Bappenas sebut PINA sudah keluarkan Rp 70 T bangun 9 ruas jalan tol
Merdeka.com - Pemerintah mendorong partisipasi swasta dalam pembangunan infrastruktur. Hal ini dilakukan guna mengatasi keterbatasan ruang fiskal.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, ada dua alternatif pembiayaan yang dipersiapkan dalam pembangunan infrastruktur. Yakni Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) dan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"Skema PINA ini melengkapi skema KPBU sebagai alternatif pembiayaan infrastruktur," ujar Bambang di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/2).
Bambang menyebut, kendati KPBU melibatkan swasta, pemerintah tetap berkomitmen untuk menyediakan layanan yang pro-rakyat dengan memegang kendali atas tarif. Saat ini, program PINA sendiri sudah berhasil mendorong pembiayaan tahap awal 9 ruas jalan tol senilai Rp 70 triliun.
"5 Di antaranya adalah Tol Trans Jawa," tegasnya.
Dalam program PINA, lanjut Bambang, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan PT Taspen (Persero) memberikan pembiayaan ekuitas tahap awal kepada PT Waskita Toll Road sebesar Rp 3,5 triliun. Dengan demikian, total ekuitas menjadi 9,5 triliun dari kebutuhan Rp 16 triliun.
"Program PINA akan mendorong agar kekurangan ekuitas tersebut dapat dipenuhi di tahun ini atau awal tahun depan dengan mangajak berbagai institusi pengelola dana yang ada," kata Bambang.
Bambang mencatat, hingga 2016 dua proyek mangkrak yakni PLTU Batang dan Sarana Penyediaan Air Minum Umbulan dapat terselesaikan. Proyek ini rampung berkat biaya dengan skema KPBU.
Selain itu, proyek lain seperti Palapa Ring juga bisa dipercepat pembangunannya. Di samping itu, masih ada 12 proyek lain yang melibatkan skema KPBU.
"Dari total 12 proyek tersebut, 4 proyek sedang dalam tahap konstruksi dengan nilai investasi mencapai Rp 29,95 triliun, 3 proyek pada tahap perjanjian kerjasama badan usaha dengan nilai investasi Rp 27,35 triliun, dan 5 proyek yang sedang dalam proses pengadaan dengan nilai investasi Rp 44,38 triliun,” jelas Bambang.
Guna mendukung koordinasi dan mempercepat pelaksanaan pelaksanaan proyek-proyek KPBU, Bambang mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah (LKPP), dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaCara Pemkot Denpasar Raih Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Saat Anggaran Terbatas
Sumara Putra menyampaikan hal tersebut saat membacakan rekomendasi DPRD Kota Denpasar terhadap LKPJ Wali Kota Denpasar tahun anggaran 2023.
Baca SelengkapnyaIKN Habiskan Rp68,59 T Duit APBN untuk 89 Paket, Ini Rinciannya
Penggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp68,59 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasca Pembangunan IKN Nusantara, Rp300 Triliun Aset Pemerintah di Jakarta Dilelang ke Swasta
Pemerintah pusat akan meninggalkan sejumlah aset barang milik negara (BMN) senilai Rp 1.640 triliun di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBulog Beberkan Keberhasilan Bantuan Pangan Beras dalam Menahan Laju Inflasi
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSoal Pembangunan IKN, Anies Lebih Pilih Perbaiki Jalan dan Kelas Rusak di Kalimantan
Anies menilai dana yang dipakai untuk membangun IKN akan sangat bermanfaat ketika dipakai untuk membangun ruang kelas hingga jalan rusak di Kalimantan
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin Ingin Setiap Provinsi Ada Sarana Khusus Konser
Untuk menyelenggarakan konser, perlu dibangun infrastruktur pendukungnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Habiskan Rp26 Triliun untuk Bangun IKN Nusantara di Sepanjang 2023
Pemerintah telah merealisasikan untuk klaster non infrastruktur di IKN sebesar Rp2,9 triliun dari pagu Rp3 triliun.
Baca Selengkapnya