Fadli Zon Tanggapi Letjen Dudung soal Patung 3 Jenderal, Sebut Kesalahan Fatal
Merdeka.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mencurigai adanya penyusupan pendukung Partai Komunis Indonesia (PKI) di tubuh TNI. Tudingan tersebut dilontarkan menyusul hilangnya tiga patung Jenderal TNI di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad.
Di sisi lain, Panglima Kostrad, Letjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan apa yang disampaikan oleh mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo tidak benar. Terlebih perihal adanya penyusup pendukung PKI dalam tubuh TNI. Fadli Zon lantas menanggapi pernyataan Letjen Dudung perihal pembongkaran tiga patung Jenderal.
Melansir dari akun Instagram fadlizon, Rabu (29/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
Curiga Penyusup PKI di TNI
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mencurigai adanya penyusupan pendukung PKI di tubuh TNI. Tudingan ini menyusul fakta hilangnya tiga patung Jenderal TNI di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad.
Adapun patung yang dimaksud antara lain patung Presiden ke-2 RI Soeharto, Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo dan Jenderal AH Nasution. Ketiga patung ini dibuat untuk merekonstruksi sejarah kelam G30S/PKI.
Youtube/Kang Jana Tea ©2021 Merdeka.com
"Bukti nyata jurang kehancuran itu adalah persis di depan mata, baru saja terjadi adalah museum Kostrad dalam ruang kerja pak Harto (Soeharto) ada patung yang menggambarkan (sejarah penumpasan PKI)," ungkap Gatot pada acara webinar.
"Ini menunjukkan bahwa mau tidak mau kita harus akui, dalam menghadapi pemberontakan G30SPKI, peran Kostrad, peran sosok Soeharto, peran Kopassus yang dulu Resimen Para Komando dan Sarwo Edhie, dan peran Jenderal Nasution, peran KKO jelas akan dihapuskan dan (tiga) patung itu sekarang tidak ada, sudah bersih," kata Gatot.
Bantahan Pangkostrad Letjen Dudung
Di sisi lain, Panglima Kostrad, Letjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan, pernyataan yang disampaikan mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo tidak benar. Terlebih perihal adanya penyusup pendukung PKI di tubuh TNI."Tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami," kata Dudung dalam siaran pers yang diterima, Senin (27/9).
©2021 Merdeka.com
Dudung menjelaskan, patung tiga tokoh tersebut memang sebelumnya ada di dalam Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad. Patung tersebut dibuat pada masa Panglima Kostrad Letjen TNI AY Nasution (2011-2012).Akan tetapi, patung tiga Jenderal TNI ini telah diambil oleh penggagasnya. Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang meminta izin kepada dirinya selaku Panglima Kostrad saat ini. Dudung mengatakan menghargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution. Di mana beliau merasa berdosa membuat patung-patung tersebut. Khususnya menurut keyakinan agamanya."Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," katanya.
Tanggapan Fadli Zon
Melihat isu sensitif yang beredar, Fadli Zon memberikan tanggapannya. Melalui akun media sosialnya, politikus ini menyampaikan tanggapannya. Menurutnya, ini merupakan kesalahan fatal.
Instagram fadlizon ©2021 Merdeka.com
"Sebelum menuduh tudingan Gatot keji, Dudung harus jelaskan atas biaya siapa patung tersebut dibuat. Jika ternyata atas biaya negara, semestinya permintaan pembongkaran oleh AY Nasution tidak serta merta disetujui Dudung. Kalau tiba-tiba dibongkar, ya wajar saja orang bertanya-tanya," tulis akun Lukman Simandjuntak yang di masukkan ke dalam unggahan Fadli Zon."Tidak bisa benda museum seenaknya diangkut atas permintaan seseorang. Apalagi menyangkut tonggak sejarah penting bangsa kita. Ini kesalahan yang fatal," kata Fadli Zon menanggapi.
(mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal TNI Dudung Jajal Gitar Pengamen, Ternyata Belum Ganti Sejak Ketemu Zaman Letkol
Momen jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman bertemu dengan pengamen yang sudah dikenalnya dari Letkol.
Baca SelengkapnyaDisangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu
Penampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Hadiahi Anggota Berbaju Lusuh: Jangan-jangan Pangkatnya Bintang 3 Lagi
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarhakam) Polri Komjen Fadil Imran berikan hadiah baju untuk anggotanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal TNI Melongo Melihat Pria Asal Papua Miliki Tinggi 149 CM Lolos Jadi Polisi 'Bisa Masuk'
Seorang jenderal TNI kaget melihat anggota Polisi asal Papua yang hanya bertinggi badan 149 cm, bisa masuk karena setia terhadap NKRI.
Baca SelengkapnyaAyahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri
Sosok jenderal polisi ini miliki nama dari satuan bantuan tempur milik TNI AD. Ternyata ada cerita di baliknya.
Baca SelengkapnyaJenderal Non Akpol Mudik Bareng Adiknya Brigjen TNI dan Perwira Polisi, Sungkem ke Ibu Sebelum Ramadan
Dua jenderal TNI-Polri bersaudara mudik bareng sebelum Ramadhan.
Baca SelengkapnyaCucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan
Cucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Kerahkan 2.010 Prajurit Sisir Gunung Lawu, Angkut 50 Ton Sampah dan Tanam 23.000 Pohon
Para prajurit TNI AD membersihkan sampah dan melakukan penghijauan kembali setelah beberapa waktu lalu lokasi tersebut kebakaran.
Baca SelengkapnyaPenampilan Gagah Brigjen TNI Faisol, Raih Bintang Salam Komando sama Kasad Jenderal Maruli
Berikut penampilan gagah Brigjen TNI Faisol salam komando dengan Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak.
Baca Selengkapnya