Waspada Dampak Depresi pada Remaja, Kenali Pula Penyebab dan Gejalanya
Merdeka.com - Dampak depresi pada remaja tidak bisa disepelekan begitu saja. Depresi merupakan gangguan kesehatan mental serius yang bisa dialami oleh para remaja. Masalah kesehatan mental ini dapat menyebabkan timbulnya perasaan sedih serta kehilangan minat secara terus menerus. Kondisi tersebut akan memengaruhi cara para remaja dalam berpikir, berperilaku hingga merasakan di mana bisa menyebabkan masalah fungsional, emosional serta fisik.
Berbagai masalah seperti adanya tekanan ekspektasi akademis, teman sebaya dan perubahan bentuk tubuh mampu membawa perasaan remaja naik turun. Bagi sejumlah remaja, perasaan sedih tersebut bisa lebih dari sekedar perasaan yang berlangsung sementara. Perasaan sedih itu justru bisa menjadi salah satu gejala depresi para remaja.
Meski depresi bisa terjadi kapan saja, namun memungkinkan gejala depresi remaja akan berbeda dengan yang dialami oleh orang dewasa. Tak hanya gejala, dampak depresi pada remaja juga memungkinkan berbeda dengan orang dewasa. Lantas apa saja dampak depresi pada remaja yang perlu diwaspadai?
Melansir dari laman halodoc, Senin (8/11), simak ulasan informasinya berikut ini.
Prestasi Sekolah Menurun
Dampak depresi pada remaja yang pertama adalah turunnya prestasi si anak di sekolah. Sadar atau tidak, depresi mampu membuat para remaja menjadi kesulitan untuk fokus. Khususnya saat menghadapi bidang akademis.
Kurang tertarik dengan pelajaran, perubahan suasana hati, kelelahan, perasaan tidak berharga hingga perasaan tidak mampu juga menjadi gejala lainnya yang mampu mengganggu kinerja para remaja di sekolah. Penurunan nilai akademis ini justru terkadang bisa menjadi tanda jika remaja mungkin tengah mengalami gejala depresi.
© boldsky.com
Mudah Tersinggung & Merasa Selalu Bersaing
Dampak depresi pada remaja yang kedua yakni mudah tersinggung dan mudah selalu bersaing. Kekurangan energi dan kelelahan merupakan gejala umum dari depresi. Gejala tersebut juga bisa dirasakan dan dialami oleh para remaja.
Akibat tingkat energi rendah, para remaja mungkin merasa lebih sulit untuk berkompetisi. Baik itu pada bidang akademis maupun lainnya. Gejala lainnya yang dirasakan adalah menjadi lebih mudah tersinggung, kesulitan bergaul, kurang percaya diri. Apalagi dengan teman sebayanya. Sehingga partisipasi di bidang apapun menjadi sebuah tantangan bagi para remaja.
Punya Masalah Sosial
Dampak depresi pada remaja yang ketiga yaitu memiliki masalah sosial. Masalah kesehatan mental ini membuat para remaja menjadi lebih sulit untuk berhubungan dengan orang lain. Mereka cenderung sering kali merasa tidak layak atau tidak berharga untuk mendapat perhatian dari orang lain.Tak heran jika para remaja yang memiliki masalah depresi cenderung akan menarik diri dari pergaulan. Hal tersebut justru membuat dirinya menjadi merasakan perasaan kesepian dan terisolasi.
Perilaku Berisiko
Tahukah kalian, depresi juga akan meningkatkan perilaku berisiko pada remaja. Misalnya seperti terlibat aktivitas ilegal, mengemudi secara ugal-ugalan, mengemudi tidak tahu aturan hingga melakukan hubungan seks bebas.Tindakan-tindakan tersebut tentu akan mendapatkan konsekuensi yang setimpal. Bahkan, konsekuensi yang dimaksud kerap kali mampu mengubah sekaligus menghancurkan hidup para remaja.
Masalah Perilaku di Rumah
Para remaja yang menderita depresi memungkinkan untuk menarik diri dari anggota keluarga. Hal itu di latar belakangi oleh sejumlah alasan. Tak hanya itu, depresi juga bisa menyebabkan para remaja merasakan rasa marah serta mudah tersinggung. Di mana dapat mengakibatkan sikap negatid yang berkelanjutan bahkan bisa sampai menjadi sosok pembangkang. Gejala depresi tersebut lantas bisa menyebabkan para remaja merasa tidak diinginkan dan dicintai.
©2012 Merdeka.com/shutterstock/Stokkete
Menyakiti Diri Sendiri
Dampak depresi pada remaja selanjutnya adalah menyakiti diri sendiri. Perilaku menyakiti atau melukai diri sendiri ini merupakan salah satu cara para remaja mencoba untuk mengekspresikan atau mengendalikan rasa sakit batinnya. Hal itu dilakukannya secara sadar dan tanpa ada paksaan dari siapa pun.Tindakan-tindakan yang dimaksud antara lain memukul diri sendiri, mencabut rambut, melukai diri sendiri hingga mencubit kulit hingga meninggalkan bekas. Kondisi tersebut jangan pernah dianggap sepele dan diabaikan begitu saja. Sebab, perilaku impulsif itu bisa dilakukan secara berulang kali oleh para remaja.
Penyalahgunaan Zat Terlarang
Dampak depresi pada remaja yang terakhir yaitu adanya perilaku penyalagunaan zat terlarang. Tak bisa dipungkiri, ada begitu banyak kasus para remaja menggunakan zat-zat terlarang. Mulai dari alkohol hingga obat-obatan terlarang. Dalam sejumlah kasus, para remaja beralih ke zat-zat terlarang ini dalam upaya mengobati diri sendiri dari depresi. Selain itu juga di saat mereka mengalami kondisi kesulitan tidur serta mengatasi pikiran untuk memutuskan bunuh diri.Perasaan depresi ini yang memicu para remaja mencoba untuk mengonsumsi zat-zat berbahaya dan terlarang. Kondisi ini tentu harus segera ditangani dengan baik dan benar. Karena, penggunaan yang berkelanjutan justru dapat menyebabkan perasaan depresi yang berkelanjutan juga.
(mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.
Baca SelengkapnyaBeberapa gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, tapi nggak disadari. Apa saja?
Baca SelengkapnyaDepresi pasca melahirkan adalah hal yang penting untuk dipelajari dan disadari kemunculannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya
Baca SelengkapnyaGejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca SelengkapnyaPenuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Baca SelengkapnyaDepresi terselubung adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, tapi tidak menunjukkan gejala atau ciri-ciri seperti orang yang depresi pada umumnya.
Baca SelengkapnyaDepresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat hidup.
Baca SelengkapnyaPenyebab jerawat punggung dan cara mencegahnya yang penting diketahui.
Baca Selengkapnya