Ilmuwan Ini Lakukan Eksperimen Buat Anjing Berkepala Dua, Begini Hasilnya
Entah apa tujuannya, tapi ia benar-benar melakukan eksperimen gila ini.
Entah apa tujuannya, tapi ia benar-benar melakukan eksperimen gila ini.
Eksperimen ini mungkin terdengar seperti diambil dari film horor atau fiksi ilmiah, tapi nyatanya memang benar terjadi. Siapa ilmuwan itu?
Melansir laporan All That's Interesting dan IFL Science, Rabu (8/11), diketahui bahwa Demikhov sudah memulai eksperimen ini pada tahun 1954.
Bersama rekan-rekannya, dia mulai melakukan operasi ini sebanyak 23 kali dengan tingkat keberhasilan yang berbeda-beda.
Operasinya yang ke-24 adalah yang paling sukses dan banyak dipublikasikan.
Dilakukan pada tahun 1959, Demikhov berhasil menyatukan seekor anjing Gembala Jerman berukuran besar, Brodyaga, dan seekor anjing kecil bernama Shavka.
Tubuh anjing yang dipakai adalah tubuh Brodyaga, sementara Shavka hanya ‘menumpangkan’ kaki depan dan kepalanya saja.
Cara yang dilakukan Demikhov dan tim lakukan adalah dengan mengamputasi tubuh bagian bawah Shavka, dengan menjaga jantung dan paru-paru tetap terhubung hingga menit terakhir sebelum transplatasi. Sayatan dibuat di leher Brodyaga, sebagai tempat tubuh bagian atas Shavka ditempelkan.
Operasi ini hanya memakan waktu tiga setengah jam, karena Demikhov dan rekan-rekannya memang sudah berpengalaman.
Bahkan sebelum menciptakan anjing berkepala dua ini, Demikhov merupakan seorang pioneer dalam transplantasi dan dialah bahkan yang menciptakan istilah tersebut.
Ia telah melakukan berbagai transplantasi sejumlah organ vital antar anjing.
Setelah anjing dengan dua kepala ini berhasil bangun, kedua kepala tersebut dapat mendengar, melihat, mencium bau, dan bahkan menelan.
Namun meskipun kepala Shavka bisa minum, ia tidak terhubung ke perut Brodyaga sehingga semua yang diminumnya mengalir melalui tabung eksternal dan jatuh ke lantai.
Sayangnya, anjing berkepala dua ini hanya mampu bertahan hidup selama empat hari saja.
Penyebab kematiannya adalah rusaknya pembuluh darah di area leher anjing secara tidak sengaja.
Jika hal ini tidak terjadi, mungkin saja anjing ini dapat bertahan hidup lebih lama.
Pernah dari percobaan-percobaan ini, anjing yang hidup paling lama adalah selama 29 hari.
Awal tahun 1908, seorang ahli bedah dari Perancis juga pernah melakukan percobaan yang sama. Namun, anjing hasil percobaannya hanya dapat bertahan selama beberapa jam.
Berikut ilmuwan yang nekat melakukan eksperimen membahayakan nyawanya.
Baca SelengkapnyaIni alasan yang melatarbelakangi ilmuwan mencoba metode baru mengirim pesan dari luar angkasa ke Bumi.
Baca SelengkapnyaFakta ini baru terungkap oleh ilmuwan kala ia meneliti tentang Bulan.
Baca SelengkapnyaSudah sejak lama sebenarnya keberadaan es di Bulan. Namun asal-muasalnya masih belum terkuak.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan dua ilmuwan yang berhasil mengamati lubang hitam M87.
Baca SelengkapnyaTak menduga di sinilah lempengan tektonik kuno ditemukan.
Baca SelengkapnyaBegini penjelasan ilmiah dari seorang ilmuwan mengapa ayam yang memiliki sayap tapi tidak bisa terbang seperti burung.
Baca SelengkapnyaSudah berkali-kali ilmuwan menghitungnya. Setiap kali diukur hasilnya tak sama.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah reka cipta Nikola Tesla yang dianggap membahayakan kehidupan.
Baca Selengkapnya