Membedah Perbedaan ChatGPT dan Google Bard
Merdeka.com - Pamor ChatGPT begitu masyhur. Banyak kalangan menyebut model kecerdasan buatan besutan OpenAI ini mampu mengalahkan Google. Bahkan pencipta Gmail, Paul Buccheit mengatakan ChatGPT dapat mengalahkan dominasi Google dalam waktu dua tahun saja.
Google pun mulai bereaksi atas hiruk pikuk ChatGPT. Mereka ketar-ketir. Sampai-sampai CEO Google Sundar Pichai memanggil dua pendiri perusahaan teknologi raksasa itu, Larry Page dan Sergey Brin. Keduanya di panggil khusus untuk membahas langkah inovasi selanjutnya terkait kecerdasan buatan.
Akhirnya, Google merilis penantang ChatGPT yang diberi nama Bard. Kedua model bahasa kecerdasan buatan ini sama-sama memiliki perbedaan dan keunggulan. Berikut adalah perbedaan ChatGPT dan Google Bard:
-
Apa kemampuan terbaru yang dimiliki Google Bard AI? Baru Ditambah Bahasa Indonesia Google Bard AI baru saja ditambahkan kemampuannya untuk bisa memahami perintah menggunakan bahasa Indonesia.
-
Mengapa Google Bard AI baru bisa digunakan dengan bahasa Indonesia? Sebelumnya saat awal peluncurannya, Google Bard AI belum dapat digunakan untuk berinteraksi dalam bahasa Indonesia.
-
Apa yang dibayangkan oleh AI? Hasilnya sungguh memesona. Coldplay memainkan musik mereka di tengah latar belakang Gunung Bromo yang diselimuti kabut, menambah pesona dan kemegahan dari acara tersebut. Ribuan penonton terlihat memadati area tersebut.
-
Kapan Google Bard AI mulai bisa digunakan dengan bahasa Indonesia? Baru Ditambah Bahasa Indonesia Google Bard AI baru saja ditambahkan kemampuannya untuk bisa memahami perintah menggunakan bahasa Indonesia.
-
Mengapa ChatGPT diibaratkan seperti pisau bermata dua? "Ada plus dan minusnya, pisau bermata dua. (Jurnalis) tak akan pernah tergantikan karena unsur mendefinisikan kepentingan publik meraba perasaan publik itu kan membutuhkan manusia. Tidak bisa dikerjakan si mesin, menganalisis, lagi-lagi media itu membutuhkan independensi,"
-
Bagaimana cara menggunakan Google Bard AI dengan bahasa Indonesia? Kemudian, Anda tinggal ketik saja pertanyaan yang ada di dalam kolom chat menggunakan bahasa Indonesia.
ChatGPT
ChatGPT merupakan produk yang dikembangkan oleh OpenAI. OpenAI adalah perusahaan yang khusus mengembangkan kecerdasan buatan. Salah satu pendiri perusahaan ini adalah Elon Musk. Berdirinya OpenAI ini lantaran kekhawatiran dan naluri bisnis seorang Elon Musk terhadap kecerdasan buatan atau AI. Hingga pada akhirnya melalui OpenAI, ChatGPT muncul ke publik pada November 2022.
Sistem yang digunakan oleh ChatGPT ini menggunakan model bahasa Generative Pretrained Transformer 3 atau GPT-3. GPT-3 mampu menghasilkan teks seperti pada umumnya manusia berkomunikasi, mulai menerjemahkan bahasa, pemodelan bahasa dan menghasilkan teks untuk aplikasi seperti chatbots. Ini adalah salah satu model AI pemrosesan bahasa terbesar dan terkuat hingga saat ini dengan 175 miliar parameter.
Kecerdasan buatan ini dapat diperintah dengan kata-kata. Instruksinya bisa berupa pertanyaan, permintaan untuk sebuah tulisan tentang topik yang dipilih atau sejumlah besar permintaan dengan kata-kata lainnya. Meski begitu, model bahasa ini belum sempurna. Masih ada hal-hal yang harus dikembangkan lagi.
Saking menariknya ChatGPT, CEO Microsoft Satya Nadella mengumumkan bahwa pihaknya telah melakukan investasi hingga beberapa tahun mendatang senilai miliaran dolar untuk mempercepat terobosan AI.
Google Bard
Bard adalah produk kecerdasan buatan besutan Google. Produk yang terkesan tiba-tiba dirilis lantaran takut dominasi ChatGPT gerogoti pasar mereka. CEO Google Sundar Pichai menjelaskan bahwa Bard merupakan model AI yang hanya membutuhkan daya komputasi yang jauh lebih sedikit.
"Memungkinkan kami untuk menskalakan ke lebih banyak pengguna, memungkinkan lebih banyak umpan balik. Kami akan menggabungkan umpan balik eksternal dengan pengujian internal kami sendiri untuk memastikan respons Bard memenuhi standar kualitas, keamanan, dan landasan yang tinggi dalam informasi dunia nyata," kata Sundar.
Sistem di belakang Google Bard menggunakan Language Model for Dialogue Applications (LaMDA). Sebuah model bahasa yang diciptakan Google untuk aplikasi dialog. LaMDA hanya membutuhkan lebih sedikit daya komputasi untuk memberikan jawaban. Keuntungannya adalah dengan LaMDA Google mampu menskalakan Bard AI ke titik di mana dapat menjawab pertanyaan dari jutaan pengguna.
Harus diakui, peran Google sebagai mesin pencari juga mampu menguntungkan Bard. Bard memiliki keunggulan dalam hal jangkauan, akses informasi dan jenis media yang ditawarkannya.
Alat AI Google ini memiliki akses ke informasi yang real sementara ChatGPT mengandalkan pelatihan pada data yang berakhir pada 2021. Bard akan menghasilkan lebih dari teks. Meskipun detailnya masih kabur, pada akhirnya akan memiliki elemen multimedia, memberikan informasi “dari bahasa dan gambar hingga video dan audio”.
Berbeda dengan ChatGPT. ChatGPT terkadang menjiplak jawaban dan salah menjawab soal matematika. Tapi ChatGPT masih mampu menghasilkan jawaban yang akurat untuk berbagai macam topik. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OpenAI mengumumkan pihaknya akan merilis SearchGPT, sebagai pesaing berat Google. Teknologi termutakhir bakal tersemat di SearchGPT.
Baca SelengkapnyaKambing terdiri dari banyak jenis dan masing-masingnya memiliki ciri khas tersendiri.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi Arie menyampaikan rencana pertemuannya dengan perwakilan raksasa teknologi Google.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
10 contoh kalimat fakta dan opini akan memperjelas perbedaan keduanya.
Baca SelengkapnyaCara memilih sikat gigi khusus untuk pengguna behel, kenali jenis dan sesuaikan dengan kebutuhan.
Baca SelengkapnyaEs kopi bisa mendinginkan suasana, kopi panas bisa menghangatkan pagi. Adakah perbedaan kafein di dalamnya?
Baca SelengkapnyaKata baku dan tidak baku kerapkali digunakan dalam keseharian manusia. Begini penjelasan lengkap beserta contohnya.
Baca SelengkapnyaEmoji terlihat berbeda di setiap perangkat karena perbedaan desain. Ini bisa menyebabkan salah paham. Pelajari cara mengatasinya di artikel ini.
Baca SelengkapnyaTiga generasi punya ciri khas masing-masing saat mengetik teks di HP. Inilah perbedaannya.
Baca Selengkapnya