Santri Ponpes Makassar Tewas di Tangan Senior, Anggota DPR Colek Kapolda hingga Kapolri 'Beri Hukuman Setimpal'
Menanggapi hal ini, sosok anggota DPR RI memberi atensi.
Menanggapi hal ini, sosok anggota DPR RI memberi atensi.
Santri pondok pesantren (Ponpes) kembali mendapat perundungan.
Akibat peundungan itu korban diketahui meninggal dunia.
Menanggapi hal ini, sosok anggota DPR RI memberi atensi. Jajaran Kapolda hingga Kapolri turut dicolek.
Seperti apa? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Ahmad Sahroni merupakan salah satu angota DPR RI yang kerap berbagi momen. Melalui akun Instagram miliknya @ahmadsahroni88, politisi Partai Nasdem tersebut seringkali menyoroti berbagai hal.
Selayaknya unggahannya beberapa waktu lalu. Ahmad Sahroni secara khusus menyoroti soal perundungan santri Ponpes di Makassar.
Ahmad Sahroni blak-blakan menyolek Kapolda Sulsel, berharap agar sang pelaku dapat diberi hukuman setimpal.
"Pak Kapolda Sulsel mohon sangat bantuannya terkait kasus santri yang dianiaya seniornya sampai meninggal dan berikan hukuman setimpal," tulisnya.
Tak hanya Kapolda, Ahmad Sahroni juga turut menyerukan ke Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit. Secara terang-terangan, Ahmad Sahroni meminta bantuan hingga atensi dari Kapolri.
"Mohon bantuan dan perhatian pak Kapolri @listyosigitprabowo," tulis Ahmad Sahroni.
"Terimakasih pak atas bantuannya untuk keadilan," sambungnya.
Pada unggahannya itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut lantas menyematkan kronologi mengenai aksi perundungan yang dialami korban.
Ahmad Sahroni bahkan tak segan untuk menuliskan setiap kejadian hingga detail.
"Kejadiannya tanggal 15 Februari 2024 di Pondok Pesantren Al Imam Ashim Makassar," tulisnya.
"Pelaku menganiaya korban dengan menendang menggunakan lututnya dan memukul kepala korban berkali-kali hingga pembuluh darah pecah di kepala," pungkasnya.
Seorang santri salah satu pondok pesantren di Kecamatan Manggala, Makassar inisial AR (14) meninggal dunia usai dianiaya oleh seniornya.
Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Kepolisian Resor Kota Besar Makassar telah mengamankan pelaku penganiayaan terhadap AR.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar, Komisaris Devi Sujana mengatakan, pihaknya mengamankan terduga pelaku penganiayaan hingga meninggal dunia, pukul 02.30 Wita, Selasa (20/2). Terduga pelaku berinisial AW (15) diamankan di rumahnya di Kabupaten Gowa.
"Terduga pelaku mengakui dan membenarkan telah melakukan tindak pidana kekerasan terhadap korban dengan cara melakukan pemukulan terhadap korban. Terduga pelaku memukul korban pada bagian kepala dekat telinga," katanya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (20/2).
Akibat penganiayaan tersebut, korban tidak sadarkan diri dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Grestelina Makassar. Meski mendapatkan perawatan, nyawa korban tidak terselamatkan.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Penyebab kebakaran masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaMenurut Awiek, kader itu telah melenceng dari sikap PPP yang sudah mengusung paslon nomor urut 1 Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaSebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III Nasaruddin Dek Gam meminta, agar pergantian kepemimpinan di KPK harus melalui Pansel atau Panitia Seleksi.
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKapolda menyayangkan peristiwa itu sebab personel sudah tahu aturan tidak boleh membawa senpi saat di keramaian.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Minggu (31/12) sekitar pukul 16.00 WIB.
Baca Selengkapnya“Petugas juga wajib mengenal anggota KPPS, menjalin komunikasi dengan warga sekitar serta jaga netralitas Polri
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca Selengkapnya