BSI dan IFG Berkolaborasi Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah
Kolaborasi ini sendiri ditandatangai oleh Direktur Retail Banking BSI Ngatari dan Direktur Keuangan IFG Heru Handayanto.
Kolaborasi ini sendiri ditandatangai oleh Direktur Retail Banking BSI Ngatari dan Direktur Keuangan IFG Heru Handayanto.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah di dalam negeri.
Salah satunya lewat kolaborasi dengan Indonesia Financial Group (IFG) untuk memperdalam literasi dan inklusi, khususnya di bidang asuransi dan investasi syariah.
Kedua belah pihak menyepakati kerja sama dalam rangka pengembangan dan optimalisasi layanan jasa keuangan sesuai dengan prinsip syariah, sinergi, dan prudent.
Selain itu, lewat kerja sama ini anak perusahaan yang berada di bawah IFG juga dapat memanfatkan produk dan jasa layanan perbankan syariah untuk mendukung kelangsungan bisnis mereka.
Hery lebih lanjut menyorot potensi pasar keuangan syariah Indonesia yang masih besar dan perlunya BSI berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk dapat mengoptimalkan potensi pasar tersebut.
"Bank Syariah Indonesia tentunya menyambut baik kolaborasi dengan IFG. Apalagi IFG sebagai holding memiliki banyak anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI tentu tidak bisa sendirian menjadi penggerak roda perekonomian syariah dalam negeri, diperlukan sinergi dan kolaborasi agar perbankan syariah bisa menjadi preferensi utama masyarakat," kata Hery.
Hery juga mengatakan BSI terus membuka ruang-ruang kolaborasi dengan para stakeholders di berbagai sektor untuk bersama-sama menjadikan perbankan syariah lebih besar.
tuturnya.
Adapun beberapa hal yang disetujui oleh BSI dan IFG dalam kolaborasi ini antara lain layanan jasa penempatan dana perbankan syariah dan efek syariah, layanan jasa perbankan syariah dan efek syariah, layanan penempatan dana yang dipersyaratkan untuk reciprocal business, layanan pembiayaan perbankan syariah, dan layanan produk dan jasa perbankan syariah lainnya.
merdeka.com
Per Juni 2023, pembiayaan BSI mencapai Rp221,9 triliun, tumbuh 16% secara year on year, yang didominasi oleh segmen ritel sebesar Rp 158,38 triliun dengan kualitas pembiayaan yang terjaga, tercermin dari NFL gross sebesar 2,31% atau membaik dari tahun sebelumnya yang sebesar 2,78%.
Sementara itu, Direktur Utama IFG, Hexana Trisasongko berharap Kerjasama ini dapat mendorong value creation ekosistem anggota holding IFG khsusnya pada layanan keuangan syariah khususnya di industri asuransi, penjaminan dan investasi.
IFG sendiri merupakan holding yang saat ini memayungi sejumlah anak perusahaan di bidang asuransi dan penjaminan meliputi PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), dan cucu perusahaan meliputi PT Jasa Raharja Putera, PT Asuransi Jasindo Syariah, PT Jamkrindo Syariah, PT Reasuransi Nasional Indonesia, dan PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi (kiri) bersama Direktur Utama IFG Hexana Trisasongko (kanan) saat menyaksikan penandatanganan oleh Direktur Retail Banking BSI Ngatari (kedua kiri) dan Direktur Keuangan IFG Heru Handayanto (kedua kanan) terkait pengembangan dan optimalisasi layanan jasa keuangan sesuai dengan prinsip syariah, kolaboratif, dan prudent di Gedung The Tower, Jakarta (18/10).
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah di dalam negeri.
Salah satunya lewat kolaborasi dengan Indonesia Financial Group (IFG) untuk memperdalam literasi dan inklusi, khususnya di bidang asuransi, penjaminan dan investasi syariah.
Bank DKI Syariah berharap dapat berkontribusi signifikan dalam peningkatan literasi keuangan syariah dan pemahaman masyarakat.
Baca SelengkapnyaHery Gunardi mengatakan anak muda merupakan calon pemimpin masa depan yang bisa membawa perbankan syariah dalam negeri menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaKerja sama lintas sektor dan kemitraan sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSebagai perusahaan jasa keuangan non bank, PNM berfokus pada pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan.
Baca SelengkapnyaPenemuan uang mutilasi yang diduga digabung dengan uang palsu sempat ramai di media sosial.
Baca SelengkapnyaVasko melanjutkan, pihaknya memandang visi ini tidak hanya bisa direalisasikan oleh pemerintah atau Kementerian PPN/Bappenas sendiri.
Baca SelengkapnyaAkibat konflik of interest yang kian marak, berimbas pada indeks persepsi korupsi di Indonesia yang terus memburuk.
Baca SelengkapnyaAgus merupakan petani asal Desa Jambu, Kediri, Jawa Timur. Dulunya di Desa Jambu, Agus dan keluarga merupakan orang yang kurang mampu secara finansial.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menyambut baik hal tersebut.
Baca Selengkapnya