Bos BEI: 9 calon emiten siap melantai di bursa saham RI
Merdeka.com - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio siap mendatangkan 9 emiten baru yang bakal melantai di pasar modal Indonesia. Calon emiten tersebut masih dalam proses pemberian perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Mestinya satu sampai dua bulan sudah ada yang masuk 9 perusahaan sudah siap, sedang dalam proses di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Tito di kantornya, Jakarta, Senin (2/5).
Tito menjelaskan 9 perusahaan tersebut akan menggunakan buku laporan keuangan Desember 2015. Sesuai ketentuannya, laporan tersebut masih berlaku sampai Juni 2016.
"Mereka pakai buku Desember, kan masih bisa sampai Juni," kata dia.
Selama ini, kata dia, banyak perusahaan masih ragu dengan kegiatan bisnis melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana. Keraguan tersebut disebabkan kondisi perekonomian Indonesia masih labil.
"Tapi yang datang untuk hearing itu hampir setiap hari ada, mereka pun perusahaan sedang proses dan daftar sudah banyak," pungkas Tito.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus menggalakkan penambahan wilayah kerja minyak dan gas bumi atau WK migas baru.
Baca SelengkapnyaBloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaOJK menyebut ada tiga pihak yang dikenakan kewajiban dalam pelaporan kepemilikan saham atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.
Baca Selengkapnya