Inilah Kampung Terpencil Bani Saad, Tempat Nabi Muhammad SAW Dibesarkan

Selasa, 1 Desember 2020 12:47 Reporter : Tantiya Nimas Nuraini
Inilah Kampung Terpencil Bani Saad, Tempat Nabi Muhammad SAW Dibesarkan Kampung Terpencil Bani Saad. YouTube @Alman Mulyana ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebagian besar orang mengulik dan belajar sejarah Islam terasa begitu menyenangkan. Sebab, saat belajar akan ditemukan beberapa hal yang mungkin jarang diketahui oleh banyak orang. Salah satunya yakni kampung terpencil tempat Nabi Muhammad SAW dibesarkan.

Kampung yang bernama Bani Saad ini berjarak kurang lebih 160 kilometer dari Mekkah. Di sinilah Rasulullah SAW tinggal dan dibesarkan oleh ibu susunya yaitu Halimahtus Syadiah.

Penasaran dengan kampung terpencil Bani Saad tempat Nabi Muhammad SAW dibesarkan? Melansir dari akun YouTube Alman Mulyana, Selasa (1/12/2020), simak ulasan informasinya berikut ini.

2 dari 5 halaman

Perkampungan Bani Saad

Nabi Muhammad SAW pernah tinggal dan dibesarkan di sebuah perkampungan terpencil di Arab Saudi. Kampung yang bernama Bani Saad inilah tempat tinggal ibu susu Nabi Muhammad SAW. Ya, Rasulullah SAW sewaktu kecil memiliki ibu susu yang bernama Halimahtus Syadiah.

kampung terpencil bani saad
YouTube @Alman Mulyana ©2020 Merdeka.com

"Jadi di perkampungan Bani Saad ada apa saja bung?," tanya Alman ke temannya.

"Termasuk di sinilah dahulu tempat Baginda Nabi Muhammad SAW dibesarkan dan di sinilah perkampungan ibu susu Rasulullah SAW yang bernama Halimahtus Syadiah. Ketika itu, Rasulullah SAW dibawa dari Kota Mekkah menuju ke perkampungan ini dan dibesarkan di sini," jelas Bang Hasibuan, teman Alman yang turut serta berkunjung ke Bang Saad.

3 dari 5 halaman

Ibu Susu Nabi Muhammad SAW

Seperti yang dikatakan sebelumnya, Halimahtus Syadiah merupakan ibu susu Nabi Muhammad SAW. Dalam tradisi di Arab Saudi, sudah menjadi hal biasa jika bayi baru lahir disusukan kepada wanita lain. Tujuannya adalah untuk lebih mendidik si bayi tersebut.

"Nah rumahnya itu ada di atas ya. Di atas gunung batu ini. Jadi, Rasulullah SAW itu semenjak dilahirkan dari bayinya saja penuh dengan perjuangan hingga akhir hayatnya. Coba bayangin sama teman-teman semua, Rasulullah SAW dulu dari Mekkah di bawa ke perkampungan terpencil Bani Saad ini bukan pakai kendaraan seperti kita sekarang ini. Itu pakai keledai, jaraknya itu dari Mekkah menuju Bani Saad ini kurang lebih 160 kilometer," jelas Alman sembari memperlihatkan lokasi dari jauh.

kampung terpencil bani saadYouTube @Alman Mulyana ©2020 Merdeka.com

"Nah di kampung terpencil inilah Rasulullah SAW dibesarkan sama ibu susunya yaitu Halimahtus Syadiah. Luar biasa ya, jauh dari kata mewah karena di sini tuh hanyalah gunung bebatuan yang tandus, enggak ada hijau-hijaunya. Istimewanya adalah meskipun cuacanya terik dan tandus tetapi cuacanya dingin. temperaturnya itu seperti di Lembang atau di puncak ya," sambungnya.

"Tradisi dahulu di Arab ini memang sudah biasa jika bayi itu lahir akan disusukan kepada wanita lain. Tujuannya semua itu untuk bisa lebih mendidik si bayi tersebut," kata Bung Hasibuan.

4 dari 5 halaman

Rumah Halimahtus Syadiah

Setelah menaiki gunung bebatuan, Alman dan teman-temannya tiba di lokasi yang diperkirakan sebagai rumah Halimahtus Syadiah. Rumah ibu susu Rasulullah SAW ini sendiri memang terletak di atas gunung bebatuan. Sayang, rumah tersebut kini sudah dibongkar. Meski begitu, menariknya di sekitar rumah tersebut terdapat musala yang masih bisa digunakan oleh para pengunjung.

kampung terpencil bani saadYouTube @Alman Mulyana ©2020 Merdeka.com

"Sekarang kita menuju ke atas melihat lokasi diperkirakan perkampungan Bani Saad atau tempat Baginda Besar dahulu dibesarkan di sini oleh Halimahtus Syadiah," kata Bung Hasibuan.

"Jadi di sinilah lokasi rumah waktu kecil Rasulullah SAW yaitu rumah Halimahtus Syadiah di atas gunung ini. Cuma sudah dibongkar dan di sini tuh ada musala guys," jelas Alman.

5 dari 5 halaman

Video Perkampungan Bani Saad

Inilah video perkampungan terpencil Bani Saad, tempat dibesarkannya Nabi Muhammad SAW dengan ibu susunya Halimahtus Syadiah.

[tan]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini