Merdeka.com - Telkomsel baru-baru ini diganjar penghargaan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada ajang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Award 2017. Anak usaha PT Telkom Tbk ini ditetapkan sebagai penyumbang terbesar tahun ini.

Sebagai catatan, pada tahun 2017 pembayaran PNBP dari Telkomsel per Oktober 2017 mencapai Rp 2,8 triliun. Jika ditambahkan dengan PNBP dari lelang frekuensi 2,3 Ghz sebesar Rp 3 triliun dan pembayaran PNBP dari annual fee frequensi, 900, 800 dan 1800 sebesar Rp 5 triliun, maka kontribusi Telkomsel dalam membayar PNBP tahun 2017 mencapai Rp 7.8 triliun.

Menurut Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, pihaknya akan terus memastikan untuk berupaya memaksimalkan sumber daya alam terbatas yaitu frekuensi dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan dan industri telekomunikasi nasional. Dengan cara itu, akan berdampak juga terhadap PNBP yang disetorkan kepada kas negara.

“Sehingga nantinya Telkomsel dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi negara yang optimal baik dari pajak maupun PNBP,” terang Ririek.

Di sisi lain, dikatakan Direktur PNBP Kemenkeu, Mariatul Aini, salah satu cara yang akan dilakukan pemerintah adalah dengan mempermudah beberapa perizinan investasi.

“Kita mengharapkan PNBP dari perusahaan BUMN dapat terus meningkatkan baik dari deviden atau lisensi. Sehingga hasil yang didapatkan dari PNBP tersebut dapat dikembalikan lagi ke masyarakat dalam bentuk peningkatan kualitas pelayanan,” jelas Aini.

Sebagaimana diketahui, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, selalu menyatakan bahwa PNBP merupakan refleksi dari sebuah pelayanan pemerintah pada masyarakat. Tentu ini selaras dengan program Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo Selain itu PNBP juga merupakan wujud dari peran atas kepemilikan negara terhadap BUMN.