Rencana Pemakaman Manusia Pertama di Bulan Gagal Total, Segini Biaya Membawanya
Langkah ini menjadi pro dan kontra bagi sebagian orang mesti biayanya tidak sedikit.
Langkah ini menjadi pro dan kontra bagi sebagian orang mesti biayanya tidak sedikit.
Ketika NASA berupaya untuk kembali ke Bulan untuk pertama kalinya dalam 50 tahun pada tanggal 8 Januari, risiko yang ada lebih dari sekadar pengembangan dan peralatan senilai USD108 juta.
Namun langkah badan antariksa Amerika Serikat (AS) itu menimbulkan kemarahan penduduk asli Amerika Navajo, yang berupaya menghentikan peluncuran tersebut karena adanya penyertaan yang tidak biasa dalam muatan tersebut.
Pendarat Peregrine (yang menyelesaikan proses masuk kembali ke atmosfer secara terkendali akhir pekan lalu) membawa abu manusia, termasuk abu milik penulis fiksi ilmiah terkenal Arthur C. Clarke.
Kemitraan komersial juga memungkinkan pelanggan yang membayar untuk mengirimkan kenang-kenangan mereka ke bulan.
Dalam pengiriman itu, NASA tidak sendiri. Salah satu perusahaan yang menyediakan layanan muatan bulan secara komersial kepada NASA adalah Astrobotic. Mungkin mengejutkan, mengirimkan abu ke luar angkasa bukanlah hal baru melalui penerbangan suborbital dan orbit Bumi.
Penguburan di Bulan tentu biayanya lebih mahal sekitar USD13.000 atau Rp 205 juta. Muatan komersial yang diluncurkan dari wilayah AS memerlukan persetujuan, namun proses persetujuan tersebut hanya mencakup keselamatan, keamanan nasional, dan kebijakan luar negeri.
Peregrine, jika berhasil, akan menandai penguburan komersial pertama di bulan. Ini adalah wilayah yang belum dipetakan karena dunia lain bisa dijangkau, meskipun ini bukan pertama kalinya muncul.
Sayangnya pendarat Peregrine gagal. Peregrine diluncurkan pada 8 Januari 2024 tidak pernah sampai di bulan.
Alat transportasi ke bulan itu mengalami masalah bahan bakar yang fatal. Pada Kamis, 18 Januari, Peregrine terbakar atmosfer Bumi dan sisa puing-puingnya terkubur di lautan Samudra Pasifik bagian selatan.
NASA berjanji untuk berkonsultasi di masa depan setelah adanya protes dari Suku Navajo ketika, 20 tahun yang lalu, mereka membawa sebagian abu Eugene Shoemaker ke Bulan dengan menggunakan wahana Lunar Prospector.
Seperti banyak budaya asli lainnya, Bangsa Navajo menganggap Bulan suci dan menentang penggunaannya sebagai situs peringatan.
Namun, NASA mengatakan dalam konferensi pers bahwa mereka tidak memiliki kendali atas apa yang ada di Peregrine, hal ini menyoroti kesenjangan antara perusahaan komersial dan hukum ruang angkasa internasional.
Awalnya dianggap sepele. Karena benda ini berada di ribuan satelit luar angkasa.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu lalu dunia maya dihebohkan dengan aksi pengemis wanita yang meminta uang dengan bernyanyi 'A Kasihan A'.
Baca SelengkapnyaLuar angkasa merupakan sesuatu hal yang sangat berbahaya bagi manusia. Bukan hanya sulit, manusia bisa mati seketika bila tidak dengan perhitungan matang.
Baca SelengkapnyaMengapa sejumlah budaya sama-sama mengganggap tabu untuk membuka payung di dalam ruangan? Ketahui penjelasannya mengapa hal ini terjadi.
Baca SelengkapnyaTanah adalah istilah yang sangat luas dan merujuk pada lapisan bumi yang menutupi permukaan planet.
Baca SelengkapnyaTampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.
Baca SelengkapnyaMenurut para arkeolog, pria ini bukan orang sembarangan, tapi memiliki status sosial tinggi.
Baca SelengkapnyaTernyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.
Baca Selengkapnya