertama ada di KAI sebenarnya, karena KAI kan sehat. Nah itu pemerintah tidak menjamin langsung ke KCIC, tapi menjamin KAI," kata Tiko.
Erick Thohir menyayangkan langkah Vale Indonesia memperbesar investasi pada hilirisasi nikel baru dijalankan saat komoditas itu naik daun.
Baca SelengkapnyaErick tak ingin sektor bisnis di Tanah Air masih berpangku tangan pada blueprint yang dimiliki negara-negara besar semisal Amerika Serikat dan China.
Baca SelengkapnyaRahmad menggantikan Bakir Pasaman yang telah menjabat sejak tahun 2020.
Baca SelengkapnyaErick Thohir terus mendorong pendapatan dari perusahaan BUMN karena Indonesia belum bisa mengandalkan pendapatan negara dari penerimaan pajak.
Baca SelengkapnyaErick Thohir mengerahkan dukungan untuk memberesi utang sejumlah perusahaan BUMN yang harus dibayarkan kepada sejumlah vendor.
Baca SelengkapnyaLangkah Erick Thohir dianggap sebagai strategi jitu untuk melindungi anak-anak bangsa yang ada di luar negeri.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan alasan banyak perusahaan BUMN menggarap proyek pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir angkat bicara soal proses divestasi saham Vale Canada Limited di PT Vale Indonesia Tbk kepada Holding Pertambangan BUMN, MIND ID.
Baca SelengkapnyaDengan kreatifitas yang dimiliki oleh para pelaku usaha muda, Erick percaya bahwa produk UMKM yang dihasilkan dapat bersaing di pasar global.
Baca Selengkapnya