Melihat Ngaben di Nusa Penida, dari Kremasi sampai Arakan ke Laut
Merdeka.com - Bagi penganut Hindu Bali, proses kembalinya manusia menuju nirwana adalah perjalanan yang panjang. Ada tradisi pemakaman untuk melakukan penghormatan terakhir yaitu Ngaben, upacara pembakaran mayat atau kremasi.
Nyala api yang berasal dari ikatan daun kelapa disulut ke tumpukan kayu bakar. Si jago merah pun mulai menyala, tepat di bawah kotak gerombong yang di dalamnya berisi jasad kasar tersebut. Dalam sekejap, gumpalan asap membubung tinggi seakan hendak memenuhi angkasa. Mayat pun berlebur dengan api menjadi abu.
Dalam ajaran Hindu, selain dipercaya sebagai dewa pencipta, Dewa Brahma memiliki wujud sebagai Dewa Api. Upacara ngaben adalah proses penyucian roh dengan cara dibakar menggunakan api agar bisa kembali ke Sang Pencipta. Api yang membakar dipercaya sebagai penjelmaan Dewa Brahma.
©2021 Merdeka.com/Dewa KrisnaTradisi ngaben di Bali pesisir Nusa Penida, berbeda dari pada ngaben-ngaben pada umumnya. Tradisi Ngaben di Nusa Penida ini harus melewati pantai. Dengan jarak tempuh 400 meter hingga sampai ke kuburan yang berada di pesisir pantai.
Suara gamelan khas Bali Baleganjur dan tabuh angklung Bali mengiringi proses arakan. Sanak keluarga serta warga turut menghantarkan jenazah menuju ke tempat yang abadi.
©2021 Merdeka.com/Dewa KrisnaMasyarakat Desa Adat Karangsari semangat gotong royong untuk mengangkat bade, menara yang berisi mayat. Bade setinggi 10 meter ini berisi sekitar 40-an sawe. Dengan baju khas daerah Bali, masyarakat desa kompak mengangkat bade ini.
Iramanya senada membantu leluhur menggapai nirwana. Dari tepian pantai, perlahan mereka mulai menghanyutkan ke tengah lautan lepas.
©2021 Merdeka.com/Dewa KrisnaUpacara Ngaben memang menghabiskan dana yang tak sedikit. Oleh karena itu Ngaben Massal digelar untuk meringankan biaya yang dikeluarkan. Meski begitu dalam proses pelaksanaanya tetap berpatokan dengan duase (hari baik).
Sebelum melakukan puncak Ngaben Massal juga telah melaksanakan ritual Melaspas Kajang, upacara Mapeed dan ritual Ngeringkes.
©2021 Merdeka.com/Dewa KrisnaAda lontar yang menyatakan bahwa upacara pengabenan wajib dilakukan oleh masyarakat hindu. Sebab, jika hal itu tidak dilakukan dalam kurun waktu tertentu, akan membawa bencana bagi umat manusia dan tidak mendapat tempat yang layak.
Tradisi yang dilakukan penduduk di Pulau Dewata itu merupakan salah satu aktivitas budaya masyarakat yang menjelma jadi atraksi unik bagi wisatawan dalam dan luar negeri.
(mdk/Tys)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan Hari Raya Nyepi dari Klungkung Bali
Hari Raya Nyepi merupakan salah satu perayaan suci umat Hindu ditandai dengan meninggalkan segala aktivitas duniawi dalam keheningan selama sehari.
Baca SelengkapnyaMencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut
Kelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaBegini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit
Tradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Tradisi Ziarah Kubur di Indonesia dan Doa Ziarah Kubur yag Dibaca Rasulullah
Ziarah kubur merupakan tradisi yang telah mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia, khususnya umat Muslim menjelang bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaNusa Penida, Pulau Kecil di Pinggir Bali yang Punya Banyak Keindahan Alam
Nusa Penida benar-benar menawarkan keindahan alam yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaIni yang Perlu Diketahui Saat Berkunjung ke Bali di Hari Raya Nyepi
Sejumlah aturan telah ditetapkan demi berlangsungnya perayaan Nyepi secara sakral di Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaMendaki Tanpa Pemandu, WNA Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung
Padahal, di hari ini ada larangan pendakian ke Gunung Agung karena ada upacara keagamaan "Ida Batara Turun Kabeh".
Baca Selengkapnya20 Pantun Bali Lucu, Menghibur dan Bikin Ngakak
Dalam konteks budaya, pantun Bali lucu memainkan peran dalam melestarikan bahasa Bali dan seni sastra lisan tradisional.
Baca SelengkapnyaMelihat Satu-satunya Pura di Cirebon, Punya Nuansa Bali yang Kental
Saking kentalnya nuansa Hindu di sini, lokasi pura kerap disebut sebagai Bali-nya Cirebon.
Baca Selengkapnya