Sempat Ada Hambatan saat Pesawat Luar Angkasa AS Mau Mendarat di Bulan
Ini hambatan saat pesawat luar angkasa AS mau mendarat di Bulan.
Ini hambatan saat pesawat luar angkasa AS mau mendarat di Bulan.
Amerika Serikat (AS) telah berhasil mengirimkan dan mendaratkan pesawat/pendarat bulannya di permukaan bulan pada Jumat (23/2) pukul 06.23 Waktu Indonesia Barat (WIB). Pendarat bulan Odysseus telah berhasil mendarat di bulan, tepatnya di kawah Malapert A.
Pendaratan di bulan ini merupakan sebuah bagian dari misi IM-1 dari perusahaan swasta dalam bidang luar angkasa, Intuitive Machines, yang juga sekaligus merupakan pembuat pendarat bulan Odysseus.
Misi IM-1 adalah sebuah misi yang akan mendukung program Artemis, terutama Artemis 3, milik Badan Penerbangan dan Antaraiksa Amerika Serikat (NASA) yang akan kembali mengirimkan manusia ke bulan sekitar bulan September tahun 2026.
Dengan keberhasilan pendaratan secara mulus, maka peristiwa ini menjadi pendaratan pesawat luar angkasa Amerika Serikat pertama yang mendarat di bulan setelah misi Apollo 17 pada tahun 1972 — lebih dari 50 tahun yang lalu.
Bersamaan dengan peristiwa bersejarah ini, Intuitive Machines juga menjadi perusahaan swasta pertama di dunia yang berhasil mendaratkan pesawat/pendaratnya dengan mulus di bulan.
Sebelumnya, Odysseus telah diluncurkan dari bumi menggunakan roket Falcon 9 milik perusahaan SpaceX pada hari Kamis minggu lalu (15/2). Odysseus melakukan perjalan sepanjang lebih dari satu juta kilometer dari bumi menuju kawah Malapert A.
Kawah Malapert A memiliki jarak 300 kilometer dari Kutub Selatan Bulan, sebuah wilayah yang menarik perhatian para ilmuwan karena keberadaan es air di area tersebut.
Mengutip dari CNN, Jumat (23/2), pendaratan Odysseus di bulan ini sebenarnya tidak berjalan tanpa hambatan sepenuhnya.
Sebelum mendarat, Intuitive Machines mengatakan bahwa bagian penting dari perlengkapan navigasi yang dipunyai oleh Odysseus tidak berfungsi.
Kemudian, ketika telah selesai mendarat, juga tidak langsung ada komunikasi yang dibuat dari Odysseus kepada awak yang berada di bumi mengenai kondisi pendaratan untuk beberapa saat.
Hambatan itu terbukti dapat teratasi setelah Intuitive Machines mengeluarkan pernyataan bahwa Odysseus “dalam keadaan tegak dan mulai mengirim data” beberapa saat setelah mendarat.
“Selamat datang di bulan,” ungkap CEO Intuitive Machines, Steve Altemus.
Di bulan, Odysseus mengantarkan berbagai muatan-muatan kecil, yatu alat-alat milik NASA, milik beberapa perusahaan swasta, dan juga milik lembaga-lembaga penelitian.
Instrumen-instrumen tersebut akan digunakan untuk melakukan berbagai investigasi yang bisa menambah pengetahuan mengenai penjelajahan bulan.
Berbagai instrumen tersebut juga akan menunjang upaya untuk menghadirkan manusia di bulan secara berkelanjutan.
Persoalan ini memang jarang terjadi, namun dengan peningkatan penerbangan luar angkasa, hal yang dianggap tak lazim ini bisa saja terjadi.
Baca SelengkapnyaHarapan Amerika Serikat (AS) untuk mendarat kembali di bulan dapat terwujud pada pekan ini.
Baca SelengkapnyaAda beragam hal di alam semesta ini tak bisa dijelaskan secara sains. Ilmuwan tak sanggup untuk menjelaskan.
Baca SelengkapnyaSebenarnya, masih belum ada kejelasan yang pasti mengenai kapan angka 13 dianggap sebagai angka yang buruk.
Baca SelengkapnyaRekor didapatkan oleh burung ini. Ia hanya "sesekali" mengepakan sayapnya.
Baca SelengkapnyaDaftar HP 2024 yang Punya Kecepatan Ngecas Paling Tinggi
Baca SelengkapnyaStasiun luar angkasa China dikabarkan rusak. Padahal baru dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBarangkali ini adalah satu-satunya burung di dunia yang mampu terbang nonstop 10 bulan.
Baca SelengkapnyaBerikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS jika benar-benar tidak ditindaklanjuti.
Baca Selengkapnya