Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

April 2017, BI pertahankan suku bunga acuan di 4,75 persen

April 2017, BI pertahankan suku bunga acuan di 4,75 persen Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Bank Indonesia kembali memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (Bi 7-day RR Rate) tetap sebesar 4,75 persen. Sementara, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,00 persen dan Lending Facility tetap sebesar 5,50 persen. Ini berlaku efektif sejak 21 April 2017.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, mengatakan keputusan tersebut konsisten dengan upaya bank sentral menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dengan tetap mendorong berlanjutnya proses pemulihan perekonomian domestik.

"Bank Indonesia akan tetap mewaspadai sejumlah risiko, baik yang berasal dari global maupun domestik," kata Tirta di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (20/4).

Tirta menjelaskan masih terdapat sejumlah risiko yang perlu dicermati terutama wacana penurunan besaran neraca bank sentral AS dan faktor geopolitik.

"Dari sisi domestik, beberapa risiko yang tetap perlu diwaspadai adalah dampak penyesuaian administered prices terhadap inflasi dan masih berlanjutnya konsolidasi korporasi dan perbankan yang menyebabkan belum optimalnya dampak stimulus perekonomian," jelasnya.

Untuk itu, lanjut Tirta, Bank lndonesia terus berupaya memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. "Bank Indonesia juga akan melanjutkan koordinasi bersama Pemerintah dalam rangka pengendalian inflasi agar tetap berada pada kisaran sasaran dan mendorong kelanjutan reformasi struktural untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan," ungkapnya.

Terkait prospek pertumbuhan ekonomi dunia, BI memperkirakan terus membaik meskipun masih terdapat risiko yang perlu dicermati. Prospek ekonomi dunia yang meningkat antara lain ditopang oleh ekonomi AS yang terus menguat disertai dengan membaiknya ekonomi Eropa dan China.

"Pertumbuhan ekonomi AS semakin solid didukung oleh konsumsi sejalan dengan kondisi ketenagakerjaan yang positif dan investasi yang membaik terutama di sektor energi seiring dengan kenaikan harga minyak. Perekonomian Eropa berpotensi meningkat ditopang perbaikan konsumsi dan ekspor," tuturnya.

Perekonomian China diperkirakan tetap kuat didukung oleh konsumsi dan investasi, khususnya infrastruktur. Meskipun harga komoditas dunia termasuk minyak diperkirakan tetap tinggi, perkembangan inflasi global diperkirakan tetap terkendali.

"Ke depan, sejumlah risiko global tetap perlu diwaspadai antara lain wacana penurunan besaran neraca bank sentral AS dan dampaknya terhadap pasar keuangan global, kelanjutan kenaikan suku bunga di AS serta perkembangan geopolitik terkini di beberapa kawasan."

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
BI Sebar 4.264 Lokasi Penukaran Uang Receh Lebaran 2024, Dibuka Mulai 15 Maret-7 April 2024

BI Sebar 4.264 Lokasi Penukaran Uang Receh Lebaran 2024, Dibuka Mulai 15 Maret-7 April 2024

BI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya