Bos OJK: Bangun produktivitas jasa keuangan lewat karate
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad, menghadiri acara launching formatur komunitas karate sektor jasa keuangan di Plaza Mandiri, Senin (8/5). Muliaman mendukung penuh terbentuknya komunitas karate jasa keuangan untuk mempererat silaturahmi.
Komunitas ini diharapkan bisa meningkatkan kinerja semua instansi dan membangun produktivitas pekerja.
"Membangun spirit karateka, membawa nama baik lembaga tempat bekerja, hubungannya sangat langsung dalam penyaluran minat dan saya harap ini bisa membantu produktivitas," kata Muliaman.
Muliaman sempat bercerita waktu masih menjadi deputi gubernur Bank Indonesia, dia membuat suatu event lomba karate. Dalam acara ini, banyak perbankan yang berminat mengirim kontingen, namun acara ini akhirnya dikritik.
"Waktu itu pertama kita lakukan tapi tidak maju. Tidak banyak bank mau ikut, mereka bilang pendaftaran tidak disebarluaskan," sambungnya. Muliaman mengakui persiapan waktu itu tidak terlalu panjang.
Seiring berjalan waktu, minat sektor jasa keuangan cukup tinggi untuk karate. Tidak hanya bank, sektor non-bank juga punya komunitas karate yang harus disatukan untuk mempererat kerja sama sektor keuangan.
"OJK tidak hanya bank, komunitas kita jadi besar, non-bank berminat bangun karate. Wadah ini silaturahmi yang baik."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK menegaskan komitmennya dalam meningkatkan budaya antikorupsi demi menjaga integritas dan kredibilitas sebagai otoritas di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaAdanya ruang untuk inovasi ini dapat membuka akses ke pasar baru, dimana hal ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat luas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaIni sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaSalah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaIzin PT BPR Usaha Madani Karya Mulia dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhitung sejak tanggal 5 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaAngka ini menunjukkan bahwa Program Kartu Prakerja berdampak positif ke perekonomian Indonesia.
Baca Selengkapnya