Viral Wakil Ketua Badan Siber & Sandi Negara sebut Covid 19 Ketakutan Dipropagandakan
Merdeka.com - Wakil Ketua Badan Siber dan Sandi Negara, Komjen Dharma Pongrekun menyampaikan secara tersirat bahwa Covid-19 merupakan sebuah ketakutan yang dipropagandakan.
Pernyataan tersebut kemudian viral di media sosial setelah beberapa akun mengunggah ulang potongan-potongan wawancara tersebut. Dharma menyampaikan itu dalam sebuah wawancara di kanal Youtube, Gilbert Lumoindong.
Lantas, ketakutan yang dipropagandakan seperti apa yang dimaksud oleh Dharma Pongrekun? Berikut informasi selengkapnya:
Penyataan Komjen Dharma
Dalam video berjudul 'AWAS !!!! ENERGI NEGATIF', Irjen Dharma ditanya soal pendapatnya mengenai kasus pandemi Covid-19 yang saat ini menghantui seluruh masyarakat Indonesia. Secara tersirat, ia mengatakan jika kasus ini sebenarnya merupakan sesuatu yang sengaja di besar-besarkan.
"Kalau Covid-19 ini cuman iklan (misal) itu awal mulanya bagaimana? Bagaimana ini bisa membentuk Covid-19?," tanya seorang pria dalam video.
"Artinya begini, yang memperbesar persoalan ini karena diperbesar oleh propagandanya. Entah itu lewat media atau apa, tetapi kuncinya ada disini (handphone). Karena mereka sudah tahu bahwa kita sudah tidak bisa melepaskan ini (handphone). Makanya bagi orang yang tidak punya ini, anak-anak jalanan misalnya mereka enggak pusing dengan keadaan. Kita enggak perlu takut (seharusnya) karena hidup kita sangat bergantung pada penyertaan Tuhan," jawab Dharma.
Youtube/Gilbert Lumoindong ©2020 Merdeka.com
Ketakutan adalah Sumber Masalah Utama
Menurut Dharma, ketakutan-ketakutan dan mindset negatif itulah yang akhirnya memperburuk keadaan saat ini. "Kita bersyukur dengan kondisi yang sekarang terjadi, mulai terlihat mana yang hitam mana yang putih. Kalau dulu ketika situasi aman semua kayaknya oke oke saja, tapi sekarang kelihatan banyak yang mindsetnya sudah termanipulasi. Bahkan sangat fragile, begitu ketakutannya akhirnya ketakutan sendiri yang mematikannya," ungkapnya. Lebih lanjut, Dharma mengatakan jika informasi-informasi yang belum jelas kebenarannya itulah yang menimbulkan ketakutan dan pemikiran negatif masyarakatnya bisa menyebabkan kondisi semakin memburuk. "Sekarang ini ada teknologi informasi dan komunikasi, di akhir zaman ini tekhnologi informasi ini sengaja di desain untuk menjala manusia. Teknologi ini (handphone) di sini tempat yang sengaja dirancang untuk memanipulasi mindset manusia. Nah apa yang terjadi sekarang orang begitu takut dengan segala sesuatu yang dia tidak tahu apa yang ia takuti," tambahnya.
Youtube/Gilbert Lumoindong ©2020 Merdeka.com
Permainan Imajinasi yang Masuk Lewat Pikiran
Lebih lanjut, Gilbert menanyakan tentang gelombang ketakutan yang menghantui seluruh manusia di dunia termasuk Indonesia. Dengan kapasitasnya sebagai seorang polisi dan badan cyber yang banyak menyelidiki tentang banyak hal, Gilbert menanyakan kaitan pernyataan Dharma tentang gelombang ketakutan dengan situasi pandemi saat ini. "Hidup ini adalah peperangan rohani, bangsaku binasa karena kurang pengetahuan kemudian barang siapa ada roh ketakutan dia tidak memiliki kasih, pikirannya tertutup oleh zaman ini. Nah itulah yang terjadi sekarang, zaman ini memberikan selubung sehingga semua ini adalah permain roh itu pemahaman saya. Kenapa melawan roh? Karena apa yang kita lawan saat ini tidak kelihatan mata, tetapi semuanya adalah permainan imajinasi yang masuk lewat pikiran kita. Karena pikiran dan perasaan adalah medan tempur dari peperangan roh," kata Dharma.
Youtube/Gilbert Lumoindong ©2020 Merdeka.com
Gelombang Ketakutan yang Sengaja Diciptakan
Dharma juga menyinggung soal gelombang ketakutan yang mungkin saja sengaja diciptakan dengan cara mempengaruhi pikiran manusia melalui persebaran informasi masif. Pikiran yang sudah terkontaminasi dengan hal negatif itulah yang bisa menyebabkan kondisi kesehatan masyarakat menjadi buruk."Berarti ketakutan menurut firman Tuhan dia adalah roh. Nah seperti yang tadi kita banyak bahas roh ini menggiring pikiran dengan hal-hal yang kelihatannya baik dan ujung-ujungnya mendatangkan ketakutan. Nah apa hubungannya dengan apa yang terjadi hari-hari ini?" tanya Gilbert dikutip dari akun Youtube Gilbert Lumoindong berjudul 'COVID-19 NYATA/HANYA PIKIRAN..NGOBROL BARENG DHARMA PONGREKUN'."Nah si pencuri datang untuk mencuri, datang, dan memusnahkan. Banyak yang mati kan. Mencuri apa yang dicuri? Damai sejahtera, karena kurang pengetahuan. Kalau kita banyak pikiran ini akan berhubungan dengan reaksi kimia di dalam tubuh, kalau kita banyak pikiran kita penuh dengan ketakutan di tubuh manusia akan bergolak reaksi kimi beracun. Dia akan memicu asam lambung naik, dan asam lambung yang naik akan menutupi pernafasan kita," jelasnya. "Nah ketika pori-pori sel itu tertutup terus kemudian kepanikan dan ketakutan semakin menggila, asam lambung tidak bisa nembus dan akhirnya dia akan mendesak ke jantung. Nah seperti itu, semua karena pikiran orang kalau punya pikiran negatif lemah badanya. Makanya hati yang gembira adalah obat yang manjur di dalam tubuh kita akan menghasilkan hormon endorfin dan lainnya," tambahnya.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Sosok Ipda Febryanti Mulyadi, Polwan Termuda Akpol 2021 yang Kini Jadi Kanit Jatanras Polres Klaten
Beberapa kegiatan keseharian Febriy yang diunggah di akun medsosnya sering menjadi viral hingga dibanjiri beragam pujian dari publik.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN
Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
5 Fakta Sosok Febryanti Mulyadi, Kanit PPA Polres Klaten yang Viral
Penampilannya saat tak memakai seragam polisi tampak berbeda bikin pangling.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaViral Pengendara Ditegur Keras Polisi Gara-Gara Merokok di Jalan, Ini Ancaman Pidananya
Polisi: Lagi di jalan mah enggak usah ngerokok dulu. Kena orang itu celacahnya
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaViral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaIstighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio
Pemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya