Bunga pasar modal tinggi, Menteri Rini imbau Pertamina tunda penerbitan global bond
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyarankan kepada PT Pertamina (Persero) untuk menunda penerbitan surat utang global atau global bond. Mengingat, nilai bunga yang ditawarkan di pasar modal saat ini masih terlalu tinggi.
"Pasarnya itu drop total. Seluruh dunia drop, keadaannya sangat jelek. Waktu itu Bu Nicke (Widyawati, Direktur Utama Pertamina) telepon saya bilang, ini bunganya akan jauh lebih tinggi daripada PLN," cerita dia di Jakarta, Rabu (31/10).
Selain itu, dia juga membantah bahwa Pertamina menunda penerbitan global bond lantaran tak laku di pasaran. "Jadi jangan salah tafsir, ini bukan enggak laku di pasar. Saya bilang (kepada Nicke), kamu kan enggak butuh duitnya sekarang. Enggak sih Bu (jawab Nicke). Yaudah, kamu mundur aja dari pasar. Persoalannya karena bunganya terlalu tinggi," tutur dia.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa Pertamina akan mengajukan surat utang global senilai USD 10 miliar. Sebanyak USD 1 miliar dari dana obligasi tersebut akan dipakai untuk pembayaran utang perseroan dengan bunga 5,25 persen yang jatuh tempo 2021.
Dana itu juga bakal dipakai untuk pelunasan utang USD 1,25 miliar yang jatuh tempo pada 2022 dengan bunga 4,875 persen. Adapun jumlah sisa dana tersebut rencananya akan digunakan untuk belanja modal dan kepentingan umum lainnya.
Reporter: Maualndy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BUMN Pertamina Turun Tangan Bantu UMKM Berdaya Saing Global, Ini Dilakukan Perusahaan
Sejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPertamina Tahan Harga BBM di Februari 2024, Indef: Keputusan Tepat di Kondisi saat Ini
Pertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN Gelar RUPS Pertamina Tetapkan Jajaran Direksi Baru
Kementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca Selengkapnya