Curi Peluang Perang Dagang, Indonesia Siap Pasok Sejumlah Produk ke Amerika Serikat
Merdeka.com - Indonesia terus mencari peluang dari eskalasi perang dagang AS-China. Selain menawarkan relokasi pabrik, Indonesia juga menawarkan produk-produk yang dapat menggantikan produk China di pasaran Amerika Serikat.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan peluang Indonesia untuk memasok produk menggantikan China cukup besar. Hal ini dia ketahui setelah berbincang-bincang dengan sejumlah pengusaha di negara Paman Sam tersebut.
"Ya saya kira lagi banyak, kita lagi bicara. Kemarin saya ke Amerika, perusahaan-perusahaan Amerika itu kan mengimpor dari China lebih dari 21 persen ya. Misalnya seperti furniture mereka impor sampai USD 34,8 miliar. Sekarang karena dengan tarif 25 persen itu, itu tidak menarik lagi," ujar dia saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (21/6).
Celah untuk mengembangkan industri dalam negeri tentu harus disikapi dengan baik. Indonesia pun siap memasok produk-produknya ke AS. "Nah sekarang kita mau ambil peran itu. Bagaimana pabrik furniture kita, footwear, home appliances, garmen, itu kita mau perbesar produksinya," terang Luhut.
"Sehingga kita bisa sepertinya menggantikan peran China, tapi dengan China juga kita bisa bangun kerja sama juga untuk saling menguntungkan sehingga tidak terlalu mengganggu nanti ekonomi," ujarnya.
Untuk mengantisipasi adanya kemungkinan permintaan yang besar, hal yang perlu dilakukan saat ini adalah mendorong produktivitas dan pengembangan industri yang sudah ada. "Pabrik yang ada kita besarkan saja kapasitasnya. Kita bisa besarkan," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar
Eksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Luar Biasa Kuat, Prajurit TNI ini Bikin Keok Petarung asal Amerika, Momennya Mendebarkan
Berikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaTerungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini
Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaBBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas
Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaTahapan Pelaksanaan Pemilu di Indonesia, Menarik Dipelajari
Pelaksanaan pemilu memiliki langkah-langkah yang terstruktur dan diatur secara ketat.
Baca SelengkapnyaInovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca Selengkapnya