Merdeka.com - Berwarna biru dengan tatapan mata yang tajam, hewan melata ini terlihat begitu cantik saat dipandang. Berkat kecantikannya, tak sedikit orang yang rasanya ingin mengulas dengan lembut hewan bersisik ini. Tetapi kamu wajib waspada, di balik pesonanya jenis ular Trimeresurus Insularis ini memiliki bisa yang berbahaya bagi manusia.
Trimeresurus Insularis adalah subspesies pit viper asli Indonesia. Hewan kecil yang saat dewasa panjangnya mencapai 93 cm ini tersebar di beberapa pulau di Indonesia. Tepatnya di Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo, Rinca, Flores, Alor, Wetar. Namun, selain di Indonesia, ular ini juga bisa ditemukan di Timor Leste.
Ular berwarna biru ini merupakan arboreal yang kerap menghabiskan banyak waktunya bertengger pada ranting-ranting pohon. Menyergap mencari mangsa dari atas ketinggian 900 sampai 1.200 meter.
Ular yang dijuluki berbibir putih ini masuk dalam keluarga ular beludak. Para pemangsa yang cukup agresif. Melalui sepasang taring melengkung yang beralur di tengahnya, si biru cantik ini menyuntikkan bisa di tubuh korban.
Tak main-main, Trimeresurus Insularis masuk kedalam salah satu ular berbisa tinggi yang memiliki kandungan bisa Hemotoxin. Kandungan bisa yang sangat kuat dan menyerang sel darah.
Jika tergigit ular ini, korban biasanya akan mengalami rasa sakit yang hebat. Pembengkakan, terasa panas di area gigitan, melepuh, bahkan kerusakan jaringan pada area gigitan.
Rasa kaku dan nyeri yang meluas perlahan-lahan ke seluruh bagian anggota yang tergigit. Kendati punya bisa yang cukup berbahaya, namun jarang hingga menyebabkan kematian.
Kendati demikian, tidak semua gigitan ular disertai dengan pengeluaran bisa. Gigitan ‘kering’, yang bersifat refleks atau peringatan. Biasanya tidak disertai bisa dan tidak membahayakan.
Gigitan ‘kering’ ular ini tidak menimbulkan gejala-gejala keracunan seperti di atas. Walaupun begitu tetap waspada, pasalnya untuk SABU (Serum Anti Bisa Ular) Trimeresurus Insularis ini belum tersedia di Indonesia.
Warna biru yang memukau pada T. Insularis ini tak akan luntur. Ia bersifat pemanen, selamanya. Uniknya, meski sama-sama berwarna biru dan satu jenis. Namun T. Insularis dari Sumbawa dan Pulau Komodo memiliki warna yang berbeda.
Pada T. Insularis dari Pulau Komodo warnanya lebih pekat, sedangkan dari Sumbawa berwarna biru langit. Bola mata dan ekor T. Insularis biasanya berwarna silver. Ada berbagai macam faktor yang membuat keduanya memiliki warna yang berbeda. Salah satunya faktor kelembapan dan suhu udara sekitar.
[Tys]Sambut Bulan Kemerdekaan, Ada Berbagai Promo Menarik dari Luminor Hotel Purwokerto
Sekitar 1 Minggu yang laluAjak Bestie Liburan ke Bandung, Ini Inspirasi Wisata Kekinian yang Bisa Dikunjungi
Sekitar 1 Minggu yang laluKegiatan Outdoor dan Olahraga di 5 Destinasi Wisata Ini Cocok Masuk Itinerary Kamu
Sekitar 2 Minggu yang lalu21 Wisata Banyuwangi Terbaik, Mulai dari Pantai sampai Kampung Cokelat
Sekitar 2 Minggu yang lalu6 Desa Wisata di Kawasan Yogyakarta untuk Liburan Seru bersama Keluarga
Sekitar 3 Minggu yang lalu4 Inspirasi Wisata Rendah Karbon di Bali, Bisa Liburan & Lestarikan Lingkungan, Lho!
Sekitar 1 Bulan yang laluKepingan Surga Nyata di Desa Liya Togo Wakatobi
Sekitar 1 Bulan yang laluLiburan ke Bali Bareng Keluarga? Wisata Ramah Anak Ini Bikin Si Kecil Senang
Sekitar 1 Bulan yang lalu5 Tujuan Honeymoon di Indonesia yang Paling Banyak Dikunjungi
Sekitar 1 Bulan yang laluLibur Sekolah Tiba, Waringin Hospitality Maksimalkan Keceriaan Bersama Keluarga
Sekitar 1 Bulan yang lalu4 Alasan Kamu Wajib Kunjungi Desa Wisata Bahoi
Sekitar 1 Bulan yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Sunscreen dan Konsumsi Minyak Sayur Menyebabkan Kanker Kulit
Sekitar 5 Hari yang laluKetahui Perbedaan antara Sunscreem dan Sunblock, Cegah Salah saat Memilih
Sekitar 6 Bulan yang lalu12 Rekomendasi Sunscreen Ringan di Bawah Rp100.000 dengan SPF Minimal 30
Sekitar 7 Bulan yang lalu5 Rekomendasi Sunscreen Gel Terbaik Ini Cocok untuk Kulit Berminyak
Sekitar 11 Bulan yang laluAKP Rita Yuliana Buka Suara soal Diisukan Punya Hubungan dengan Jenderal
Sekitar 24 Menit yang laluCopot Irjen Ferdy Sambo, Kapolri Lantik Syahardiantono jadi Kadiv Propam
Sekitar 2 Jam yang laluLPSK Jelaskan Syarat Bharada E untuk Jadi Justice Collaborator: Bukan Pelaku Utama
Sekitar 3 Jam yang laluSeskab: Presiden Minta Kasus Brigadir J Diselesaikan Agar Citra Polri Tak Babak Belur
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Timsus Bentukan Kapolri 'Gaspol' Periksa Ferdy Sambo di Mako Brimob
Sekitar 51 Menit yang laluVIDEO: Profil Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim Perintahkan Brimob Siaga di Mabes
Sekitar 53 Menit yang laluCopot Irjen Ferdy Sambo, Kapolri Lantik Syahardiantono jadi Kadiv Propam
Sekitar 2 Jam yang laluMahfud MD Sebut Kasus Kematian Brigadir J ada 3 Tersangka, Ini Kata Kabareskrim
Sekitar 2 Jam yang laluVIDEO: Timsus Bentukan Kapolri 'Gaspol' Periksa Ferdy Sambo di Mako Brimob
Sekitar 51 Menit yang laluVIDEO: Profil Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim Perintahkan Brimob Siaga di Mabes
Sekitar 53 Menit yang laluMahfud MD Sebut Kasus Kematian Brigadir J ada 3 Tersangka, Ini Kata Kabareskrim
Sekitar 2 Jam yang laluEkonomi Tumbuh Impresif, Puteri Komarudin: Pemulihan Terus Berlanjut dan Semakin Kuat
Sekitar 4 Jam yang laluSukamta: Indonesia Harus galang Kekuatan Internasional Hentikan Kebrutalan Israel
Sekitar 4 Jam yang laluBRI Liga 1: Baru Cetak 3 Gol Sejak 2011, Gelandang Bhayangkara Lebih Pentingkan Kemenangan
Sekitar 9 Menit yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami