Bos BI: Suku Bunga Kredit Bank Sudah Single Digit
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo terus mengajak perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit. Merespons arahan tersebut, perbankan tercatat telah melakukan penurunan suku bunga dasar kredit (SBDK) per Februari 2021 sebesar 171 bps year on year (YoY).
Penurunan SBDK terutama terjadi pada kelompok bank BUMN yang turun sebesar 266 BPS menjadi sebesar 8,7 persen, lebih besar dibandingkan dengan penurunan SBDK kelompok bank lainnya.
Perry lantas mengapresiasi perbankan yang mau menjawab kebijakan pemangkasan suku bunga moneter Bank Indonesia dengan ikut menurunkan suku bunga dasar kredit.
"Alhamdulillah, suku bunga dasar kredit sekarang sudah single digit, meskipun kita juga masih mengharapkan bisa turun lebih lanjut," ujar Perry dalam sesi teleconference, Selasa (20/4).
Penurunan SBDK terjadi pada semua jenis kredit, di mana pemangkasan tertinggi terjadi pada jenis kredit mikro sebesar 346 bps. Namun, posisi suku bunga kredit segmen ini masih jadi yang tertinggi yakni 12,72 persen.
Sementara itu, penurunan SBDK yang terjadi pada jenis kredit konsumsi, KPR, konsumsi non-KPR, korporasi dan lainnya. Masing-masing sebesar 194 bps, 193 bps, 139 bps, dan 136 bps, menjadi masing-masing 8,19 persen, 9,25 persen, 8,26 persen, dan 8,84 persen.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaBank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaKenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca Selengkapnya