Megawati Sebut Milenial Merusak saat Demo, Najwa Shihab Bongkar Fakta Sesungguhnya
Merdeka.com - Baru-baru ini, pernyataan dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ramai menjadi polemik. Megawati meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak memanjakan kaum milenial. Selain itu, Megawati pun mempertanyakan apa sumbangsih generasi muda kepada negara saat ini.
"Anak muda kita, aduh saya bilang sama Presiden, jangan dimanja, dibilang generasi kita generasi milenial. Saya mau tanya, hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa virtual tanpa harus bertatap langsung," kata Megawati dalam sambutannya saat peresmian kantor DPD-DPC PDIP secara virtual, Rabu (28/10).
Megawati juga menyebut jika perilaku kaum milenial hanya demo saja, hingga merusak fasilitas publik. Ia kesal fasilitas publik dirusak karena aksi demo beberapa pekan lalu.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Kapan Megawati lahir? Megawati Hangestri lahir pada 20 September 1999 di Jember, Jawa Timur.
-
Siapa Megawati Hangestri? Megawati tampaknya mengubah gaya kesehariannya dengan mengenakan blazer, meskipun biasanya ia lebih suka memadukan celana bahan dengan kaos.
-
Siapa yang mengatakan Megawati dukung hak angket pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Dimana Megawati lahir? Lahir di Jember Megawati, seorang atlet berbakat, lahir di Jember, Jawa Timur.
"Apa sumbangsih kalian kepada bangsa dan negara ini? Masak hanya demo saja, nanti saya dibully, saya enggak peduli hanya demo saja, ngerusak apakah ada di dalam aturan berdemo diizinkan karena ketika reformasi, kita masuk ke alam demokrasi, Ya. Tapi adakah aturannya bahwa untuk merusak? Enggak ada," tegasnya.
Di tengah viral nya pernyataan Megawati Soekarnoputri, Najwa Shihab dan tim pun membongkar fakta sesungguhnya. Najwa dan tim menganalisa secara visual untuk mengungkap para pelaku perusakan fasilitas umum saat demonstrasi tengah berlangsung.
Benarkah para pelakunya adalah kaum milenial alias mahasiswa dan buruh? Berikut ulasan lengkapnya.
Analisa Foto dan Video Secara Visual
Dilansir dari akun Instagram @najwashihab, Najwa Shihab dan tim Narasi melakukan analisa secara visual untuk mengungkap para pelaku perusakan fasilitas umum saat demonstrasi tengah berlangsung. Najwa dan tim menganalisa foto-foto dan video dari sumber terbuka yang dapat diakses publik.
Selain itu, Najwa dan tim juga menganalisa foto dan video dari jurnalis media, rekaman CCTV, hingga foto-foto dan video viral di media sosial.
©2020 Merdeka.com/Instagram @najwashihab
Pengungkapan pelaku perusakan halte dimulai dari foto viral jepretan fotografer Merdeka.com, Arie Basuki. Dari jepretan tersebut, terlihat pelaku mengenakan pakaian serba hitam. Pelaku yang berpakaian hitam itu adalah orang pertama yang menyulut api di halte Sarinah.
Kemudian, dalam sebuah video TikTok yang direkam pukul 16.39 WIB, terlihat pula seorang lelaki mengepalkan tangan. Pada pukul 16.40 WIB, api belum terlihat di halte Sarinah.
Dalam video jepretan fotografer Merdeka.com Arie Basuki, terlihat empat orang berpakaian hitam yang tengah membakar dan merusak halte. Keempat orang itu ternyata saling mengenal.
Pelaku Datang Bergerombol
Mereka bergerombol datang pukul 16.41 WIB dari arah Jalan Sunda. Mereka tak langsung beraksi, tetapi melakukan observasi selama beberapa menit, mulai dari memotret, mondar-mandir, hingga mengetik di handphone.Kemudian pada pukul 16.45 WIB, pelaku pun mendekat ke arah halte Sarinah, ia sempat berkomunikasi dengan rekannya dan menunjuk ke arah kobaran api bagian selatan.
©2020 Merdeka.com/Instagram @najwashihab
Setelah itu, pelaku kembali sebentar dan membawa traffic cone. Ia pun membakarnya traffic cone sampai menyala dan langsung membawanya ke halte. Tetapi, karena api keburu padam, pelaku itu pun kembali ke arah kobaran api dan mencoba mencari bahan lain yang dapat menyulut api. Setelah mendapat sebuah spanduk, pelaku lantas membakarnya. Dengan api yang masih menyala, pelaku pun membawa spanduk itu ke halte pada menit ke 16.52 WIB. Ia lantas kembali ke arah kobaran api dan meminta salah satu temannya untuk membawa spanduk ke halte.Pelaku pun kembali lagi ke arah kobaran api sambil membawa spanduk. Ia sempat membawa kardus dan membakarnya bersama teman-temannya.
Tujuan Pelaku Terlihat
Pada menit ke 16.53 WIB, dapat dilihat jika tujuan pelaku datang ke lokasi demo adalah untuk membakar halte. Ketika masa demonstrasi berlari ke arah Sarinah menerobos barikade polisi, pelaku dengan santai tetap fokus mencari api untuk membakar halte.
©2020 Merdeka.com/Instagram @najwashihab
Pelaku cukup lama berada di dekat kobaran api. Kemudian, ia pun kembali lagi ke halte pada menit ke 16.57 WIB. Ia kembali lagi ke titik api pada menit ke 59, lalu kembali ke halte sambil membawa penyulut api yang lebih besar. Tetapi, kali ini ia diikuti oleh teman yang berbeda. Kemudian pada pukul 17.01 WIB, pelaku sempat berbalik badan setelah membakar halte. Ia lalu mondar-mandir, berhenti sejenak memegang handphone, lalu kembali ke halte. Pada pukul 17.04 WIB, pelaku keluar dari halte dan memantau ke arah barikade polisi, dan kembali mengambil api. Saat itu, ia terlihat mengobrol dengan teman-temannya. Pelaku pun kembali lagi ke halte pada pukul 17.05 WIB. Tiga menit kemudian, pelaku terekam sedang membakar halte bagian selatan. Dalam sebuah rekaman video, kobaran api hanya terlihat di bagian selatan halte. Video tersebut diambil pada pukul 17.12 WIB. Terlihat ada dua orang berkaos garis-garis di dalam rekaman CCTV.
Pelaku Duduk Bersama Teman-Temannya
Setelah itu, pada pukul 17.18 WIB, pelaku terlihat menjauh dari halte dan duduk di pertigaan Jalan Sunda, lalu kembali membakar halte. Dalam sebuah rekaman video, terlihat ada beberapa orang yang mulai merusak halte Sarinah.
©2020 Merdeka.com/Instagram @najwashihab
Pelaku pun mulai membakar sisi utara halte dengan api yang ada di bagian selatan halte. Usai melakukan aksi itu, api pun tampak membesar di bagian utara, dan pelaku duduk bersama teman-temannya menyaksikan kobaran api.
Pelaku Bukan dari Kalangan Mahasiswa atau Buruh
Berdasarkan analisa Najwa Shihab dan tim Narasi, dapat diketahui bahwa pelaku perusakan halte Sarinah bukan lah dari kalangan mahasiswa atau pun buruh."Dan para pelaku bukan bagian dari mahasiswa atau buruh yang menjadi motor penggerak aksi demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja yang baru disetujui DPR dan Pemerintah dalam rapat paripurna pada 5 Oktober 2020," tulis Najwa Shihab dalam unggahannya.
Video Analisa Najwa Shihab dan Tim Narasi
Berikut videonya.
Lihat postingan ini di Instagram (mdk/add)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mega mengatakan harusnya masyarakat berani menyuarakan kebenaran
Baca SelengkapnyaMegawati menginginkan agar Pemilu berjalan tanpa adanya permainan yang terstruktur, sistematis dan masif.
Baca Selengkapnya"Saya bilang lho TSM memang ada, Orang buktinya ada tapi diumpetin," kata Megawati
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung terkait kondisi Mahkamah Konstitusi akhir-akhir ini, yang dipenuhi manipulasi hukum.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid menjawab pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaKetua Umum Megawati Soekarnoputri meradang ketika kembali menyinggung kecurangan pemilu yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM).
Baca SelengkapnyaMegawati meminta kepada ilalang yang bergoyang tidak terlalu ambisius dalam mengejar kekuasaan.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati bebrapi-api saat pidato menyinggung soal penguasa saat ini.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menantang wartawan yang membuat berita tidak sesuai.
Baca Selengkapnya"Bahwa berbagai manipulasi hukum kembali terjadi. Itu semua akibat praktik kekuasaan yang telah mengabaikan kebenaran," kata Megawati
Baca SelengkapnyaKoalisi dan TPN Prabowo Gibran memilih terus fokus untuk bekerja untuk memenangkan
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan keresahannya terkait potensi kecurangan Pemilu 2024
Baca Selengkapnya