Merdeka.com - PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencatat kontribusi pendapatan properti kelas menengah di tahun 2017 meningkat menjadi 70 persen. Angka ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 50 persen.

Corporate Secretary PT Ciputra Development Tbk Tulus Santoso mengatakan, di tahun politik ini pihaknya menyasar hunian yang di bawah Rp 1 miliar. Sebab saat ini harga tersebut tengah digandrungi oleh masyarakat.

"Memang kita dalam rangka mencari project baru karena memang market adanya di bawah Rp 1 miliar. Jadi kita mencari lahan atau partner untuk menyasar produk di bawah Rp 1 miliar," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (25/1).

Lebih lanjut di tahun ini juga Ciputra masih fokus melanjutkan proyek-proyek 2017 yang belum selesai di pulau Jawa. Selain itu Ciputra akan meningkatkan kontribusi properti di luar Jawa, seperti Kalimantan dan Sumatera. Sebab kontribusi di luar Jawa masih rendah yaitu sekitar 40 persen dari sektor residensial.

Apalagi saat ini harga komoditi telah membaik sehingga pada akhirnya akan berdampak terhadap sektor properti. "Kita masih mengharapkan ada kontribusi meningkat di proyek yang di Kalimantan maupun Sumatera yang mana tahun lalu belum terlalu berkontribusi," ujarnya.

Sementara itu, tahun ini perseroan menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1,5 triliun, yang sebagian besar akan digunakan untuk pembelian lahan sebesar 50 persen. Saat ini cadangan lahan yang dimiliki oleh Ciputera Development mencapai 1.300 hektar lahan yang tersebar di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

"Kita perkirakan sama dengan tahun lalu tahun lalu kita patok belanja modal Rp 1,5 triliun. Rp 1,5 triliun kebanyakan buat tanah 50 persen. 50 persen kita membangun mal di Citra Raya dan ekstension di Surabya, kemudian membangun rumah sakit di Surabaya juga," terang dia.