Mengenal Suku Kalang di Era Kerajaan Jawa Kuno, Keturunannya Punya Jasa Besar buat NKRI
Mengenal suku Kalang di Yogyakarta yang berjasa bagi NKRI.
Mengenal suku Kalang di Yogyakarta yang berjasa bagi NKRI.
Perekam video menyebut, jika pemilik rumah mewah tersebut dulunya memiliki jasa yang cukup besar pada Indonesia.
Si pemilik rumah dari keturunan suku Kalang itu menyumbangkan sejumlah uang kepada negara saat NKRI baru berdiri. Simak ulasannya:
Dalam video yang dibagikan akun @gejapramono, disebutkan jika pemilik rumah mewah di daerah Kotagede, Yogyakarta itu merupakan keturunan orang Kalang.
Sebab, pemilik rumah tersebut dikatakan pernah menyumbangkan uang 6.000 Gulden kepada NKRI saat baru berdiri.
Gulden sendiri adalah mata uang Belanda pada abad ke-13 hingga abad ke-20.
Suku Kalang atau Wong Kalang adalah salah satu subsuku di masyarakat Jawa.
Mereka ada sejak zaman kerajaan-kerajaan Jawa Kuno. Kata 'kalang' berasal dari bahasa Jawa yang artinya 'batas'.
Lingkup sosial orang-orang ini sengaja dibatasi (atau dikalang) oleh otoritas setempat.
Orang Kalang sengaja diasingkan dalam kehidupan masyarakat luas, karena dulu ada anggapan bahwa mereka liar dan berbahaya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan tidak berlakunya sistem kasta, orang-orang Kalang sudah banyak berbaur dengan masyarakat biasa.
Orang Kalang banyak tersebar di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Di Yogyakarta, para saudagar kaya Kotagede biasanya disebut sebagai orang Kalang.
Ada saudagar sukses bernama Prawirosoewarno yang cukup terkenal di tahun 1873.
Dia bersahabat dekat dengan Sri Sultan Hamengkubuwono VIII.
Ketika Indonesia merdeka pada tahun 1945 dan Belanda kembali ke Indonesia pada tahun 1948 dengan membonceng sekutu, Pemerintahan RI dipindah ke Yogyakarta.
Sri Sultan HB IX kemudian bersedia memberikan perlindungan dan dukungan dana yang melibatkan harta dari keluarga keturunan Prawirosoewarno.
Penuh denga tanaman hias, rumah Soimah di Yogyakarta terlihat begitu asri dan sangat adem
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menikmati suasana pagi di Yogyakarta dengan menapak tilas tempat kos saat masih SMA di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaAksi saling lempar kantong sampah ini terjadi di Lapangan Karang, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta pada Selasa (1/8).
Baca SelengkapnyaEko ditahan usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaGanjar bercerita dulu pernah ikut mempertahankan keistimewaan Yogyakarta saat masih di DPR.
Baca SelengkapnyaMubeng Beteng biasanya dilakukan oleh abdi dalem maupun masyarakat Yogyakarta dengan berjalan kaki tanpa alas dan tidak boleh berbicara.
Baca SelengkapnyaKeano anak Intan Ayu yang merupakan sepupu dari BCL hadir dalam pernikahannya dengan busana Jawa menggemaskan.
Baca SelengkapnyaProyek tol ini dibangun untuk melakukan percepatan pembangunan kawasan Jawa Barat bagian Selatan.
Baca Selengkapnya30 Orang itu didenda Rp400 ribu usai menjalani sidang tindak pidana ringan (tipiring) di Pengadilan Negeri (PN) Yogyakarta, Rabu (6/9).
Baca Selengkapnya