
Bisnis Makanan Ringan Modal Rp10 Juta, Dedi Raup Omzet Rp1 Miliar dan Bisa Beli Rumah Tanpa Nyicil
Pada saat mengalami kegagalan dalam usaha menjual pakaian, Dedi memutuskan untuk mencari usaha lain yaitu berjualan makanan ringan.
Pada saat mengalami kegagalan dalam usaha menjual pakaian, Dedi memutuskan untuk mencari usaha lain yaitu berjualan makanan ringan.
Dedi Agus Sugiarto, seorang pengusaha makanan ringan asal Cianjur menceritakan penjuanganya merintis usaha makanan ringan.
Melalui channel youtube fokusinajaofficial, Dedi bercerita bahwa awal mula usahanya berjualan baju secara online pada 2016. Tetapi, setelah tiga bulan berjalan, usahanya terpaksa harus berhenti karena tidak mendapatkan keuntungan.
Pada saat mengalami kegagalan dalam usaha menjual pakaian, Dedi memutuskan untuk mencari usaha lain yaitu berjualan makanan ringan yang merupakan produk khas Cianjur.
Dengan modal awal Rp10 juta sisa usaha online pakaian, Dedi memulai usaha online makanan ringan. Makanan yang pertama kali dia jual adalah abon.
Dedi mengatakan bahwa usaha yang diawalinya dengan modal seadanya dapat berkembang karena dia mengelolanya dengan benar. Caranya dengan membagi-bagi biaya yang diperlukan.
"Kita kembangkan dari modal yang ada, selama mengelola baik, otomatis modal tersebut akan menjadi besar," kata Dedi dalam channel youtube fokusinajaofficial (22/9)
Saat ini, bisnis online milik Dedi memiliki 7 toko di 3 platform digital. Jumlah orang yang melihat usaha yang dijalankan Dedi bukan hanya satu orang, tetapi bisa ratusan orang per harinya.
Selama kurang lebih dua tahun, Dedi merintis usaha makanan online, usahanya mulai berjalan stabil.
Setelah menjalankan bisnis online selama lima tahun, Dedi mengatakan bahwa dia mampu membeli rumah secara cast tanpa cicilan dan memiliki karyawan dengan omzet penjualan 3.500 paket per harinya dengan penghasilan Rp 1 miliar per tahun.
Berita kisah inspiratif ini ditulis reporter magang: Elisa Anggraini.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usaha yang dimulai pada 2018 ini telah mengalami perkembangan dengan omzet ratusan juta per bulan.
Baca SelengkapnyaMembangun bisnis untuk sukses tidak bisa instan. Harus melewati tantangan dan waktu panjang.
Baca SelengkapnyaMenurut Erwin, 18 ton ayam potong per hari bukan jumlah yang besar untuk bisnis ini, tapi dia mengaku tetap bersyukur.
Baca SelengkapnyaTerkadang bisnis pelengkap malah menyumbang keuntungan besar, dibanding inti bisnisnya.
Baca SelengkapnyaSetelah mengalami kegagalan dalam berjualan es kepal milo, Dewi memutuskan untuk berjualan makanan.
Baca SelengkapnyaKeluarga Yongki mendukung usahanya dengan memberikan bantuan modal sekitar Rp10 juta. Modal tersebut digunakan Yongki untuk membuat gerobak.
Baca SelengkapnyaDalam memulai suatu bisnis diperlukan sikap untuk selalu ingin belajar.
Baca Selengkapnya